Tuntas sudah periode bulan madu Ruben Amorim di Manchester United. Setelah meraih dua kemenangan dan sekali hasil imbang di tiga laga perdana, United dan Amorim akhirnya menelan kekalahan perdana mereka kala takluk 0-2 dari tuan rumah, Arsenal, Kamis (5/12).
Dua gol kemenangan Arsenal dicetak Jurrien Timber (Menit 54’) dan William Saliba (73’). Yang menarik, kedua gol tersebut lahir lewat proses serupa, yakni sepak pojok alias corner kick. Pada gol pertama Arsenal yang dicetak Timber, bola umpan datang dari Declan Rice yang mengarah ke tiang dekat.
Proses serupa juga hampir melahirkan gol bagi kubu tuan rumah di babak pertama. Hanya saja, skenario itu tak terealisasi lantaran sepak pojok Rice ke tiang dekat, gagal dimaksimalkan Thomas Partey yang sudah berdiri bebas persis di mulut gawang United.
Beberapa menit setelah gol Timber, Arsenal juga hampir memperbesar kedudukan lewat proses serupa. Corner Rice ke tiang dekat benar-benar mengarah ke mulut gawang United.
Di tengah kemelut para pemain berebut bola, Joshua Zirkzee dan Manuel Ugarte, masih beruntung karena upaya halauan mereka tak masuk ke gawang sendiri.
Bukti Mikel Arteta dan pasukannya benar-benar menyiapkan strategi corner untuk menjebol gawang United makin kentara dengan lahirnya gol kedua.
Dari sisi berbeda, giliran Bukayo Saka yang bertugas mengambil sepak pojok. Agak berbeda dengan umpan corner Rice yang cenderung jatuh ke tiang dekat, bola umpan Saka justru mengarahkan bola ke tiang jauh.
Para pemain United lalai dalam mengantisipasi situasi tersebut. Mengira bola akan kembali jatuh ke tiang dekat, ada empat pemain United yang menjaga daerah tersebut, yakni Bruno Fernandes, Zirkzee, Diogo Dalot, dan Matthijs De Ligt, tanpa mengawal satupun pemain Arsenal.
Sebaiknya dari kubu Arsenal, cuma Kai Havertz yang melakukan decoy ke tiang dekat dan sukses “menarik” Ugarte.
Sedangkan tiga pemain Arsenal, yakni Partey, Saliba, dan Mikel Merino, sudah bersiap di tiang jauh dengan hanya dikawal satu pemain United, Noussair Mazraoiu.
Kondisi “lowong” itu akhirnya berhasil dimanfaatkan Partey dan Saliba dalam mengoptimalkan kemelut di depan gawang Arsenal untuk menjadi gol kedua sekaligus gol penutup kemenangan The Gunners.
View this post on Instagram
Gol sepak pojok terbanyak
Dua proses gol ke gawang United setidaknya juga makin menggambarkan betapa skuat Meriam London benar-benar mengandalkan proses corner untuk menjebol gawang lawan.
Kesan itu begitu kentara jika merujuk ke data statistik laga versis Opta. Buktinya, Arsenal mendapat peluang lebih banyak (7 kali) dari sepak pojok dibanding peluang dari open-play (6 kali) di laga ini.
Data lain menunjukkan bahwa sejak awal musim lalu, Arsenal merupakan tim yang paling banyak menjebol gawang lawan lewat proses corner (21 gol).
Bukan kebetulan pula jika kedua pemberi assists di laga ini, Rice dan Saka, juga tercatat sebagai pengoleksi assists terbanyak dari sepak pojok dalam rentang waktu serupa.
Dalam kaitan rivalitas kedua tim, kemenangan ini juga mengantar Arsenal untuk pertama kalinya sukses meraih empat kemenangan beruntun atas United. Di tiga pertemuan sebelumnya, The Gunners menang 1-0 di Old Trafford (12 Mei 2024), 3-1 di Emirates Stadium (3 September 2024), dan 3-2 di Emirates Stadium (22 Januari 2023).
View this post on Instagram