Barcelona menghasilkan kemenangan penting, 4-1 atas Sevilla pada Minggu (9/2). Hasil pada jornada 23 ini membuat tiga posisi teratas di klasemen La Liga masing-masing hanya terpaut satu angka.
Sejumlah hal keren tersaji dalam laga yang dihelat di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, kandang Sevilla. Sebagian besar warna menarik diberikan Barcelona yang berusaha memanfaatkan hasil imbang di El Derbi Madrileno sehari sebelumnya.
Start Cepat
Barcelona memulai musim secara mengesankan. Klub Catalan itu sempat unggul jauh, tapi lalu sering terlepeset hingga dilewati dua klub ibu kota, Real Madrid dan Atletico.
Mengingat hasil imbang derbi ibu kota di Santiago Bernabeu pada Sabtu, kemenangan di Ramon Sanchez Pizjuan akan membawa Blaugrana merapat lagi ke pucuk klasemen La Liga.
Dengan niat menggebu-gebu itu, Barca tancap gas sejak duel di Sevilla ini. Raphinha mengangkat bola ke dalam kotak penalti yang lalu disundul Inigo Martinez. Bola mengarah ke Robert Lewandowski yang menjebloskan bola ke gawang tuan rumah (7′).
Gagal Bersih Lagi
Torehan clean sheet di luar rumah menjadi pekerjaan besar buat Barcelona belakangan ini. Kesukaran tersebut terbukti.
Keunggulan dari gol Lewandowski hanya bertahan semenit. Saul Niguez melepaskan operan yang membelah pertahanan Barca untuk dimanfaatkan Ruben Vargas.
Kedua kubu memiliki peluang untuk memimpin di babak pertama ini. Kans didapat Raphinha, Jules Kounde, dan Lamine Yamal, tapi belum berhasil mengembalikan keunggulan Barca. Sevilla mendapatkan peluang bagus sebelum turun minum, tapi tendangan salto Dodi Lukebakio dapat ditahan Wojciech Szczesny.
Positif dan Negatif Kayak Awal Babak I
Start gesit kembali diperagakan Barcelona di awal babak kedua. Hasilnya adalah gol menit pertama setelah restart. Pedri mengirim bola lambung ke dalam kotak yang dilanjutkan dengan gol sundulan pemain yang menggantikan Gavi saat jeda, Fermin Lopez.
Akan tetapi, seperti tak belajar dari babak pertama, Blaugrana melihat gol respons cepat lawan. Operan Isaac Romero ke tiang jauh berujung gol tapak Vargas, tapi gol itu dianulir karena off-side.
Momentum itu dimanfaatkan Barcelona. Raphinha mengukir gol ke-24 dirinya musim ini dengan geberan dari operan Pau Cubarsi.
Setengah Jam 10 Pemain, Bisa Tahan
Saat terlihat sudah nyaman, Barca menampilkan sebuah kecerobohan defensif lagi walau bukan berupa gol lawan. Fermin Lopez diganjar kartu kuning untuk gasakannya terhadap Djibril Sow, tapi ditingkatkan jadi kartu merah menyusul pemeriksaan VAR (62′).
Selama sekitar setengah jam terakhir bermain dengan 10 pemain, Barca menyurutkan tekanan ofensif. Hansi Flick memasukkan Dani Olmo dan Eric Garcia masing-masing untuk menggantikan Lewandowski dan Frenkie de Jong (71′).
Sevilla bukan hanya gagal memanfaatkan kelebihan jumlah pemain. Semenit sebelum waktu normal berakhir, kiper Orjan Nyland mesti memungut bola untuk keempat kalinya karena gol sundulan Garcia.
“Saya sangat bangga pada tim ini. Setelah kartu merah, kami bertahan dengan sangat baik dengan pola 4-4-1. Mereka memiliki sayap bagus dan kami tahu cara bertahan dengan sangat baik,” ucap Flick kepada Sport.es dikutip Football Espana.
Kembali ke Setelan Ketat
Sevilla gagal meneruskan deret empat laga tak terkalahkan. Los Rojiblancos berada di peringkat ke-13 di klasemen La Liga.
Barca masih berada di peringkat ketiga, tapi kini hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen, Real Madrid. Hasil imbang di El Derbi Madrileno membawa Atletico menempel dari peringkat kedua dengan selisih satu poin saja.
Meski tiga tempat teratas hanya berjarak satu poin ke setiap anak tangga, peringkat keempat mengintai. Athletic Bilbao telah mengoleksi 44 poin, selisih empat angka dari Barca atau enam dari Madrid.
Karena tidak harus bermain pada tengah pekan, Flick memberikan libur selama tiga hari untuk pasukannya. “Agar mereka bisa beristirahat. Saya rasa mereka layak mendapatkannya. Pemain mesti merawat dan memulihkan badan. Lalu pada Kamis kami bersiap melawan Rayo,” ujar Flick.
View this post on Instagram