Faktor yang membuat lawan gentar sudah menyusut dari Manchester City. Pep Guardiola, bos The Cityzens, yang bilang begitu. Apa hubungannya dengan Jose Mourinho, rival besarnya, ya?
Guardiola memang tidak berkata bahwa Man. City sudah sepenuhnya kehilangan aura yang menggentarkan lawan bahkan saat datang ke Etihad Stadium. Pelatih asal Spanyol itu menyimpulkan bahwa perubahan terjadi pada mental lawan.
Menurut Pep, lawan sudah tidak lagi mudah terintimidasi keberadaan City. Lawan semakin siap menghadapi The Cityzens sehingga bisa balik menekan Phil Foden cs.
“Setiap tim datang ke Etihad dan bertahan. Tim pertama yang saya lihat menjaga pemain per pemain adalah timnya Neil Warnock di Cardiff. Kini semua melakukannya. Semua datang, dan tak ragu-ragu melakukan man to man sampai mengganggu kiper. Kami harus menyesuaikan diri, memperbaiki permainan saat menguasai bola,” tutur Guardiola seperti dikutip BBC.
Kala kans mempertahankan gelar Premier League tampak mungil, perhatian yang lebih besar bagi Pep terletak pada kiprah di Liga Champion. Manchester Biru mesti memenangi laga kontra Club Brugge di matchday terakhir cuma buat meraih jatah di play-off. Kekalahan dari tuan rumah PSG membuat posisi City terancam gagal.
Begini penilaian sang bos. “Kecepatan penting, tapi melawan PSG, lari kami lebih banyak daripada mereka. Masalah kami adalah saat menguasai bola. Musim ini, hal itu yang hilang. Kalau menguasai bola dan tidak membuat operan yang pas, segalanya jadi sulit. Kalau tidak membaik, kami takkan lolos dari Liga Champion,” ucapnya lagi.
Di klasemen Premier League, City berada di peringkat kelima, tertinggal 12 poin dari pemuncak, Liverpool. Deret parah hadir menjelang pergantian tahun, di mana mereka hanya sekali menang dari 13 pertandingan.
City akan menjamu Chelsea pada Sabtu (25/1) petang, dan telah mendapatkan penguatan berupa tiga pemain baru, yaitu dua bek tengah, Abdukodir Khusanov dan Vitor Reis, serta penyerang Omar Marmoush. Akan tetapi, dua bek sentral belum tersedia sehingga hanya ada satu pemain bugar untuk menempati posisi itu.
Selain itu, Guardiola menyatakan bahwa geliat di burasa transfer musim dingin dengan total biaya 123 juta pound itu bukan penyelesaian masalah yang ia alami. Badai cedera pemain menjadi salah satu penyebab ambruknya Cityzens.
Ya, musim ini berjalan berat buat City. Saat menang 2-0 di Stamford Bridge di pekan pembukaan, nyaris tidak ada yang memperkirakan The Cityzens bakal terjun bebas atau sebaliknya, Chelsea bisa berada di empat besar.
Soal empat besar, Guardiola menyiratkan bahwa target City sudah mengarah ke sana. Eks pelatih Barcelona itu mengisyaratkan bahwa kelolosan ke Liga Champion musim depan sudah akan terasa sebagai kesuksesan besar.
Eh, ingatan Pep melayang kepada mantan musuh besarnya, Jose Mourinho, sambil mengamini sebuah pernyataan pelatih asal Portugal itu. Mou menyebut bahwa finis runner-up persis di bawah City pada 2017-18 adalah salah satu pencapaian terbaik dalam kariernya.
“Ada musim-musim dengan banyak kesulitan. Bagaimana bangkit? Bagaimana bertahan di sana? Saya mengingat Jose. Saya tak tahu kenyataan di United, tapi ia berulang kali berkata bahwa finis di posisi kedua musim itu adalah kesuksesan terbesarnya. Saya memahami sepenuhnya sekarang,” pungkas Guardiola.
View this post on Instagram