Derbi Manchester pada Minggu (15/12) akan menarik karena kondisi yang kurang lebih sama di kedua kubu. Etihad Stadium dapat menjadi perbedaan.
Selama sedekade terakhir, tak berlebihan bila mengatakan Man. City sebagai favorit dalam derbi Manchester. Tren itu mungkin bergeser musim ini kalau melihat grafik performa The Cityzens.
Kekalahan 0-2 dari Juventus di Liga Champion pada tengah pekan membuat noda dalam catatan Cityzens tambah besar. Manchester Biru hanya bisa sekali menang dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Tujuh kekalahan tidak hanya tercatat 10 laga, tapi juga dalam 105 partai sebelumnya.
Karena rangkaian jeblok itu, City tertinggal delapan poin dari Liverpool yang ada di puncak klasemen dengan satu laga lebih banyak. Cityzens menjauh dari ambisi mengukir lima gelar beruntun.
Pada Minggu (15/12), City mesti melewati jalan berat untuk bisa memperbaiki torehan. Sang juara bertahan kudu menjalani derbi.
Cityzens bisa mengedepankan keinginan untuk membalas kekalahan di final Piala FA musim silam. Bernardo Silva cs. pun bisa percaya diri dengan catatan menang lima kali dan sekali kalah saja dari enam derbi terakhir di Premier League. Khusus di Etihad Stadium, si empunya juga cuma sekali kalah dari 11 jamuan buat tetangga, tujuh kali berhasil mereka menangi.
Dari kubu Man. United, Ruben Amorim akan melakoni derbi Manchester pertamanya. Modalnya lumayan bagus, yakni kemenangan 2-1 atas Viktoria Plzen di Liga Europa. Kemenangan itu tak hanya menutup dua kekalahan beruntun, tapi menjadikan Amorim pelatih ketiga United setelah Sir Alex Ferguson dan Sir Matt Busby yang bisa memberikan dua kemenangan beruntun di dua laga pertama di kompetisi Eropa.
Amorim akan berharap skuadnya tidak mengalami empat kekalahan beruntun di kandang tetangga untuk pertama kali dalam hampir tujuh dekade terakhir. United di bawah Busby mencatatnya pada rentang 1952-1955.
Namun, rekor The Red Devils tak memberikan cukup keyakinan buat bos baru dari Portugal itu. Kemenangan tandang terakhir United hadir pada medio September. Sejak saat itu, Iblis Merah merasakan 5 kekalahan dan 2 imbang di luar rumah. Amorim bakal sulit menjadi pelatih kedua yang bisa membawa dua klub berbeda mengalahkan City dalam semusim.
Ada secercah harapan buat United. Sejak awal November, City telah kebobolan 21 gol, terbanyak di lima liga besar Eropa. Tamu bakal berharap pada Rasmus Hojlund yang mencetak dua gol di Liga Europa. Bruno Fernandes yang mencatat assist pada tengah pekan juga bakal mengancam Cityzens.
Pep Guardiola merasa bahwa pasukannya sudah membaik walau akhirnya kalah di Torino. Cityzens besutannya memiliki beberapa pemain yang kerap tampil apik di derbi. Erling Haaland dan Phil Foden masing-masing sudah mencetak enam gol derbi, hanya dua gol lebih sedikit daripada Sergio Aguero sebagai pemain tersubur City dalam derbi.
City akan memaksimalkan amunisi dan Etihad Stadium untuk kembali ke jalur kemenangan.
View this post on Instagram