Pelan tapi pasti, Chelsea mendekati puncak klasemen. Kemenangan atas Brentford pada Minggu (15/12) di Stamford Bridge membuat jarak dengan Liverpool tinggal dua poin. Namun, Si Biru terus menepis kefavoritan mereka, yang malah memperbesar kans mereka membuat kejutan.
Sepak mula derbi London Barat ini digelar beberapa jam setelah Liverpool tertahan di Anfield oleh klub London Barat lainnya, Fulham. Niat Chelsea meraup angka penuh mendapat tantangan tetangga yang sebelum musim ini selalu menang di Bridge, Brentford.
Saat Brentford mungkin sudah bersiap dengan hasil imbang saat turun minum, Marc Cucurella mengubah kedudukan saat waktu normal babak pertama tinggal dua menit. Sang bek meneruskan operan Noni Madueke.
Bos The Bees, Thomas Frank, membuat empat pergantian dari menit ke-63 sampai 76. Namun, Chelsea justru bisa menggandakan keunggulan. Nicolas Jackson (80′) mencetak gol kesembilannya musim ini dari assist Enzo Fernandez.
Brentford sempat memperlihatkan tanda akan menyulitkan lagi melalui gol Bryan Mbeumo (90′) dari sodoran Kevin Schade. Namun, Chelsea dengan tenaga skuad mudanya tak berniat puas dengan satu poin.
Cucurella menghadirkan drama saat injury time. Bek Spanyol ini mendapatkan dua kartu kuning dalam tempo tiga menit. Akan tetapi, The Blues mampu mempertahankan keunggulan.
Defisit hanya dua poin dari pucuk klasemen walau Liverpool masih menyimpan satu pertandingan, Si Biru kini unggul empat poin atas runner-up musim silam, Arsenal, dan tujuh poin atas juara bertahan, Man. City.
Chelsea berpeluang memuncaki klasemen pekan depan kalau bisa memukul Everton. The Reds akan bertandang ke Tottenham beberapa jam berselang. Yang jelas, saat ini Blues tengah menikmati 10 pertandingan tak terkalahkan. Akan tetapi, arsitek baru di balik kiprah paten mereka, Enzo Maresca, menolak pendapat bahwa Chelsea bisa menjadi kampiun musim ini.
“Ini bukan soal banyaknya laga yang kami menangi. Ini soal menjadi realistis. Ada hal-hal yang harus kami perbaiki. Itulah mengapa saya bilang, bagi saya, kami belum siap. Para fan dapat bermimpi dan berpikir. Namun, di dalam sebagai sebuah klub, skuad, pemain, staf pelatih, kami harus realistis,” tutur Maresca seperti dikutip BBC.
Faktanya Chelsea tampil beringas sekaligus menawan untuk sampai di posisi sekarang. Blues merupakan kubu tersubur dengan 37 gol. Mereka, menurut Opta, juga menghasilkan harapan gol tertinggi, 34,77 dari 232 tembakan saja, diikuti Liverpool dengan xG sebesar 31,29 dari 256 tembakan.
Sementara terus berusaha mengalihkan tekanan dari pasukannya, Maresca mencoba kritis terhadap kinerja timnya, terutama lini belakang, walau bisa dianggap sebegai sebuah lagi upaya merendah. “Saya pikir tim-tim lain tahu apa yang dibutuhkan untuk bersaing memperebutkan gelar. Mereka tidak akan kebobolan seperti kami hari ini,” kata eks pelatih Leicester itu.
Apa pun, Maresca sejauh ini bisa mencegah tekanan tinggi menghampiri Chelsea, tidak seperti musim-musim sebelumnya. Pada Februari lalu, skuad besar ini sempat dicibir karena pencapaian yang tidak setinggi biaya transfer yang sampai lebih dari semiliar pound. Kini mereka seperti hendak menunjukkan kapasitas mahal mereka, tapi tanpa banyak ingar-bingar.
Jangan heran kalau pada akhir musim nanti Todd Boehly tersenyum paling lebar melihat investasinya batal bodong.
View this post on Instagram