Liverpool sedang berada di puncak permainan mereka di semua kompetisi, teristimewa dua ajang teratas, Premier League dan Liga Champion. Pada Minggu (1/12), Si Merah berpeluang menancapkan kuku mereka lebih lanjut kala menjamu rival terberat di arena domestik, Manchester City.
Merseyside Merah bangkit dari posisi tertinggal untuk mengambil tiga angka lagi di Premier League pada akhir pekan lalu di Southampton. Hasil pada tengah pekan mengukuhkan perjalanan menanjak The Reds di musim perdana Arne Slot menggantikan Jurgen Klopp.
Juara bertahan Liga Champion, Real Madrid, dibekap dengan dua gol tanpa balas di Anfield untuk kemenangan pertama sejak 2009 atas pencetak 15 gelar itu. Liverpool pun anteng di puncak klasemen dua ajang teratas tersebut.
Pada Minggu, Liverpool berkesempatan untuk memimpin lebih jauh lagi di Premier League. Mereka akan menjamu juara bertahan liga, Manchester City. Peluang menjauh sangat terbuka dari dua sisi.
Kans gede Liverpool bisa digali lebih dulu dari catatan duel. Kendati City kerap tampil sebagai kampiun liga, Liverpool memiliki rekor pertemuan bagus atas Manchester Biru. Si Merah hanya sekali kalah dari 21 benturan dengan klub tajir itu, 13 di antaranya berujung kemenangan.
Pep Guardiola sangat paham lawatan kali ini akan menjadi titik penting bagi kubunya. Akan tetapi, seiring lawan yang sedang berjaya, City besutannya tengah sakit-sakitan.
Hasil 3-3 dengan Feyenoord yang bertamu di Liga Champion memang menghentikan catatan jeblok perdananya, lima kekalahan beruntun di semua kompetisi, tapi tiga gol wakil Belanda yang nota bene eks asuhan Arne Slot, hadir setelah Cityzens memimpin tiga gol sampai menit ke-75. Kegagalan menang setelah unggul ini menjadi yang pertama dialami Guardiola sepanjang kariernya yang mencapai 942 laga.
Kegamangan lini belakang diikuti minimnya topangan dari lini tengah sehingga City masih bergumul dengan ketiadaan Rodri. Saat pengganti sepadan gelandang Spanyol itu belum tersedia, Cityzens tampak bakal sulit menyajikan performa bagus. Pasalnya, lini tengah Liverpool tengah dipenuhi pemain dengan perkembangan pesat separti Ryan Gravenberch dan Curtis Jones.
Mohamed Salah bakal mendapatkan sorotan tersendiri di partai ini. Meski sudah berusia 32 tahun, belum ada tanda-tanda Mo Salah melamban. Ia bersiap meneruskan kiprah sebagai salah satu momok buat City.
Setelah membuat dua gol yang memberikan kemenangan atas Soton, sayap asal Mesir ini gagal mencetak gol dari titik putih saat menghadapi Madrid. Kegagalan itu rasanya akan menambah motivasi Salah untuk memperlihatkan pengaruhnya di Anfield menghadapi rival, apa pun perkembangan situasi kontraknya di Liverpool.
Saat ini, mantan pemain Roma itu tengah memimpin liga soal kombinasi gol dan assist yang sebanyak 16 buah (10 gol dan 6 assist). Khusus meladeni Cityzens, eks pemain Chelsea ini telah berkontribusi pada 11 gol setelah tujuh gol dan empat gol dari 10 aksi terakhirnya sebagai starter Reds.
City masih akan mengandalkan Erling Haaland, bomber tersubur Premier League ini dengan koleksi selusin gol. Total 19 gol di semua ajang buat City akan menjadi perhatian lini belakang tuan rumah.
Haaland tak pelak mendapatkan ujian besar di Anfield. Pertahanan merupakan salah satu aspek kelebihan The Reds musim ini. Gawang Si Merah baru kebobolan delapan gol dari 12 pertandingan, tersedikit saat ini di liga.
Maka, Liverpool bakal berharap pertahanan mantap mereka tidak terganggu cedera. Kondisi Ibrahima Konate masih menunggu sampai detik terakhir menyusul cedera lutut usai menghadapi Madrid. Conor Bradley yang tampil gemilang meredam Kylian Mbappe bakal absen, tapi kembalinya Trent Alexander-Arnold bisa menyediakan jawaban pengisi bek kanan.
Dalam konferensi pers sebelum duel, Slot menyatakan bahwa tidak pernah mudah menghadapi City. Sikap berhati-hati ini rasanya hanya akan menjamin kesiapan Si Merah membenamkan The Cityzens.
Dengan kondisi karut-marut, keharusan menyambangi Anfield akan berujung pada pulangnya City dengan tangan hampa. Jarak ketertinggalan mereka dari Liverpool akan menjadi 11 poin.
View this post on Instagram