“Dalam sembilan tahun, beberapa kali di tengah musim, kami tampil tanpa pemain andalan dan kami bisa bertahan. Musim ini, banyak sekali masalah cedera pemain dan kami tak bisa bertahan. Namun, di laga spesifik tertentu, kami harus bisa melakukannya,”
Kalimat itu mengalir dari mulut pelatih Manchester City, Pep Guardiola, jelang laga big match menjamu Liverpool akhir pekan lalu.
Guardiola merespon pertanyaan awak media terkait tidak adanya nama Erling Haaland di skuat The Citizens. Sang bomber memang terpaksa harus ditepikan sementara waktu karena tengah menderita cedera lutut.
Saat melawan Real Madrid di ajang Liga Champions tengah pekan silam, nama Haaland masih terselip di skuat City meski pada akhirnya cuma duduk manis di bangku cadangan sepanjang laga.
“Mulai ada perbaikan di kondisi cederanya, namun, ia belum sepenuhnya merasa siap tampil. Semoga saja ia sudah bisa kembali tampil saat melawan Spurs. Intinya, ia akan kembali saat sudah merasa siap,” lanjut Guardiola.
Pada akhirnya, City memang kalah 0-2 dari Liverpool. Namun, data statistik laga menunjukkan bahwa pasukan Guardiola memberikan perlawanan berarti. Yang kurang hanyalah Haaland dan gol-golnya.
Dilansir Flashscore, skuat Manchester Biru tak cuma unggul persentase penguasaan bola dari skuat Merseyside Merah (66% berbanding 34%), tapi juga unggul jumlah tembakan.
Kalau Liverpool cuma bisa melepas delapan tembakan, maka jumlah tembakan yang dilepas para pemain City dua kali lipat lebih banyak, yakni 16 kali.
*Bertahan di empat besar
Kekalahan dari Liverpool membuat posisi City makin rawan tergelincir dari peringkat empat besar. Dengan koleksi 44 poin, City ditempel empat tim yakni Newcastle (44 poin/peringkat 5), Bournemouth (43 poin/peringkat 6), Chelsea (43 poin/peringkat 7), dan Aston Villa (42 poin/peringkat 8).
Lawan berikutnya yang bakal dihadapi City adalah Tottenham Hotspur, Kamis (27/2). Kegagalan meraih poin dari Spurs berarti sama saja dengan merelakan peringkat empat besar.
Berkaca dari perlawanan Phil Foden cs. kala meladeni Liverpool, mereka tetap butuh sosok Haaland selaku tumpuan gol. Jika tidak, keunggulan penguasaan bola dan jumlah serangan, tak berarti apa-apa.
Apalagi, performa Haaland sebenarnya tengah bagus sebelum menepi di laga versus Madrid. Di tujuh penampilan terakhirnya, cuma di laga versus Club Brugge (29 Januari), Haaland sama sekali tak menyumbang kontribusi gol maupun assist.
Sedangkan di enam laga lainnya, Haaland selalu menyumbang gol maupun assists. Jadi, bomber asal Norwegia itu sedang tajam-tajamnya. Wajar pula jika Guardiola berharap stiker andalannya itu bisa pulih dan kembali tampil melawan Spurs.
- Kontribusi Haaland di 7 Penampilan Terakhir
15 Februari, City 4-0 Newcastle: 1 assist
11 Februari, City 2-3 Madrid: 2 gol
2 Februari, Arsenal 5-1 City: 1 gol
29 Januari, City 3-0 Club Brugge: 0 gol, 0 assist
25 Januari, City 3-1 Chelsea: 1 gol, 1 assist
22 Januari, PSG 4-2 City: 1 gol
19 Januari, Ipswich 0-6 City: 1 gol