Italia melewatkan kesempatan besar menjadi pemuncak klasemen Grup 2 Nations League A. Di hari laga terakhir fase grup, Azzurri mesti menerima kekalahan dari Prancis. Kekalahan itu mereka alami di San Siro pada Minggu (17/11).
Italia menarik kepercayaan diri dari kemenangan atas tuan rumah Belgia tiga hari sebelumnya. Prancis hanya bisa bermain imbang dengan Israel di Paris. Les Bleus dianggap menurun karena absensi Kylian Mbappe, N’Golo Kante, dan Theo Hernandez, serta Antoine Griezmann yang pensiun dari timnas.
Kejutan Kilat
Dengan situasi itu, Prancis mengejutkan publik San Siro hampir segera setelah wasit Slavko Vincic asal Slovenia meniupkan peluit dimulainya duel. Baru berjalan dua menit, Adrien Rabiot membawa Les Bleus unggul dari sodoran Lucas Digne.
Nama yang disebutkan terakhir merupakan salah satu andalan Aston Villa dalam perjalanan mengesankan mereka sejauh ini terutama di Liga Champion. Tendangan bebas Digne menjadi penyebab kiper Italia, Guglielmo Vicario, membuat gol bunuh diri (33′).
Gli Azzurri bisa memangkas ketertinggalan dua menit usai gol bundir kiper Tottenham itu. Andrea Cambiaso dapat meneruskan operan Federico Dimarco. Assist di laga ini menjadi yang kelima dibuat Dimarco di Nations League ini.
Duet Maut
Harapan Italia untuk menyamakan kedudukan menjauh lagi di babak kedua. Duet maut petang itu kembali memaksa Vicario memungut bola dari gawangnya. Gelandang yang pindah dari Juventus ke Marseille pada musim panas lalu secara gratisan, Rabiot, mengukir gol keduanya kembali dari umpan Digne.
Menurut Statsdufoot, Rabiot menjadi pemain Prancis pertama yang mencetak dua gol sundulan dalam satu laga sejak Zinedine Zidane di final Piala Dunia 1998.
Allenatore Luciano Spalletti memasukkan Moise Kean, Nicolo Rovella, dan Giacomo Raspadori pada menit ke-67. Ketiganya masing-masing menggantikan Mateo Retegui, Manuel Locatelli, dan Davide Frattesi yang tampil di bawah standar. Daniel Maldini dan Destiny Udogie dijejalkan pula untuk menambah daya gempur, tapi tak berhasil memperkecil ketertinggalan.
Lemah Bola Mati
Italia pun mengalami kekalahan pertama sejak partisipasi di Euro 2024 lalu.
Per Opta, kekalahan dengan dua atau lebih gol yang diderita Italia di kandangnya dalam partai resmi ini merupakan yang pertama sejak lebih dari empat dekade silam, tepatnya sejak 15 Oktober 1983. Ketika itu, Azzurri kalah 0-3 di tangan Swedia dalam kualifikasi Euro 1984.
Lebih lanjut, seluruh enam gol terakhir yang bersarang di gawang Italia berawal dari bola mati. Vicario empat kali mengalaminya. Dua lainnya diderita Gianluigi Donnarumma.
“Ada hal-hal yang perlu kami tingkatkan. Tim seperti kami tidak bisa kebobolan sebanyak itu dari bola-bola mati,” ucap Dimarco kepada RAI Sport seperti dikutip Football Italia.
Kunci Tengah
Didier Deschamps mampu mengembalikan ketangguhan Prancis walau tanpa sejumlah andalan. Eks gelandang Juve itu mengaku mengambil pelajaran dari pertemuan sebelumnya di Paris untuk membalas dengan skor serupa.
“Saya bisa bilang bahwa kami mendapatkan pelajaran yang sangat bernilai dari pertemuan pertama sehingga kami tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Tim kami muda dan minim pengalaman, tapi memiliki kualitas. Kami membuktikannya petang ini,” kata Deschamps, yang memberikan kepercayaan kepada Ibrahima Konate mengenakan ban kapten Bleus untuk pertama kali.
Secara keseluruhan, Prancis berhasil menekan serangan Italia. Retegui nyaris tidak mendapat operan. Selain itu, Les Bleus dapat memanfaatkan pula kepayahan Nicolo Barella melakoni peran penyerang lubang.
Lini tengah menjadi kunci kemenangan Prancis di San Siro. “Tiga gelandang mereka bisa menerapkan penjagaan per orang sehingga kami berkesulitan menemukan sodoran yang tepat. Sayangnya kami juga tidak cukup tajam secara teknis dalam operan,” ujar Dimarco lagi.
Potensi di Perempat
Undian perempat final dan semifinal beserta play-off promosi-degradasi akan digelar pada 22 November di markas UEFA di Nyon, Swiss. Leg 1 delapan besar akan dihelat pada 20 Maret 2025, dan leg 2 tiga hari kemudian. Semifinal dan final akan digelar pada Juni.
Baik Prancis maupun Italia lolos ke play-off kompetisi. Sebagai juara grup, Prancis mungkin akan bertemu runner-up grup lain. Belanda sudah keluar sebagai runner-up Grup 3. Peringkat kedua Grup 1 diperebutkan Kroasia atau Polandia, dan di Grup 4 diperebutkan Denmark atau Serbia.
Kemungkinan lawan Italia di perempat final adalah Portugal (juara Grup 1), Jerman (3), atau Spanyol (4). Berat, ya?
View this post on Instagram