Juventus ambil angka penuh di kandang saat menjamu Hellas Verona pada Senin (3/3). Berkat gol-gol di babak kedua, La Vecchia Signora kembali ke empat besar yang bisa sekaligus mengobati kekecewaan.
Tekanan di Ajang Tersisa.
Juventus masih berada dalam sorotan para pendukungnya. Tekanan itu menyusul tersingkirnya Manuel Locatelli cs. dari Liga Champion (kalah di play-off dari PSV) dan Coppa Italia (di perempat final lewat adu penalti dari Empoli).
Benteng Montipo.
Lorenzo Montipo menjadi momok buat I Bianconeri pada babak pertama. Kiper Verona setidaknya membuat empat penyelamatan gemilang di paruh pembuka itu, yakni dua peluang Weston McKennie, tembakan Kenan Yildiz dan Locatelli. Montipo masih menghasilkan lagi tangkalan apik di babak kedua atasi Randal Kolo Muani.
Gol Dahsyat Batal.
Verona rada sial juga. Kubu tamu membuat gol di menit terakhir paruh pertama lewat tembakan dari luar kotak penalti yang dibuat Tomas Suslov. Gol itu disebut berpeluang besar menjadi gol terbaik musim ini, jika tidak dianulir karena off-side tipis pada prosesnya.
Awalan Kephren.
La Vecchia Signora akhirnya bisa menaklukkan Montipo. Kiriman umpan balik Andrea Cambiaso usai sayatan mantap dari sayap kiri disikat Kephren Thuram dengan tendangan first time tak jauh dari titik penalti (72′). Gol itu merupakan gol ke-14 beruntun yang dibuat Juventus.
Kedua oleh Teun dari Kanan.
Perhatian khusus tertuju kepada penampilan Teun Koopmeiners. Pemain asal Belanda itu disorot tifosi karena gagal memberikan pengaruh positif sebagai pengatur serangan. Saat masuk menggantikan McKennie (60′), ia disoraki para fan.
Di partai ini, Koopmeiners tampil di sayap kanan. Tak dinyana ia dapat memperlihatkan potensi besar dengan gol kedua La Vecchia Signora dari sudut sempit (90′).
Bos Bela Koopmeiners.
“Bagi kami, ia merupakan pemain penting. Ia dapat bermain di posisi berbeda-beda seiring teknik fisik dan interpretasinya untuk permainan yang ingin kita lihat. Ia bekerja untuk rekan setimnya. Gol akan menjadi penting baginya, tapi saya selalu membela karena melihatnya di latihan,” ucap pelatih Bianconeri, Thiago Motta, kepada Sky Sport Italia.
Tunggu Terbuka.
Apa pandangan Motta terhadap laga keseluruhan? “Kami membuat banyak peluang di babak pertama dan seharusnya mencetak gol yang akan mengubah laga. Taktik lawan juga akan membuat permainan lebih terbuka. Itulah yang terlihat setelah gol pembuka. Saya gembira anak-anak sekali lagi membuktikan karakter, rasa lapar, dan permainan bagus mereka dan paham maknanya di level ini,” ucap Motta.
Jarak Tinggal 6, tapi Bawah Dekat Pula.
Tiga angka di rumah ini membawa Juve naik ke posisi keempat di klasemen menggeser Lazio. Persaingan di Serie A masih sangat terbuka. Jarak Juve tinggal enam poin dari puncak klasemen yang ditempati Inter Milan. Namun, enam besar hanya terpaut delapan angka doang.
Scudetto?
“Saya berkonsentrasi pada performa hari ini. Hasil ini adalah tiga poin penting menghadapi lawan yang bertahan dengan baik. Kini kami berharap beberapa pemain bisa kembali untuk persiapan menghadapi Atalanta, salah satu tim terbaik di liga. Kami membutuhkan semua energi dan konsentrasi untuk bisa siap karena laga bakal berat,” pungkas Motta.
View this post on Instagram