Barcelona dapat memuncaki klasemen La Liga lagi setelah membukukan kemenangan atas Rayo Vallecano pada Senin (17/2). Walau tampil di kandang, Barca tak meraih tiga poin secara mudah.
Poin penuh di Montjuic Estadi Olimpic Lluis Companys membawa Barca ke pucuk yang cukup lama mereka tempati di paruh pertama musim. Skuad Hansi Flick dapat memanfaatkan tertahannya dua klub ibu kota, Real Madrid dan Atletico, beberapa hari sebelumnya di jornada 24 ini.
Dari laga yang menegangkan para pendukung Barca ini, hadir beberapa hal menarik. Apa saja?
Inti Operan
Dengan keharusan menang untuk bisa kembali ke pucuk klasemen, Barcelona tampil dominan di rumahnya sejak peluit tanda dimulainya laga berbunyi.
Secara keseluruhan permainan operan kembali diperagakan Barcelona. Klub Catalan itu membuat 470 operan dengan akurasi 87%. Barca menghasilkan total 14 percobaan, tapi hanya lima kali mengarah ke gawang.
Khusus di paruh pertama, Barca melepaskan 8 tembakan, tiga di antaranya menjadi shot on goal. Penguasaan bola Blaugrana mencapai 63% di babak pembuka ini.
Dominasi dan Lewandowski 20
Barcelona memetik buah keunggulan mereka di pertengahan paruh pertama. Beberapa menit setelah tembakan Raphinha melebar tipis, wasit menunjuk titik putih setelah Inigo Martinez dilanggar Pathe Ciss.
Setelah pemeriksaan VAR yang lumayan lama, penalti disahkan. Robert Lewandowski mengukir gol ke-20 dirinya musim ini dari titik putih (28′).
Lamine Yamal hampir menggandakan keunggulan timnya setelah duel melewati setengah jam. Upayanya menyambar bola muntah masih mengarah langsung ke Augusto Batalla.
Rayo dan Keputusan
Walau demikian, Rayo Vallecano cukup bisa merepotkan Blaugrana. Dari 9 percobaan, Rayo mampu menghasilkan 4 tembakan ke gawang dengan 2 peluang besar. Walau kalah dalam penguasaan bola, tamu yang juga berasal dari ibu kota itu mampu menyajikan akurasi operan sebesar 80% dari total 282 operan.
Setelah gol tuan rumah, Rayo mendapatkan peluang untuk menyamakan skor di babak pertama. Tembakan keras Randy Nteka dapat ditepis Wojciech Szczesny.
Klub berjulukan Rayitos itu pun terbilang tidak beruntung. Selain dikenakan penalti, Rayo melihat beberapa keputusan yang tidak mendukung mereka.
Rayo mengklaim penalti untuk jatuhnya pemain mereka, Ciss, dalam insiden yang mirip dengan yang didapat Barca. Namun, wasit mengabaikan klaim tersebut.
Sebelum turun minum, Jorge de Frutos bisa mencetak gol. Akan tetapi, Nteka off-side dan dianggap mengganggu penglihatan Martinez.
Tegang sampai Akhir
Barcelona mendapatkan beberapa peluang untuk memperbesar keunggulan. Sepuluh menit setelah restart, eksekusi Lewandowski melebar usai lesatan dan irisan apik Pedri.
Pada menit ke-71, rebound Raphinha diselamatkan Batalla secara mengesankan. Sebuah kans yang didapat sayap Brasil itu melayang di atas mistar.
Secara keseluruhan Rayitos dapat mengimbangi Si Merah-Biru di babak kedua ini. Pendukung Barca bernapas lega ketika sang tamu melancarkan serangan balik di akhir laga, tapi sundulan penyelesaian De Frutos masih melayang.
“Kalau saya berkomentar soal kontroversi penalti, judul berita akan seperti itu. Sebagai pelatih, saya selalu menolak menyorot keputusan wasit,” ucap Inigo Perez, pelatih Rayitos dikutip Marca.
“Partai yang berat menghadapi rival berat. Kami sangat senang dengan situasi ini. Saya rasa kami tampil sangat baik, tapi bisa lebih baik. Hari ini sukses besar buat kami. Puncak klasemen tampak positif buat para fan,” kata Hansi Flick.
View this post on Instagram