helsea kembali ke zona Liga Champion usai mendulang tiga angka di rumahnya pada Senin (3/2) dengan mengalahkan West Ham. Graham Potter gagal membalaskan pemecatannya.
Chelsea, yang sempat menempel Liverpool selama berminggu-minggu, dapat kembali ke empat besar. Di Stamford Bridge, Chelsea mesti bangkit dari ketertinggalan untuk mengambil poin penuh. Si Biru bisa melewati Man. City dan Newcastle di klasemen.
Pada pekan sebelumnya, Chelsea keok di tangan Man. City. Pekan ini, The Blues mengambil kesempatan melewati Manchester Biru, yang kalah dari Arsenal, dan Newcastle yang keok di kandang dari klub London Barat lainnya, Fulham. Kini Blues unggul dua angka dari City dan Magpies.
Potter Belum Magis
Duel ini menandai kembalinya Graham Potter ke Stamford Bridge. Potter sempat beberapa bulan menangani The Blues, tapi didepak di tengah musim karena gagal mengangkat performa tim London Barat itu.
Potter dipilih West Ham meracik Tomas Soucek dkk. setelah memecat Julen Lopetegui. Namun, Potter masih sulit dibilang berhasil mengangkat penampilan The Irons. Dari lima laga pertamanya, Potter baru memberikan sebuah kemenangan.
Minggu lalu, The Hammers dapat menahan imbang Aston Villa di Villa Park. Akan tetapi, di Stamford Bridge, Potter gagal membawa pasukan barunya membalas perlakuan Chelsea.
Namun, harapannya sempat membuncah ketika Hammers memimpin. Tiga menit sebelum turun minum, Jarrod Bowen menandai kiprahnya kembali bermain sejak cedera pada akhir tahun lalu. Penyerang Inggris itu memotong back pass buruk Levi Colwill sebelum menaklukkan kiper Si Biru, Filip Jorgensen.
Pertahanan Payah
Blunder Colwill menjadi yang kelima dibuat Chelsea di enam pertandingan terakhir di Premier League. Hanya Southampton (17 kali) dan Aston Villa (11) yang lebih banyak membuat kesalahan berujung gol lawan daripada 19 kali yang dicatat The Blues.
Di sisi lain, serangan Chelsea masih belum menemui hasil di babak pertama karena pertahanan rapat West Ham. Peluang terbaik tuan rumah di paruh pertama hadir lewat serangan balik, tapi eksekusi Noni Madueke menyusul sodoran Nicolas Jackson masih melebar dari tiang jauh.
Dua tembakan, masing-masing lewat Enzo Fernandez dan Jadon Sancho, usai operan Madueke juga masih melebar. Kiper Hammers, Alphonse Areola, lalu menepis tendangan bebas Cole Palmer di pengujung babak pembuka.
Pilihan Pas
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, memasukkan Pedro Neto dan Marc Guiu saat turun minum. Neto beberapa kali mengancam pertahanan tamu dengan umpan-umpannya, sebelum menyamakan skor pada menit ke-64. Marc Cucurella bisa mengejar sodoran Neto dan mengoper kepada Fernandez. Geberan gelandang Argentina itu dapat ditahan Vladimir Coufal, tapi Neto bisa menyambar dengan rebound.
Usai menyamakan skor, Chelsea semakin nyaman dan berkembang. Alhasil, 10 menit usai gol Neto, umpan Palmer yang melewati Areola dibelokkan Aaron Wan-Bissaka ke gawangnya sendiri.
Sebelum laga, Maresca dianggap membuat keputusan besar dengan memainkan Jorgensen daripada Robert Sanchez di bawah mistar. Sanchez ditengarai digeser karena menjadi biang keladi yang berujung gol Erling Haaland pekan lalu. “Saat ini, Robert membutuhkan istirahat dan Filip sangat bagus,” ucap Maresca kepada BBC.
Pernyataan Biru
Chelsea secara keseluruhan tampil dominan, terlihat dari 68% penguasaan bola. Hanya, dari 22 usaha, Si Biru hanya melihat tiga tembakan yang mengarah ke gawang lawan. West Ham sebenarnya lebih efisien dengan 5 shot on goal dari 14 tembakan.
Apa pun, tiga poin mengembalikan Chelsea ke empat besar.
“Kami sudah kembali dan semoga bisa di sana sampai akhir musim. Memainkan laga seperti ini di Februari dan berada di empat besar merupakan pernyataan penting kami. Akhir pekan yang menyenangkan dari hasil-hasil lain, dan kami tahu hari ini lebih baik lagi,” tutur Maresca.
Sebuah hal penting, Chelsea bisa menggagalkan niat Potter untuk kembali dengan merusak niat mereka ke zona Liga Champion di klasemen. Potter mencoba menggali kepercayaan diri dari kiprah pasukannya.
“Saya rasa performa kami sangat baik. Banyak hal bagus. Saya pikir kami cerdas secara taktik,” ucap Potter dikutip BBC.
Eks bos Brighton itu merasa Hammers kurang beruntung di gol pertama Chelsea. Wasit Stuart Atwell tampak mengabaikan pelanggaran Colwill terhadap Bowen dalam proses terjadinya gol Neto.
“Kami pikir ada pelanggaran sebelumnya. Kadang kala kejadian seperti itu memberikan keuntungan, tapi saat ini tidak demikian,” pungkas Potter.
View this post on Instagram