Liverpool melewati ujian dari Bournemouth dengan kemenangan dua gol tanpa balas di Vitality Stadium pada Sabtu (1/2). Si Merah memelihara keunggulan di puncak klasemen.
Dengan tripoin dari laga pekan ke-23 ini, Liverpool tak terkalahkan di 19 pertandingan beruntun. Menurut Opta khusus di laga tandang, deret tak terkalahkan The Reds menjadi 14 laga konsekutif, mendekati rekor terbaik 21 laga pada rentang Januari 2019 – Februari 2020.
Beberapa hal hadir dari sebuah lagi hasil maksimal Liverpool di kandang lawan. Tiga pemain layak masuk pembahasan, salah satunya yang belum bosan bikin rekor. Mari simak beberapa hal ini.
Ceri Gak Hoki
Bournemouth bermodalkan kepercayaan diri usai menggoreskan dua hasil sebelum partai ini, masing-masing saat membekap Nottingham Forest di tempat yang sama dan menang dari Newcastle di St. James’ Park.
Yang tak pelak jadi sorotan adalah keterlibatan VAR dalam beberapa insiden, yang lebih lanjut menunjukkan perbedaan hoki kedua tim. Penalti tetap diberikan untuk Liverpool setelah Lewis Cook dipastikan menjatuhkan Cody Gakpo dan sang penyerang Belanda tidak off-side.
Pada menit ke-38, gol David Brooks dianulir. VAR mendapati Milos Kerkez off-side sebelum mengirimkan operan kepada Brooks.
Kenahasan The Cherries berlanjut dengan dua peluang yang dimentahkan mistar dan gawang. Tembakan Antoine Semenyo menerpa mistar pada babak pertama. Di babak kedua, giliran tembakan Marcus Tavernier yang membentur tiang. Hasil ini menghentikan deret 12 laga tak terkalahkan Bournemouth, 11 di antaranya di liga,
“Mungkin memang butuh keberuntungan untuk menang di sini karena marginnya sangat kecil. Penalti kami tidak off-side dalam prosesnya, sementara penalti mereka off-side tipis. Mereka juga dua kali menerpa mistar dan tiang. Kami harus memanfaatkan peluang untuk menang. Kami sedang tidak apes, katakanlah begitu,” ucap manajer Liverpool, Arne Slot, dikutip Reuters.
Pelatih asal Belanda itu mengamini anggapan bahwa timnya tidak benar-benar menguasai laga. Namun, Slot menambahkan bahwa kemenangan ini berkat performa tim.
Gravenberch Lebih Minggir
Aksi Ryan Gravenberch kembali diperbincangkan di laga ini. Eks gelandang Bayern Munchen itu menjadi salah satu pemain yang peningkatannya turut mengangkat penampilan Merseyside Merah musim ini.
Untuk laga ini, The Athletic menilai kiprah apik pemain Belanda itu sama mantapnya seiring perubahan perannya dari penyeimbang bak metronom di tengah menjadi berposisi lebih ke sayap. Alexis Mac Allister mengambil peran jangkar.
Ali Puji Mo
Alisson Becker membuat sekurangnya dua penyelamatan mantap untuk menjadi gawangnya clean sheet. Namun, kiper Brasil itu memberikan pujian bagi kemauan rekan-rekannya di dua lini depan untuk membantu pertahanan. Alisson memberikan kredit khusus buat Mohamed Salah.
“Ia tahu betapa penting dirinya bagi tim dengan dua gol seperti ini. Namun, kita harus melihat semua kerja kerasnya termasuk bertahan hari ini. Itu bukan sesuatu yang ia suka lakukan!” ucap Alisson kepada Liverpool Echo.
Cedera TAA
Liverpool melihat pula pemandangan kurang mengenakkan. Trent Alexander-Arnold mengalami cedera di pahanya sampai minta diganti. Conor Bradley masuk menggantikan TAA pada menit ke-70.
“Ia merasakan sesuatu,” ucap Slot dikutip Liverpool Echo. Dalam komentar usai laga tersebut, manajer Liverpool itu menyatakan belum bisa memastikan tingkat keparahan cedera TAA. Sang bek sayap masih mesti dipindai.
“Tidak pernah bagus ketika pemain minta diganti. Saya akan terkejut kalau ia bermain pada Kamis. Mari berharap ia kembali sesegera mungkin,” lanjut Slot yang mengisyaratkan pula kemungkinan kecil TAA tampil di leg 2 semifinal Piala Liga kontra Tottenham di Anfield.
Lagi-lagi Rekor Salah
Yang belum bosan dengan rekor Mohamed Salah boleh lanjut membaca. Ya, dengan dua golnya, masing-masing dari titik penalti (30′) dan tembakan dari sayap kanan ke tiang jauh (75′) lewat assist Curtis Jones, Salah menghasilkan lagi sejumlah goresan keren.
Catatan paling menonjol adalah keberhasilannya melewati Frank Lampard di daftar pencetak gol terbanyak Premier League sepanjang masa. Koleksi total sayap Mesir itu kini sebanyak 178 gol. Lampard 177 gol. Salah tinggal enam gol lagi untuk menyamakan torehan Sergio Aguero. Tersubur masih dipegang Alan Shearer dengan 260 gol, diikuti Harry Kane (213), Wayne Rooney (208), Andy Cole (197), dan Aguero.
Torehan Salah di Premier League musim ini menjadi 21 gol. Musim ini menjadi yang kelima eks sayap Roma itu menghasilkan 20 gol atau lebih. Hanya Shearer (7 musim) dan Kane (6) yang lebih sering.
Mo Salah kini jadi satu-satunya pemain di lima liga besar di Eropa yang mampu mengukir 25 gol atau lebih dan 25 assist atau lebih di semua kompetisi musim ini.
Salah menyatakan bahwa torehan rekor bukan targetnya. “Sejujurnya terasa menyenangkan mencetak gol dan tim menang. Namun, seperti yang telah saya katakan berkali-kali, sasaran utama saya musim ini adalah meraih gelar Premier League. Kami sudah berada di arah yang tepat, jadi semoga bisa seperti ini terus,” tuturnya dilansir Echo.
Terakhir, kalau Anda ikut Fantasy Premier League resmi, torehan ini sudah tidak aneh lagi. Salah mencapai 2.000 poin FPL usai pertandingan ini. Yang jadikan eks pemain Basel itu triple captain sih menang banyak…
View this post on Instagram