Liverpool mengukir kemenangan meyakinkan atas Man. City pada Minggu (23/2). Surplus poin Si Merah dari peringkat kedua menjadi 11 poin, yang mendekatkan mereka ke gelar juara.
Liverpool datang ke Etihad Stadium dengan latar kekalahan peringkat kedua, Arsenal, di kandangnya dari West Ham sehari sebelumnya. Kemenangan akan memperlebar keunggulan Si Merah dari The Gunners.
The Reds berhasil mewujudkan ambisinya. Berikut ini beberapa cuplikan dari laga seru tersebut.
Kerja Sama Mo-Dom
Babak pertama menjadi kunci keberhasilan Liverpool di Etihad Stadium. Sebagai catatan, Si Merah hanya membuat 32% penguasaan bola.
City menghadirkan 8 tembakan, dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang. Liverpool membuat 2 shot on goal dari 3 usaha. Namun, efisiensi The Reds di paruh pembuka ini luar biasa.
Mohamed Salah membuka skor pada menit ke-14 melalui kecerdikan tim dalam situasi sepak pojok. Dominik Szoboszlai secara cerdik menjauhi gawang untuk meneruskan sepak pojok Alexis Mac Allister menjadi assist buat Salah yang berada di tengah kotak penalti.
Szoboszlai tampil sebagai tandem terbaik Salah petang ini dengan gol kedua Reds pada menit ke-37. Kiriman Trent Alexander-Arnold di sayap kanan dikejar Mo Salah alih-alih Szoboszlai yang off-side. Salah menyodorkan bola untuk gol rekannya dari Hungaria tersebut.
Performa ini membawa Mo Salah kepada torehan 25 gol dan 16 assist di liga. Total 41 kontribusi gol ini tinggal butuh sebuah gol atau assist lagi untuk menyamai pencapaian terbaiknya pribadi pada 2017-18.
Dalam 11 pertandingan terakhir Liverpool di Prem, Salah tinggal perlu 7 kontribusi gol lagi untuk melewati rekor yang dipegang Alan Shearer pada 1994-95 dan Andy Cole pada 1993-94. Rasa-rasanya sih bisa nih Salah hadirkan rekor baru lagi perihal kontribusi gol tersebut. Berikut ini daftar kontribusi gol terbanyak di Premier League.
Gol-Assist Terbanyak EPL
Alan Shearer (1994-95) 47
Andy Cole (1993-94) 47
Thierry Henry (2002-23) 44
Erling Haaland (2022-23) 44
Luis Suarez (2013-14) 43
Mohamed Salah (2017-18) 42
Mohamed Salah (2024-25*) 41
Faktor Hoki, tapi 2 Sisi
Di sisi lain, City melihat pupusnya kesempatan besar untuk mempersempit ketertinggalan. Gol anak baru per musim dingin, Omar Marmoush, dari operan Phil Foden batal disahkan karena off-side.
Namun, anggapan bila Liverpool hoki tidak terlalu tepat terutama saat gol ketiga sang tamu di babak kedua mengalami nasib serupa gol Marmoush.
Babak II: Ketahanan Merah
Gol Curtis Jones (56′) dianulir karena off-side usai pemeriksaan VAR. Meski demikian, Liverpool menunjukkan ketabahan yang penting untuk menjaga keunggulan di babak kedua.
Penguasaan bola Reds naik menjadi 36% di paruh kedua. Liverpool dapat melesatkan 2 shot on goal dari 5 tembakan. Jumlah tembakan ke sasaran yang sama besar juga dihasilkan Cityzens, tapi dari 8 percobaan.
Selain peluang Jones yang dianulir, Liverpool mendapatkan kans bagus lagi untuk memperbesar keunggulan di paruh kedua. Menyusul irisan keren dari sayap kiri, tembakan Luis Diaz membuat Ederson bersusah payah menepis ke atas mistar.
Lebih lanjut, City tidak bisa membongkar pertahanan Liverpool. Di 10 menit terakhir saja gawang Alisson tidak mendapatkan ancaman berarti.
Tripoin Pernyataan
Hasil di Etihad Stadium tidak hanya sekadar tiga angka yang memperbesar kans Liverpool menjadi kampiun. Kemenangan ini merupakan pernyataan besar dari Merseyside Merah soal semakin layaknya mereka menjadi juara.
Pernyataan Reds itu diperkuat dengan status City sebagai juara bertahan. Tak hanya itu, Etihad Stadium merupakan tempat yang sulit ditaklukkan Liverpool. Hasil pada Minggu ini baru kemenangan kedua dari 16 lawatan terakhir ke sana.
Reds memperlihatkan pula ketangguhan mental mereka kali ini. Dua dari tiga laga terakhir di mana mereka tertinggal dua gol saat turun minum, Cityzens bisa mengakhiri duel dengan kemenangan 4-2. Liverpool dapat mencegah kebangkitan City semacam itu.
Lebih lanjut, seiring kemenangan 2-0 atas skuad Guardiola di Anfield pada pertemuan pertama, dua kemenangan liga dalam semusim ini baru yang ketiga sepanjang sejarah.
Yang jelas, Si Merah memperlebar surplus atas Arsenal di klasemen menjadi 11 poin, tapi dengan sebuah pertandingan lebih banyak. Walau begitu, jarak itu merupakan yang terbesar musim ini.
Menolak Jemawa
Para pendukung Liverpool yang datang ke Manchester menyanyikan “Kami akan menjuarai liga”. Arne Slot menolak jemawa.
“Di liga lain, memimpin akan menjadi hal yang sangat nyaman. Namun, tidak demikian di liga ini. Ada tantangan di setiap laga. Kita bahkan bisa melihat Plymouth Argyle menantang kami di Piala FA. Para fan boleh bernyanyi sesuka hati, tapi kami tahu akan harus bekerja keras,” ucap Slot dikutip BBC.
Sebelum Pep Guardiola melihat kemiripan perihal konsistensi dalam Liverpool saat ini dengan era Jurgen Klopp. Namun, bos City itu menolak memberikan perbandingan lebih lanjut.
“Kalau kalah, kami harus kalah dengan cara seperti hari ini,” ucap Guardiola. Orang Spanyol itu mengungkapkan pujian sekaligus sorotan buat Liverpool.
“Kami menghadapi tim fantastis yang tampil sangat baik. Babak pertama lebih terbuka dan imbang sampai mereka mencetak gol dari set-piece. Kami gagal memanfaatkan beberapa peluang pula. Di babak kedua, mereka bertahan sedemikan dalam dan berbahaya dalam transisi, tapi kami dapat mengendalikannya,” ucap Pep.
View this post on Instagram