Dari sekian hal positif yang diraih Manchester United kala menang 2-1 di kandang Manchester City akhir pekan lalu, keputusan pelatih Ruben Amorim yang tak menyertakan Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho menjadi yang cukup menyita perhatian.
Bagaimana tidak, Garnacho dan Rashford merupakan pemain dengan koleksi gol terbanyak untuk Setan Merah di musim ini. Garnacho sudah mengoleksi delapan gol, sedangkan Rashford tujuh gol. Ia setara dengan sang bomber utama, Rasmus Hojlund.
Setelah itu, barulah menyusul Bruno Fernandes (6 gol), Amad Diallo (4 gol), dan Christian Eriksen (4 gol).
Keputusan tak memasukan Garnacho dan Rashfod ke dalam daftar pemain kontra City makin jadi tanda tanya besar lantaran keduanya justru melahap sesi latihan terpisah di markas latihan United, Carrington, pada Minggu pagi.
Butuh nyali besar bagi seorang pelatih kala menghadapi laga derbi di kandang lawan tanpa menyertakan pencetak gol terbanyak. Sebuah keputusan yang bisa saja dianggap blunder untuk seorang nahkoda tim di klub sebesar United.
Sebaliknya, keputusan kontroversial itu juga bisa mengangkat pamor sang pelatih, terutama jika hasil akhirnya positif. Pada akhirnya, Amorim menikmati tantangan tersebut.
Sang pelatih memang menuturkan alasannya menepikan Garnacho dan Rashford, lebih ke soal teknis dan pertimbangan pemilihan pemain tanpa embel-embel indispliner.
Namun, ia juga tak lupa menyertakan soal standar kesiapan pemain yang diharapkannya untuk bisa tampil.
“Bagi saya, yang terpenting adalah performa pemain di latihan, di pertandingan, kebiasaan mereka berpakaian, kebiasaan makan, kebiasaan menyatu dengan rekan-rekan setim serta mendorong teman-teman Anda untuk menampilkan permainan terbaik,” ujar Amorim.
Baginya, penting untuk melakukan perubahan besar di saat kondisi United yang kerap goyah dalam beberapa musim belakangan. Ia bahkan tak segan menyinggung soal pemecatan pendahulunya, Erik ten Hag.
“Segalanya penting dalam konteks ini, sebuah awal di mana kami ingin melakukan banyak perubahan saat orang-orang kehilangan pekerjaan di klub ini,” ujar Amorim.
“Kami harus memasang standar setinggi-tingginya dan untuk itu, para pemain harus bertarung untuk bisa mendapatkan tempat di tim. Dengan kemenangan atas City, kami bisa membuktikan bahwa kami bisa bisa menepikan siapa saja pemain dari skuad dan Anda tetap bisa memenangi laga jika tampil kompak,” tutupnya.
Ok-lah, menepikan Garnacho mungkin masih bisa lebih diterima. Meski berstatus pengoleksi gol terbanyak, winger Argentina itu memang tak terlalu perform semenjak kedatangan Amorim. Ia cuma mampu mengemas satu gol tanpa satupun assist di enam penampilan.
Lantas, bagaimana dengan Rashford? Situasinya memang agak sedikit berbeda. Performa bomber Inggris itu justru mulai bagus semenjak kehadiran Amorim. Ia setidaknya mampu mencetak tiga gol di tiga laga awal Amorim bertugas.
Namun, setelah menjadi bintang kemenangan 4-0 atas Everton berkat torehan dua golnya, Rashford cuma tampil sebagai pemain cadangan di dua laga Premier League berikutnya, yakni kontra Arsenal (kalah 0-2) dan Nottingham Forest (kalah 2-3).
Rashford sempat kembali dimainkan sebagai starter kala bertandang ke Viktoria Plzen di ajang Liga Champions tengah pekan lalu. Hanya saja, ia tampil melempem. Saat ditarik keluar dan digantikan Rasmus Hojlund di babak kedua (56’), Rashford cuma mengoleksi satu kartu kuning.
Kondisinya makin tak memihak sang bomber lantaran Hojlund selaku pemain pengganti, justru mampu mencetak dua gol kemenangan United atas Plzen.
View this post on Instagram