Situasi yang dialami Tottenham Hotspur berpotensi tambah genting. Mereka mesti menjamu klub London yang saat ini paling mengesankan jika bukan mengejutkan. Setelah derbi pada Minggu (8/12), Chelsea bisa membuat posisi Ange Postecoglou semakin di ujung tanduk.
Tottenham menghasilkan gambaran perjalanan naik turun yang membuat kursi pelatih Ange Postecoglou memanas. Setelah musim pertama yang lumayan dalam penanganan eks bos Celtic itu, finis di peringkat kelima dengan catatan sudah tidak lagi diperkuat Harry Kane, Spurs diperkirakan akan menjadi penantang gelar musim ini.
Start goyah sempat dijawab dengan hasil-hasil ciamik kala menghadapi tim-tim besar. Spurs dapat dua kali mencetak kemenangan besar, masing-masing 3-0 dan 4-0, saat menyambangi dua klub Manchester. Pedro Porro cs. bahkan dapat mengempaskan Man. City dari Carabao Cup. Selain itu, Spurs bisa menekuk Aston Villa dengan skor 4-1.
Lini depan menjadi kekuatan Tottenham. Pemain-pemain seperti Son Heung-min dan Dejan Kulusevski kerap menyajikan aksi yang menawan di dua per tiga lapangan akhir. Dua rekrutan baru musim ini, Dominic Solanke dan Brennan Johnson, menjadi tambahan ofensif apik dengan gol. Yang kurang adalah konsistensi.
Namun, Spurs kerap tergelincir ketika dijagokan akan menang. Pada Kamis (5/12), The Lilywhites kembali menelan kekalahan. Klub papan tengah, Bournemouth, mmenang berkat gol tunggal Dean Huijsen pada menit ke-17. Hasil itu menyusul satu angka saja kala menjamu Fulham. Sempat berada di zona Eropa, Spurs kini tercecer di peringkat ke-10 di klasemen dengan perolehan 20 poin saja.
Tekanan nyata terasa di kubu Spurs, terutama pada Ange Postecoglou. Cercaan datang dari para suporter di Vitality Stadium, kandang Bournemouth, langsung ke arah sang manajer.
“Mereka kecewa dan berhak merasa kecewa. Mereka memberikan masukan langsung yang saya terima. Saya tidak menyukai perkataan mereka karena saya hanya manusia biasa, tapi kami harus mengatasinya. Yang bisa saya katakan adalah saya sungguh kecewa dan saya bertekad menjawabnya dan akan terus berjuang sampai akhir,” ucap Postecoglou dikutip BBC.
Postecoglou sempat menyatakan bahwa dirinya kerap memberikan gelar bagi klubnya di tahun kedua penanganan. Spurs berhasil melangkah ke perempat final Piala Liga dengan menyingkirkan Man. City yang sedang limbung, tapi penampilan di liga membuat gelar tampak menjauh.
Tekad untuk membalikkan keadaan di liga itu bakal menghadapi ujian berat lagi. Pada Ahad (8/12), Lilywhites mesti menjamu Chelsea yang tengah bersinar.
Sementara Spurs berkesulitan mendapatkan kemapanan dan konsistensi permainan, Chelsea menggenggamnya secara perlahan tapi pasti. The Blues kini berada di peringkat kedua. Jarak Si Biru tinggal tujuh poin dari Liverpool setelah tengah pekan. Saat The Reds tertahan di Newcastle, Chelsea meraup lagi tripoin melalui kemenangan 5-1 atas Southampton.
Enzo Maresca sejauh ini mampu mengangkat performa Chelsea. Digamit usai membawa Leicester berpromosi kembali, pelatih asal Italia itu dapat mengoptimalkan skuad berisi pemain-pemain muda yang ditinggalkan Mauricio Pochettino.
Sejak awal musim, Maresca mencoba meredam tekanan. Menurutnya, Chelsea belum bisa bersaing dengan tiga favorit: Liverpool, Man. City, dan Arsenal. Chelsea menghasilkan kejutan sejauh ini.
Sejak kekalahan di Anfield, The Blues baru sekali kalah, itu pun di ajang Carabao Cup. Di Premier League sejak kekalahan pada 20 Oktober itu, Blues tak terkalahkan di enam laga liga, empat di antaranya berbuah kemenangan, dan dua lainnya adalah imbang menghadapi Man. United di Old Trafford dan kala menjamu Arsenal. Kesan Maresca hanya merendah pun semakin kentara.
Chelsea menjadi kubu tersubur dengan 31 gol. Cole Palmer semakin menjadi dengan torehan 9 gol dan 6 assist. Nicolas Jackson mengikuti dengan 8 gol. Saat bertandang ke Soton, Christopher Nkunku bisa menjawab kepercayaan dengan sebuah gol dan assist. Noni Madueke pun kerap tampil apik, begitu pula gelandang pekerja keras, Moises Caicedo, Romeo Lavia, dan Enzo Fernandez.
Rekor pertemuan tak ayal mempertebal keyakinan Chelsea untuk pulang dari utara ke barat ibu kota dengan poin penuh.
Tottenham hanya sesekali mampu memaksimalkan status tuan rumah mereka untuk menjungkalkan The Blues. Pada 2018, tiga kemenangan beruntun sempat hadir buat Tottenham saat melawan Chelsea, dua di antaranya di Premier League. Namun, dominasi itu terjadi pada 2018.
Benturan derbi dua kubu ini di Premier League terjadi 11 kali sejak 2018 itu. Chelsea berhasil memenangi delapan laga. Spurs hanya bisa sekali menang dua musim lalu, itu pun di kandangnya. Dominasi Si Biru dipertegas dengan tiga kemenangan di Piala Liga.
Catatan pertemuan tersebut hanya akan mempertebal keyakinan Chelsea bahwa mereka akan meneruskan kiprah bagus musim ini sepulang dari Tottenham Hotspur Stadium. Imbasnya, bisa-bisa Postecoglou dipecat!
View this post on Instagram