Seperti biasa, La Liga musim ini terfokus pada dua kubu klasik. Kebetulan pekan ini kedua klub gagal mendulang poin penuh. Pihak ketiga seperti tiba-tiba menyembul.
Pada Sabtu (14/12), Real Madrid mempunyai kesempatan besar untuk bertengger di puncak klasemen. Akan tetapi, langkah mereka tertahan tuan rumah Rayo Vallecano dalam laga seru yang berujung setengah lusin gol.
Madrid sempat tertinggal dua gol, tapi bisa berbalik unggul melalui gol-gol Federico Valverde, Jude Bellingham, dan Rodrygo. Isaac Palazon menggagalkan tiga angka Los Blancos dengan gol pada menit ke-64.
Sehari kemudian, Barcelona diperkirakan akan mengatasi Leganes untuk memperkukuh lagi kedudukan di pucuk klasemen. Perkiraan tinggal perkiraan.
Kejutan Leganes di kandang Barca, Estadi Olimpic Lluis Companys, berkat gol kapten Sergio Gonzalez pada menit keempat dari assist Oscar Rodriguez. Kemenangan ini merupakan kemenangan tandang pertama Leganes musim ini!
“Kami memiliki 20 peluang mesti tak tampil bagus, tapi kami tidak mencetak gol pula. Sulit untuk menang bila begini. Kami harus mengambil pelajaran. Kami akan melakoni laga-laga berat dalam beberapa hari, dan tim tampak belum terbiasa. Kami harus bisa mengatasinya,” ucap asisten pelatih Barca, Marcus Sorg, kepada Marca seperti dikutip Football Espana.
Sorg menggantikan Hansi Flick yang mendapat larangan berada di tepi lapangan untuk kartu merah pekan lalu. Ia masih akan bertugas saat Blaugrana melakoni laga terakhir tahun ini, yakni menghadapi Atletico pada akhir pekan mendatang.
Bila menang atas Atletico, Barca akan berada di puncak klasemen sebelum pergantian tahun. Jika cuma seri, Real Madrid dapat melewati kedua tim dengan catatan El Real menang atas Sevilla.
Nah, soal Atletico, klub ibu kota ini berada di peringkat kedua menengahi dua rival. Berbarengan hari laga dengan Reak Madrid, Atleti menamatkan perlawanan tim tamu, Getafe, melalui gol tunggal sundulan Alexander Sorloth (69′) dari umpan lambung Nahuel Molina di sayap kanan.
Pasukan Diego Simeone ini menyamai koleksi poin Barca, 38 poin, hanya kalah selisih gol tapi masih menyimpan satu laga.
“Saya selalu berkata bahwa hasil terbaik buat sebuah tim adalah 1-0 karena menunjukkan bahwa tim bekerja keras secara defensif dan efisien dalam serangan. Kalau berakhir 4-3, ada hal yang perlu ditinjau dari segi pertahanan. Tentu saya mau menang dengan margin yang lebih lebar, seperti halnya fan dan jurnalis, tapi 1-0 memiliki nilai luar biasa,” kata Simeone dikutip BeIN.
Dengan efisiensi tinggi Atleti, tiga besar La Liga tampak ketat. Tak mustahil Los Rojiblancos memanfaatkan perhatian yang lebih besar pada Barca dan Madrid. Dua raksasa bertarung, Atleti yang menjulang.
View this post on Instagram