Lionel Scaloni yakin akan adanya kostum Lionel Messi di tribun pendukung Paraguay walau muncul larangan unik menjelang laga pada Kamis (14/11). Menurut pelatih Argentina itu, Messi melampaui batas antarnegara.
Menjelang jamuan untuk Argentina, Asosiasi Sepak Bola Paraguay (APF) melalui manajernya, Fernando Villasboa, mengeluarkan larangan rada unik untuk para pendukung tuan rumah yang menyaksikan pertandingan langsung di Estadio Defensores del Chaco, Asuncion.
Para suporter Paraguay diminta untuk memakai hanya seragam putih-merah khas tim Paraguay. Mereka dilarang mengenakan kostum timnas Argentina, klub Argentina, hingga bahkan jersey klub dengan nama punggung yang bukan pemain La Albirroja atau Si Putih-Merah.
“Kami tidak mengizinkan seragam tim lain. Tak ada masalah dengan Messi. Kami menghormati karier semua pemain. Hanya, laga kandang menjadi penting bagi kami,” ucap Villasboa seperti dikutip ESPN, sambil menepis anggapan akan adanya anti-Messi.
Aturan lisan itu sepertinya tidak meminta masukan dari timnas Paraguay. Pelatih Gustavo Alfaro mengelak dari anggapan bahwa dirinya yang mencetuskan gagasan agak aneh menjelang lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut.
“Saya tak ada hubungannya dengan larangan seragam. Saya tak memahami larangan itu. Saya pikir gagasannya adalah untuk mengurangi kemungkinan sumber konflik,” ucap Alfaro.
Khusus soal Messi, begini pendapatnya. “Messi adalah rival kami besok. Saya berharap ia melakoni laga terbaiknya sepanjang karier saat menghadapi Peru, tapi bukan besok,” tukas Alfaro lagi.
Scaloni menilai larangan itu takkan mencegah penggemar sepak bola, bahkan dari kubu lawan, untuk memuja Messi. Bagi sang pelatih, dampak global yang diberikan pemakai kostum nomor punggung 10 di Argentina itu melebihi sekat antartimnas.
“Secara logis, bagi para pemain Paraguay, para fan, mereka akan memakai kostum timnas. Namun, Leo lebih kuat daripada semua itu. Akan ada seragam Argentina di tribun tuan rumah. Itu bukan berarti mereka tidak mendukung Paraguay. Saya rasa hal yang bagus jika orang mengakui kemampuannya. Hanya karena memiliki kostumnya, tak lantas berarti si pemakai adalah fan Argentina,” kata Scaloni.
Albiceleste besutan Scaloni masih bertengger di puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan. Namun, koleksi 22 poin Argentina hanya terpaut tiga angka dari peringkat kedua, Kolombia.
Paraguay berada di posisi keenam dengan 13 poin, sama dengan yang dikumpulkan Ekuador yang berada di peringkat kelima. Peringkat ketiga dan keempat masing-masing ditempati Uruguay dan Brasil dengan 16 poin.
Condong Satu
Paraguay akan mengandalkan status tuan rumah mengingat dua kemenangan mereka di kualifikasi ini hadir di kandang. Dua kemenangan Albirroja diraih atas Venezuela dan raksasa yang tengah limbung, Brasil.
Argentina bakal sulit ditaklukkan. Paraguay belum pernah menang walau menjadi tuan rumah untuk Albiceleste sejak 2009. Dari tiga lawatan di ajang kualifikasi Piala Dunia, Argentina bisa pulang dengan sebuah kemenangan dan dua kali imbang.
Namun, Paraguay yang juga berjulukan Los Guaranies itu bisa berharap setidaknya tidak kalah. Dua jamuan terakhir berakhir dengan hasil imbang 0-0.
Selain itu, dua laga tandang terakhir Argentina, masing-masing ke Kolombia dan Venezuela, hanya membuahkan satu poin. Alhasil, catatan tandang Albiceleste menjadi tiga menang, satu imbang, dan satu seri. Yang menarik, catatan itu sama dengan torehan Paraguay di kandang.
Hasil imbang boleh jadi akan kembali mewarnai laga di Asuncion ini. Agar tak berakhir nirpoin di rumah, bisa dipahami bila APF, PSSI-nya Paraguay, ingin seluruh suporter mendukung Miguel Almiron cs.
View this post on Instagram