Manchester United merajut kemenangan pertama di bawah komando Ruben Amorim selaku pelatih anyar. Menjamu Bodo/Glimt (Norwegia) dalam lanjutan Liga Europa, Amorim dan pasukannya menang comeback 3-2, Jumat (29/11).
Publik Old Trafford langsung dibuat bersorak berkat gol cepat Alejandro Garnacho saat laga baru berjalan satu menit.
Hanya saja, situasinya berubah drastis dalam tempo 25 menit berikutnya. Sekitar 6.000 pendukung Bodo/Glimt ganti bersorak lantaran tim kesayangan mereka mampu berbalik unggul lewat gol Hakon Evjen (menit 19’) dan Zinckernagel (23’).
Beruntung, striker Rasmus Hojlund bisa meredakan suasanya lewat gol penyeimbang 2-2 yang ia cetak sesaat sebelum turun minum.
Hojlund pula yang akhirnya sukses mencetak gol penentu kemenangan di menit 50’ Keunggulan 3-2 United itu bertahan hingga akhir laga.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan 5 fakta menarik dari data statistik yang menghiasi laga.
- Dominasi 72% penguasaan laga
Perasaan publik Old Trafford boleh jadi terombang-ambing lantaran kejar-kejaran gol. Namun, United sebenarnya cukup mendominasi laga.
Hal itu berkaca dari statistik laga versi Flashscore. Setan Merah unggul persentasi penguasaan bola (72% berbanding 28%).
Dominasi itu juga tergambar dari permainan di lapangan. Berhubung lebih sering menguasai bola, Bruno Fernandes dkk. mampu melakukan 789 umpan. Jumlah itu 2,5 kali lipat lebih banyak dibanding pergerakan bola tim tamu yang cuma mencatatkan 300 umpan.
2. Jumlah peluang United 3x lipat lebih banyak
Berkat penguasaan bola yang lebih dominan, anak-anak asuh Amorim juga bisa melahirkan peluang lebih banyak. Dilansir Flashscore, skuat Manchester Merah mampu melepaskan 20 tembakan dengan enam di antaranya on-target.
Sebaliknya, Bodo/Glimt cuma mampu melepaskan tujuh tembakan. Hanya saja, persentase peluang mereka lebih bagus lantaran empat di antaranya on-target dan dua menjadi gol.
3. Rentan kebobolan serangan balik
Yang wajib menjadi catatan Amorim dari kemenangan perdananya ini adalah soal bagaimana lini belakangnya rentan kebobolan lewat serangan balik. Terbukti, dua gol lawan yang bersarang di gawang Andre Onana, lahir lewat serangan proses tersebut.
Yang paling kentara tergambar di gol kedua Bodo/Glimt. Lewat satu umpan panjang, Philip Zinckernagel berhasil menang adu sprint dengan Tyrell Malacia untuk kemudian memperdaya Onana dalam situasi satu lawan satu.
Di babak pertama, Bodo/Glimt cuma bisa melepaskan dua tembakan on-target yang seluruh berawal dari serangan balik. Naas bagi United, karena kedua peluang tersebut justru menjadi gol lawan.
“Kami kebobolan lewat dua transisi serangan balik. Jadi, kami harus bisa lebih baik dalam hal tersebut karena berkaitan dengan adu cepat, adu fisik, satu lawan satu,” ujar Amorim dilansir Sky Sports.
4. Amorim di United sudah kebobolan lebih banyak dibanding di Sporting
Amorim datang ke United dengan kiprah impresif. Di tim sebelumnya, Sporting CP, pelatih berdarah Portugal itu bukan hanya tak terkalahkan, tapi juga mendulang 16 kemenangan dari total 17 laga yang sudah dijalani sejak awal musim ini.
Laga kontra Bodo/Glimt dini hari tadi memang mengantarkan Amorim ke kemenangan perdananya di Old Trafford. Namun, dua gol yang dicetak tim tamu sudah cukup untuk mencoreng reputasi sang pelatih.
Menurut Opta, catatan dua kebobolan tersebut sudah lebih buruk dari catatan kebobolan Amorim kala masih menukangi Sporting CP di laga kandang. Pasalnya, dari total 26 laga kandang yang ia jalani bersama tim raksasa Portugal tersebut, Amorim cuma kebobolan satu gol.
5. Berulangnya dua gol kebobolan dalam 25 menit
Fakta menarik juga hadir dari proses dua gol Bodo/Glimt. Menurut Opta, ini merupakan kali pertama dalam 12 tahun terakhir, United (khusus di kancah Eropa) harus kebobolan dua gol dalam 25 menit awal.
Nah, terakhir kali United menderita proses serupa adalah kala menghadapi wakil Portugal lainnya, Sporting Braga di ajang Liga Champions yang berlangsung pada 23 Oktober 2012. Kala itu, gawang David De Gea juga sempat bobol dua kali di 25 menit awal lewat gol Alan Osorio (menit 2’ dan 20’).
Hanya saja, hasil akhirnya sama persis dengan yang terjadi dini hari tadi. United berhasil menang comeback 3-2 lewat tiga gol balasan yang dicetak dua gol Javier “Chicharito” Hernandez (25’ dan 75’) serta satu gol Jonny Evans (62’).
Yang menariknya lagi, Evans kini masih aktif membela United. Sementara itu, Amorim yang kini menangani United, justru masih membela Braga saat itu. Ia tampil selama 80 menit sebelum digantikan Helder Barbosa.
View this post on Instagram