Kisah pemutusan kontrak pelatih lagi marak, termasuk yang sebenarnya cukup bisa mengangkat tim kayak yang sedang terjadi di Indonesia. Julen Lopetegui mengalaminya di West Ham.
Lopetegui mesti menerima kenyataan didepak. Pelatih asal Spanyol itu hanya enam bulan bertugas setelah ditunjuk menggantikan David Moyes pada Mei 2024 kendati baru resmi menukangi The Irons per 1 Juli.
West Ham sempat berada di sekitaran zona relegasi. Namun, performa The Hammers meningkat pada rentang 9 Desember sampai Boxing Day, dengan hasil dua kemenangan dan dua seri, sehingga bisa menjauh dari zona maut.
Akan tetapi, tren positif itu dilanjutkan dengan dua kekalahan. Alhasil, United telah kalah sembilan kali dan hanya enam kali menang musim ini. West Ham berada di peringkat ke-14 sampai pekan ke-20.
“Paruh pertama musim 2024-25 tidak selaras dengan ambisi klub, sehingga klub mengambil tindakan sejalan dengan sasarannya. Dewan klub berterima kasih kepada Julen dan stafnya untuk kerja keras selama berada di West Ham dan berharap kesuksesan di masa depan,” demikian pernyataan resmi West Ham.
West Ham pun cukup tega untuk meniadakan jumpa pers yang akan diisi Lopetegui pada Rabu (8/1). Keputusan itu ternyata karena The Hammers telah menyiapkan pengganti yang diperkenalkan keesokan harinya.
Sebagai pengganti Lopetegui, Hammers menghadirkan Graham Potter. Eks pelatih Brighton itu diikat selama dua setengah tahun. Pihak klub ditengarai menginginkan gaya permainan yang lebih progresif sepeninggal David Moyes yang sebenarnya memberikan titik kesuksesan untuk klub London Timur itu seperti Liga Europa Conference 2022-23.
Pembandingan tidak terelakkan. Potter diingat karena ketidakcocokannya di Chelsea, yang menggaetnya setelah sang pelatih mengangkat Brighton ke peringkat kesembilan, terbaik sepanjang sejarah klub saat itu.
The Blues ditengarai meminati Potter yang mampu mengeluarkan kepiawaian pemain-pemain belia. Chelsea tengah berniat membangun tim dari anak-anak muda. Namun, Potter akhirnya tersingkir karena tekanan hingga gagal menguasai kamar ganti. Masa kerjanya di klub London Barat itu hanya tujuh bulan.
Potter mengaku bahwa ia harus berusaha keras melampaui perasaan pahit, frustrasi, dan sedih yang ia rasakan saat dan sesudah masa kepelatihannya di Stamford Bridge. Ia menyatakan telah siap kembali melatih di klub yang tepat.
Menarik menanti apakah Potter bisa menaikkan kapasitas The Hammers, atau gagal total kayak di Chelsea.
View this post on Instagram