Real Madrid memesan tempat di semifinal Copa del Rey setelah mencetak kemenangan 3-2 atas tuan rumah Leganes pada Rabu (5/2). Meski menang secara susah payah, El Real menarik keuntungan cukup besar.
Kesuksesan utamanya tentu berupa kelolosan ke empat besar Copa del Rey. Keuntungan besar lainnya tak ayal berupa sejumlah pemain belia yang diturunkan untuk melapis tim pertama.
Krisis Pertahanan
Real Madrid bertanding dengan deraan cedera di lini belakang mereka. Tiga bek senior, yaitu Antonio Rudiger, Eder Militao, dan David Alaba, menghuni daftar cedera di bagian kedua musim yang berat.
Di laga yang digelar di Estadio Municipal de Butarque, Leganes, ini, Carlo Ancelotti menurunkan duet pemain muda di jantung pertahanan, yakni Raul Asencio dan Jacobo Ramon.
Unggul 2 Gol
Meski lini belakang Madrid mengkhawatirkan, kepercayaan diri dua lini di depannya tetap terjaga. Alhasil, Los Blancos memimpin dengan dua gol dalam tujuh menit sampai menit ke-25.
Gelandang gaek, Luka Modric, membuka skor dari operan Rodrygo. Penyerang muda yang sudah beberapa kali tampil di tim senior, Endrick, menggandakan keunggulan El Real menyambar bola liar.
Cruz 2 Gol
Leganes, klub promosi yang nangkring di peringkat ke-16 La Liga saat ini, memanfaatkan status tuan rumah. Gelandang serang klub berjulukan El Lega itu, Juan Cruz, membuat dua gol untuk menyamakan kedudukan.
Cruz membuat gol pertama Leganes, juga gol pertama dirinya sejak awal November, dari titik putih (39′) setelah ia dilanggar Ramon. Gol kedua dibuat pemain Argentina itu dari irisan dan operan Darko Brasanac (59′). Bola yang berubah arah karena mengenai pemain Madrid mengecoh Andriy Lunin.
Brahim Diaz hampir membawa Madrid unggul lagi, tapi cungkilannya hanya menerpa mistar. Leganes juga berpeluang memimpin, tapi tembakan jarak jauh Dani Raba bisa ditangkal Lunin.
Garcia Lanjutan Castilla
Pada akhirnya, Madrid menyajikan keunggulan materi. Pemain muda lainnya yang baru masuk pada menit ke-82 menggantikan Endrick, Gonzalo Garcia, menjawab kepercayaan di laga perdananya.
Garcia, 20 tahun, meneruskan ketajamannya di Madrid B atau Castilla. Di tim B yang berlaga di divisi 3 itu, Garcia membukukan 19 gol dari 21 laga liga.
Saat injury time memasuki menit ketiga, Garcia mengukir gol senior pertamanya. Sundulannya menyambar umpan Diaz bersarang di pojok gawang.
Kredit Menjanjikan
Yang senang dengan performa menjanjikan para pemain muda Madrid sudah barang tentu Ancelotti. Keputusannya berbuah manis di laga delapan besar ini.
“Laga yang kompetitif dan seimbang. Kami mengalami kesulitan di belakang. Jacobo agak grogi awalnya, dan kemudian bermain tenang dan bagus. Gonzalo tampil baik buat Castilla. Kami harus gembira dengan permainan para anak muda,” ucap Ancelotti dikutip ESPN.
“Pemain-pemain muda itu dapat membuat kesalahan, tapi berkontribusi untuk tim. Kami memerlukan mereka dalam momen berat ini. Kami harus melaluinya dengan laga-laga seperti ini di mana kami mengalami kesulitan,” lanjut bos kawakan itu.
Isyarat Laga Berikutnya
Don Carlo melayangkan pujian untuk akademi Madrid. “Mereka yang bekerja di akademi melakukan pekerjaannya dengan baik dengan menciptakan pemain yang siap tampil,” ucap Ancelotti.
Walau demikian, masih harus dinanti keberanian Ancelotti memainkan bek-bek muda di El Derbi Madrileno di Santiago Bernabeu pada Sabtu (8/2).
“Kami mesti mempertimbangkan untuk dua laga berikutnya. Kami tidak ingin membuat lelah tim karena kondisi darurat di belakang. Kami harus memberikan pemain muda yang kami punyai, Arda Guler, Endrick, dan Jacobo, menit bermain untuk menemukan ritme mereka agar bermanfaat di laga-laga selanjutnya,” pungkas Ancelotti.
View this post on Instagram