Derby d’Italia yang akan tergelar pada Sabtu (23/11) tampak akan menunjukkan keunggulan Juventus. AC Milan akan merasakan dampak dari performa angin-anginan mereka.
Grafik naik turun AC Milan bak terangkum di dua pertandingan terakhir sebelum jeda internasional. Di Liga Champion, Rossoneri dapat memukul juara bertahan Real Madrid di Santiago Bernabeu.
Di Serie A beberapa hari berselang, Si Merah-Hitam unggul dua kali, tapi akhirnya mesti melihat skor akhir 3-3 meladeni tuan rumah yang terbilang medioker, Cagliari. Alhasil, Milan gagal mencatatkan tiga kemenangan beruntun yang terakhir kali mereka catat pada April.
Rossoneri tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen, Napoli. Skuad Paulo Fonseca masih berada di peringkat ketujuh, kekuar dari zona Eropa, walau masih menyimpan satu pertandingan.
Milan akan kembali ke San Siro. Performa terakhir mereka di rumah berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Napoli. I Diavolo Rosso berharap bisa menemukan ketangguhan di San Siro mengingat catatan tiga kemenangan konsekutif sebelum kekalahan dari sang pemuncak klasemen.
Hanya, ujian buat Milan pada akhir pekan ini tidak ringan. Juventus kerap tidak jeri saat melawat ke kandang Milan. La Vecchia Signora bisa membawa pulang angka pada tiga dari empat tandang terakhir ke rumah Milan. Dari empat laga itu, Juve bisa sekali menang dan dua kali imbang. I Bianconeri juga dapat membuat Milan tidak bisa mencetak gol di dua dari tiga pertemuan terakhir di San Siro.
Saat ini, Juventus hanya satu anak tangga di atas Milan. Jarak kedua tim terpaut empat poin. Namun, Bianconeri asuhan Thiago Motta hanya defisit dua angka dari pucuk klasemen seiring keberhasilan mereka tidak terkalahkan di 12 giornata pertama, enam di antaranya berujung kemenangan. Yang lebih paten, Juve bisa mencatat sembilan clean sheet, pertama kali sejak 2014-15.
Juventus tak pelak menyodorkan ketangguhan, termasuk kala bertandang. Saat ini, Bianconeri membuat catatan tandang terbaik dengan tiga kemenangan dan dua kali seri dengan hanya kebobolan sekali kala datang ke San Siro saat Inter Milan berlaku sebagai tuan rumah. Yang perlu dikhawatirkan tifosi Rossoneri, musuh tradisional mereka itu sudah empat kali membuat sekurangnya tiga gol kala bertandang di semua kompetisi.
Rafael Leao bakal menjadi harapan Milan untuk membongkar pertahanan tangguh Juve. Penyerang asal Portugal itu telah mengukir 50 gol di Serie A berkat dua gol ke gawang Cagliari.
Dari Juventus, Kenan Yildiz meniupkan ancaman bagi lawan terutama di bagian akhir laga. Empat dari lima gol terakhirnya hadir setelah duel melewati 70 menit, termasuk dua gol di San Siro kala dijamu Inter.
View this post on Instagram