Premier League melahirkan banyak duet kondang. Sebut saja misalnya Alan Shearer-Chris Sutton, Dwight Yorke-Andy Cole, atau Thierry Henry-Dennis Bergkamp.
Namun, selain duet ujung tombak, ada juga pasangan gelandang-striker yang turut fenomenal seperti Harry Kane-Son Heung Min, Wayne Rooney-Cristiano Ronaldo, Mohamed dan Salah-Sadio Mane.
Lalu, bagaimana dengan musim ini? Tradisi itu tetap berlanjut meski level ketenarannya bisa dibilang relatif.
Sepak bola modern terus berkembang dan memungkinkan banyak pemain mencetak gol, tak melulu pemain depan.
Produktivitas juga tak cuma menjadi privilige para bomber di tim-tim besar.
Hal itu setidaknya tercermin dari data statistik versi Opta Analyst. Erling Haaland, Darwin Nunez, Rasmus Hojlund, tak bisa terlalu superior karena belum punya tandem ideal.
Menurut data tersebut, pasangan tandem yang paling kompak sejauh ini justru duo gelandang Chelsea, Cole Palmer-Noni Madueke.
Kerja sama apik keduanya yang mungkin paling diingat musim ini adalah kala Palmer menorehkan tiga assists untuk hattrick yang dicetak Madueke hanya dalam rentang 14 menit ke gawang Wolverhamton Wanderers pada akhir Agustus silam. Kala itu, Chelsea menang telak 6-2.
Keduanya kini sudah sama-sama memberikan lima assists untuk satu sama lainnya (10 gol).
Kalaupun hitung-hitungannya bukan gol, kombinasi Palmer-Madueke setidaknya sudah melahirkan 21 peluang untuk Chelsea. Jumlah 21 peluang itu merupakan jumlah terbanyak dibandingkan duet-duet dari tim kontestan lain.
Palmer sendiri sudah mengoleksi 13 gol musim ini. Ia cuma kalah produktif dari Mohamed Salah (18 gol) dan Erling Haaland (16 gol).
Jika soal torehan gol, rekan setim Palmer yang paling produktif setelah dirinya justru Nicolas Jackson (9 gol). Hanya saja, kolaborasi Palmer dengan Jackson tak sesering Palmer dengan Madueke.
Which player combinations have been the most lethal in the Premier League so far this season?
We look at the duos to cause the most damage in 2024-25.
— Opta Analyst (@OptaAnalyst) January 7, 2025
Duet berikutnya yang kerap saling melengkapi adalah Ollie Watkins dan Morgan Rogers dari Aston Villa. Jumlah peluang yang dikreasikan keduanya (20 peluang) cuma kalah satu peluang dari Palmer-Madueke.
Setelah itu, barulah muncul duet dari Manchester United yang mungkin tak disangka banyak orang, yakni Bruno Fernandes dan Amad Diallo (19 peluang).
Dari data ini, penggemar Setan Merah mungkin bisa jadi lebih paham mengapa Diallo belakangan kerap tampil sebagai starter ketimbang Marcus Rashford maupun Alejandro Garnacho.
Semenjak dipegang Ruben Amorim, United sudah melakoni 12 laga di semua ajang dan Diallo tercatat delapan kali dipercaya sebagai starter.
Menurut Opta Analyst, Diallo paling sibuk menyuguhkan peluang kepada Fernandes (11 kali) dibanding rekan-rekannya yang lain.
Di Manchester City, Haaland sedikit-banyak terbantu oleh keberadaan dua rekannya, Phil Foden dan Savinho. Foden melahirkan 12 peluang untuk sang striker, sedangkan Savinho menciptakan 11 peluang.
Sedangkan performa bagus Salah musim ini selaku top skor sementara, tak lepas dari peran Trent Alexander-Arnold. Full-back kanan The Reds itu mengkreasikan 13 peluang untuk Salah.
Duet yang paling mencuat belakangan ini datang dari Newcastle United, yakni Alexander Isak-Anthony Gordon. Keduanya berkolaborasi sebanyak 16 kali.
Dalam 10 pertandingan terakhir di semua ajang, cuma di dua laga Isak gagal menyumbang gol. Di delapan laga lainnya, ia sukses mengoleksi 10 gol!
Bagaimana dengan Gordon? Mirip-mirip dengan Isak. Ia cuma gagal berkontrobusi gol di dua laga. Sedangkan di delapan laga lainnya, Gordon sukses menciptakan gol maupun assists dengan rincian empat gol dan lima assists.
===
View this post on Instagram