Tottenham Hotspur memperlihatkan diri sebagai momok buat Man. City. Pada Sabtu (23/11), Spurs melumat The Cityzens di depan publik Etihad Stadium dan di tengah euforia kontrak baru Pep Guardiola.
Tiga angka membawa Tottenham ke peringkat keenam dengan koleksi 19 poin. City gagal memangkas jarak lima angka dari pemuncak klasemen, Liverpool, dan bisa melebar jika The Reds meraih poin di Southampton pada Minggu (24/11). Empat gol dilesakkan Tottenham ke gawang Ederson bak menjadi simpulan atas kiprah gamang City yang terus berlanjut.
Kontrak Tak Cukup
Ikatan Guardiola diperpanjang sampai 2027. Pelatih yang telah memberikan banyak trofi buat City itu menyiratkan bahwa empat kekalahan beruntun menjadi salah satu alasannya meneken kontrak anyar. Tak tega pergi, kata eks manajer Barcelona itu.
Namun, perkembangan sangat positif itu gagal menjadi pendongkrak performa. Kekalahan yang diderita City menjadi lima konsekutif. Rekor buruk Guardiola memanjang. Yang tak kalah memilukan, catatan 52 laga tak terkalahkan City di Etihad Stadium sejak November 2022 pun berakhir.
Deret Cedera
Masalah terbesar City tak ayal adalah cedera. Beberapa pemain yang ditampilkan setelah baru saja pulih, antara lain John Stones, Manuel Akanji, dan Phil Foden, terlihat tidak maksimal.
Rodri menjadi pemain yang paling dirindukan. Performa The Cityzens merosot drastis setelah peraih Ballon d’Or itu dihajar cedera saat melawan Arsenal. Pep tahu persis peran penting kompatriotnya itu buat skuadnya dan tak berusaha menyembunyikan keresahan.
Karenanya, City sangat mungkin jadi yang tersibuk di bursa transfer musim dingin nanti. Martin Zubimendi (Real Sociedad), Ederson (Atalanta), Samuel Ricci (Torino), Hakan Calhanoglu (Inter Milan), Tijjani Reijnders (AC Milan), Frenkie de Jong (Barcelona), atau Leon Goretzka (Bayern Munchen) boleh jadi bakal didekati.
Persoalan Efektivitas
Man. City menguasai permainan dengan 58% penguasaan bola. Dari total 559 operan yang dibuat Bernardo Silva dkk., 520 tepat sasaran.
Namun, penampilan Cityzens tidak efektif. Sang juara bertahan hanya bisa membuat lima tembakan ke gawang dari 23 percobaan.
Penyelesaian akhir menjadi perbedaan lebar di partai ini. Harapan gol yang dihadirkan Man. City sebesar 2,15. Namun, Erling Haaland gagal membuat satu gol pun kendati kembali dari jeda internasional dengan empat gol dari dua pertandingan untuk Norwegia.
Guglielmo Vicario perlu mendapatkan kredit khusus pula dengan beberapa penyelamatan, diawali dengan tangkalannya terhadap tembakan Haaland di awal duel.
Ange Antidot Pep
Lawatan terakhir Tottenham ke City of Manchester di ajang Premier League hampir setahun lalu berakhir dengan setengah lusin gol. Kedua tim berbagi poin ketika itu.
Spurs kemudian yang memberikan kekalahan pertama dari deret empat kekalahan berturut-tutut di semua ajang buat Citeh. Walau mungkin skor besar ini tidak disangka-sangka, Tottenham berpeluang memperpanjang rekor terburuk Guardiola, dan bisa melakukannya.
Bos Spurs, Ange Postecoglou, layak mendapatkan pujian untuk hasil ini. Spurs tampil taktis. Dari total sembilan tembakan saja, tujuh di antaranya mengancam gawang City. The Lilywhites bahkan hanya membuat 342 operan sukses dari 410 operan, dan memaksa tuan rumah membuat 19 pelanggaran sementara Pape Sarr cs. hanya 12 kali.
Dua Pertiga Depan
Spurs memperlihatkan kelebihan mereka dalam penyelesaian akhir. Hal ini didorong dengan penampilan tajam lini depan di dua pertiga lapangan depan skuad London Utara itu.
James Maddison, yang berada di belakang Dominic Solanke, mengukir dua gol dalam tujuh menit hingga menit ke-20 masing-masing dari sodoran dua pengapitnya, Dejan Kulusevski dan Son Heung-min. Gol pertama dibuat Maddison, yang berulang tahun, dengan tendangan voli diikuti tembakan usai bekerja sama dengan kapten Son.
Babak kedua yang kerap menampilkan momentum kebangkitan City tak tergelar. Bek yang sempat berada di City, Pedro Porro, malah memperbesar keunggulan Spurs (52′) meneruskan aksi mengiris dan assist Solanke.
Usaha Pep memasukkan Kevin de Bruyne dan Jack Grealish tak berhasil mengangkat ketajaman Cityzens. Spurs menutup penampilan dahsyat mereka dengan gol Brennan Johnson (90+3′) dari operan sesama pemain pengganti, Timo Werner.
View this post on Instagram
“Saya bangga terhadap anak-anak. Datang ke City selalu berat. Selalu menantang di segenap segi, secara mental, fisik dan taktik. Kami harus tampil disiplin dan bekerja keras, dan menyajikan sepak bola yang bagus, dan berhasil melakukannya. Permainan kami merupakan pembeda hari ini. Penampilan yang luar biasa,” ujar Postecoglou seperti dikutip BBC.
“Saya pernah mengalaminya sebagai pemain, tapi mungkin belum sebagai manajer. Tidak ada dongeng dalam kehidupan dan olahraga. Kadang kala kita mesti mengalami situasi seperti ini. Kita mesti menerimanya.
“Kami tidak boleh saling menyalahkan. Kami mesti tetap bersama melanjutkan apa yang telah kami hasilkan. Kami harus bangkit berdiri lebih dari sebelumnya. Apa yang menentukan jari diri kami adalah ketika terjatuh. Kami akan bangkit menghadapinya,” tutur Guardiola.