Arsenal memperlihatkan kapasitas mereka sebagai pemburu gelar yang serius. Hal itu terjadi setelah mereka membukukan kemenangan krusial atas Wolverhampton Wanderers pada Sabtu (25/1) di Molineux.
Pada saat yang sama, Liverpool di Anfield terlalu tangguh buat tamunya, Ipswich. Kemenangan 4-1 atas klub promosi itu memastikan tampuk klasemen. The Gunners dapat mendulang tiga angka yang diperlukan untuk memelihara peluang meraih gelar. Hanya, tripoin ini menjadi berharga karena masalah yang mesti dilalui Arsenal yang tak kurang menunjukkan mental kuat penantang gelar.
Masalah Pralaga
Bos Arsenal, Mikel Arteta, menyatakan bahwa musim mereka terganggu cedera pemain. Lini depan kehilangan Bukayo Saka dan Gabriel Jesus. Pertahanan tidak dapat diperkuat Ben White dan Takehiro Tomiyasu.
Lawatan ke Molineux bertambah berat buat The Gunners karena absensi dua andalan di tengah. Kapten Martin Odegaard dan Mikel Merino masuk daftar cedera.
Meski demikian, Si Gudang Peluru dapat menghasilkan lebih banyak peluang di babak pertama. Penyerang tersisa, Kai Havertz, dua kali melewatkan kesempatan. Keduanya melalui sundulan dari umpan Leandro Trossard, yang pertama melebar tipis dan yang kedua masih dapat ditahan kiper Wanderers, Jose Sa.
Saat Laga
Pertandingan berjalan seimbang hampir di sepanjang babak pertama. Namun, perimbangan itu berubah dua menit sebelum turun minum. Arsenal mesti bermain dengan 10 pemain setelah bek muda, Myles Lewis-Skelly, diusir wasit karena tekel terlambat dan disengajanya terhadap Matt Doherty di depan kotak penalti Wolves.
Di babak kedua, walau bermain dengan 10 orang, Gunners masih dapat menghasilkan peluang bagus. Namun, tembakan keras Declan Rice dapat ditangkal Sa.
Ketabahan Arsenal terbayar pada menit ke-70. Wasit Michael Oliver mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Joao Gomes karena menapak kaki Jurrien Timber di depan kotak penalti Gunners.
Empat menit berselang, tamu dari London Utara menuai hasil yang diinginkan. Bek asal Italia yang dimasukkan karena alasan taktis menggantikan Ethan Nwaneri usai jeda antarbabak, Riccardo Calafiori, membuat gol dari tembakan kali pertama menyusul sapuan lemah pertahanan Wolves. Gunners dapat pulang dengan poin penuh.
Usai Laga
“Luar biasa. Anak-anak melakukannya lagi, kembali dengan konteks berat yang mesti kami alami. Lagi-lagi ini soal karakter dan kepribadian tim. Ini tentang keberanian dan kecerdasan bermain sesuai keinginan,” ucap Arteta dikutip NBC Sports.
Arsenal menang, tapi Arteta tak dapat menutupi kekesalannya terhadap keputusan Oliver memberikan kartu merah langsung buat beknya yang berusia 18 tahun, Lewis-Skelly. Pasalnya, Doherty masih jauh dari lapangan Arsenal walau hendak memulai serangan balik. Wasit VAR, Darren England, menambah kegusaran dengan mendukung keputusan itu.
“Saya sungguh geram, tapi saya akan membiarkan kalian berpendapat. Karena sedemikian jelas, saya rasa ucapan saya akan tidak membantu,” ucap Arteta kepada BBC.
Kartu merah Lewis-Skelly adalah yang keempat bagi Gunners musim ini. Jumlah itu adalah yang terbanyak di Premier League musim ini.
Arteta bereaksi serupa saat Trossard mendapatkan kartu kuning kedua karena membuang waktu. Kartu merah kedua yang didapat Rice saat menjamu Brighton tak lepas dari sorotan Arteta.
Yang menarik, Oliver juga pernah mengeluarkan kartu kuning kedua buat Gabriel Martinelli pada 2022. Arteta meradang pula ketika itu, dengan pernyataan belum pernah mengalami hal kayak begitu sepanjang kariernya.
Walau mempertanyakan keputusan Oliver buat Lewis-Skelly di Molineux, pelatih asal Spanyol itu menyatakan tidak memiliki wewenang untuk mengajukan banding. “Klub mesti memutuskan yang terbaik. Kejadiannya jelas sehingga kami mungkin tak perlu mengajukan banding,” kata Arteta.
Yang menarik, mantan wasit, Mike Dean, menyokong Oliver. “Saat melihat gambarnya, saya bisa memahami keputusan itu. Si pemain sengaja menyodorkan kakinya untuk pelanggaran serius. Bisa berbahaya untuk Achilles,” ujar Dean kepada Sky Sports.