Kabar buruk, sangat buruk malah, buat kubu di luar Etihad Stadium. Pep Guardiola bakal beredar di Man. City dua musim lagi setelah 2024-25 ini kelar.
Berita gembira bagi pendukung The Cityzens itu datang pada Kamis (21/11) petang. Guardiola sepakat memperpanjang masa penanganannya di City sampai musim panas 2027.
Sebelumnya, spekulasi orang Spanyol itu bakal meninggalkan Manchester Biru kencang bertiup karena beberapa situasi. Yang pertama adalah kontrak yang akan habis pada akhir musim ini.
Isu Pep akan hengkang menguat setelah Txiki Begiristain, direktur City, menyatakan akan meninggalkan Etihad Stadium di akhir musim. Begiristain telah bersama Pep sobatnya itu sejak awal keberadaannya pada 2016. Sejak saat itu, Cityzens merasakan 18 trofi, termasuk enam gelar Premier League dan sebuah Liga Champion.
Di akhir musim lalu, Guardiola membawa Cityzens juara liga untuk kali keempat beruntun yang merupakan rekor di Premier League. Pelatih berusia 53 tahun itu ditengarai menginginkan tantangan baru.
Torehan lima gelar berturut-turut, bila memungkinkan ditambah sebuah lagi Liga Champion, akan menjadi hadiah perpisahan yang manis. Akan tetapi, ambisi itu menemui hambatan besar di awal musim ini.
Sebelum jeda internasional terakhir, City mengalami empat kekalahan beruntun di waktu normal di semua ajang, yakni dari Bournemouth, Tottenham, Sporting, dan Brighton. Empat kekalahan konsekutif itu menjadi yang pertama kali diderita Guardiola sepanjang kariernya.
Coreng perdana itu disebut akan menguatkan niat Pep pergi. Namun, eks manajer Barcelona itu mematahkan spekulasi tersebut. Sebaliknya, ia menjadikan rekor jeblok itu sebagai alasannya menerima tawaran perpanjangan yang disodorkan City.
“Saya merasa tidak bisa pergi sekarang. Mungkin alasannya setelah empat kekalahan. Saya pikir kami layak, setelah empat kekalahan beruntun, untuk bangkit dan mencoba membalikkan keadaan. Saya rasa kami pantas. Saya tidak mencoba arogan, hanya mengatakan kebenarannya,” ucap Guardiola dikutip BBC.
“Kami harus memulihkannya karena saat ini kami tak memiliki kestabilan. Itulah sasaran yang ingin kami lakukan,” lanjutnya.
Selanjutnya?
Ikatan anyar sudah diteken. Pertanyaannya, apa selanjutnya yang akan diperbuat Guardiola?
Dengan sekian banyak pencapaian dan rekor, di antaranya empat gelar beruntun dan pelatih kedua yang membawa klub Inggris meraih tiga gelar utama, Guardiola masih memiliki beberapa titik yang perlu dilampaui. Salah satunya adalah prestasinya kala menukangi Barcelona. Dua gelar Liga Champion yang diraih Barca ketika Pep menjadi arsiteknya masih belum bisa disamai City.
Soal gelar, City menilai Guardiola masih haus prestasi. Pihak klub masih mengenali bahwa sang pelatih belum puas.
“Seperti setiap fan City, saya gembira perjalanan Pep bersama Man. City akan berlanjut, memungkinkan dedikasi, hasrat, dan pemikiran inovatifnya berlanjut untuk membentuk lansekap permainan. Rasa laparnya akan peningkatan dan kesuksesan tetap belum terpuaskan. Keuntungan langsung dari sana akan terus dirasakan para pemain dan staf kepelatihan kami, kultur klub kami, dan sepak bola Inggris secara umum,” kata chairman City Khaldoon Al-Mubarak.
Di sisi lain, City masih akan berurusan dengan 115 dakwaan dugaan pelanggaran aturan finansial liga. Kasus-kasus itu mungkin juga yang menahan Guardiola. Ia ingin menghadapinya saat masih berada di klub, bukan kabur menghindar.
View this post on Instagram