Berhubung menjalani laga perdana di bawah pelatih anyar Ruben Amorim, kunjungan Manchester United ke Ipswich Town, Minggu (24/11), cukup menyita perhatian.
Kiprah bagus sang pelatih di klub sebelumnya, Sporting Lisbon, dianggap sebagai daya tarik untuk mengangkat performa skuat Manchester Merah yang tengah lesu.
Sebelum merapat ke Old Trafford, Amorim menghadirkan catatan impresif bersama Sporting di musim ini. Mereka bukan hanya belum terkalahkan, tapi juga mendulang 16 kemenangan dari total 17 laga yang sudah dijalani.
Dengan kata lain, Sporting di tangan Amorim baru sekali kehilangan poin, yakni kala ditahan imbang tuan rumah, PSV Eindhoven di ajang Liga Champions.
Di beberapa laga berat lainnya, Sporting bahkan berhasil menumbangkan Manchester City (4-1) dan seteru abadi mereka di Liga Portugal, Porto (2-0).
Namun, cerita manis itu nyatanya langsung terhenti di laga perdana bersama United. Amorim gagal menghadirkan tiga poin bagi Setan Merah lantaran ditahan imbang 1-1 oleh Ipswich.
Tanda-tanda positif berkat gol cepat pembuka laga yang dicetak Marcus Rashford (menit 2’), juga tak berarti banyak. Ipswich berhasil membalas lewat gol eks pemain Chelsea, Omar Hutchinson (43’). Skor imbang 1-1 tersebut bertahan hingga akhir laga.
Jika mengacu pada data statistik, United bahkan masih termasuk beruntung bisa membawa pulang satu poin. Pasalnya, Ipswich tampil lebih ofensif.
Sebagai contoh, menurut situs Flashscore, Ipswich mencatatkan jumlah tembakan on-target lebih banyak ketimbang United (6 berbanding 4).
Kesan serupa juga tampak dari jumlah penyelamatan Andre Onana (5 kali) yang tampil lebih sibuk dibanding kiper Ipswich, Arijanet Muric (3).
Bukti lainnya juga tercermin dari bagaimana data peluang gol Ipswich atau yang biasa diistilahkan Expected Goals/xG berada di angka 1,75. Bandingkan dengan data serupa milik United yang cuma berada di kisaran 0,9.
Buktinya, Amorim mengakui hal itu lewat salah satu pernyataannya di sesi jumpa pers usai laga.
“Kami bisa saja menang, tapi kami juga bisa kalah kalau bukan karena penampilan gemilang Onana,” ujar Amorim dilansir Sky Sports.
*Layak menyesal
Di sisi lain, hasil imbang ini layak disesali Ipswich. Seperti yang sudah dijabarkan di atas, skuat asuhan Kieran McKenna itu sebenarnya berpeluang meraih tiga poin lewat keunggulan jumlah tembakan on-target dan Expected Goal/xG. Belum lagi penampilan gemilang Onana.
Apalagi, dengan cuma meraih satu poin dari United, Ipswich mulai bersinggungan dengan kenyataan pahit.
Penyebabnya? Hutchinson dkk. belum pernah sekalipun meraih kemenangan dari enam laga kandang yang sudah mereka jalani (Total 12 laga).
Menurut Opta, sudah pernah ada lima tim promosi di Premier League yang gagal meraih kemenangan di enam laga kandang awal mereka. Ujung-ujungnya, seluruh tim tersebut terdegradasi di akhir musim.
Mereka adalah Swindown Town (musim 1993/94), Crystal Palace (1977-98), Norwich City (2004-05), Sunderland (2005-06), dan Burnley (2023 – 2024).
“Tim kami memang kebobolan gol cepat, tapi kami lebih mendominasi di babak pertama. Lalu, United ganti lebih menguasai laga di babak kedua, tapi kami tidak menyerah,” ujar McKenna.
“Intinya, kami harus menemukan cara untuk lebih kompetitif lagi dan terkadang kami harus bertahan dengan seluruh pemain,” tutup McKenna.
View this post on Instagram