Dua wakil kota Milan, AC Milan dan Inter Milan, meraih kemenangan comeback meski sempat tertinggal dua gol lebih dulu dari lawan-lawannya di pekan ke-28 Serie A.
Milan yang tampil lebih dulu di kandang Lecce, menang 3-2, Minggu dini hari, (9/3). Setelahnya, Inter juga meraih kemenangan identik atas tamunya, Monza.
Yang kerennya lagi, jika merujuk data Opta, ini merupakan pertama kali dalam sejarah Serie A, Milan dan Inter sama-sama meraih kemenangan comeback setelah lebih dulu tertinggal dua gol dari lawan-lawannya di satu pekan yang sama.
*Awal Milan tertinggal: Lengah karena 2 gol dianulir VAR
Milan sebenarnya mengawali laga dengan baik. Terbukti hanya dalam tempo kurang dari satu menit, skuat asuhan Sergio Conceicao itu sudah bisa unggul lewat gol cepat Santiago Gimenez. Namun, gol itu dianulir VAR lantaran Gimenez sudah lebih dulu terjebak offside.
Lecce lalu mengejutkan lewat serangan balik. Berawal dari salah umpan Tijani Reijnders, striker Lecce, Nicola Krstovic, menghukum Milan dengan sebuah gol tembakan keras dari luar kotak penalti (menit 7’).
Setelah itu, Milan lagi-lagi harus mengelus dada lantaran gol mereka dianulir VAR. Gol sundulan Matteo Gabbia (15’) dibatalkan wasit karena bek Milan itu juga sudah terperangkap offside.
Dua kali anulir gol itu membuat Milan jadi lengah. Buktinya, Lecce berhasil mencetak gol kedua mereka lewat skema serupa, yakni serangan balik. Aktornya lagi-lagi Krstovic.
Striker berdarah Montenegro itu menyambut umpan tarik dari sisi kanan pertahanan Milan dengan sebuah tendangan first-time. Bola sepakan Krstovic tak bisa dibaca kiper Milan, Marco Sportiello, karena sempat lebih dulu melewati sela-sela kaki Gabbia.
*Awal Inter tertinggal: Juga karena gol dianulir VAR
Di San Siro, sebenarnya tak ada tanda-tanda Inter bakal tertinggal lebih dulu. Pasalnya, skuat asuhan Simone Inzaghi langsung memegang kendali sejak menit awal.
Mirip dengan Milan, Inter juga lebih dulu mencetak gol namun dianulir VAR. Aktornya adalah Lautaro Martinez. Striker Argentina itu kedapatan handball sebelum menyergap bola kemelut di depan gawang Monza (26’).
Tim tamu lalu mengejutkan publik San Siro lewat skema gol one-two Samuelle Birindelli (32’) dan gol indah Keita Balde (44’).
Inter beruntung karena sebelum turun minum, mereka masih sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 berkat gol Marko Arnautovic (45+1’).
*Berapa menit comeback Milan? Cetak 3 gol hanya dalam tempo 13 menit!
Tertinggal dua gol membuat Conceicao – yang juga tengah berada di ambang pemecatan – mau tak mau menerapkan strategi ekstra ofensif demi mengejar ketertinggalan.
Tak tanggung-tanggung, ia sampai memasukkan empat pemain lini depan usai turun minum, yakni Rafael Leao (menggantikan Alejandro Jimenez), Tammy Abraham (Santiago Gimenez), Joao Felix (Warren Bondo), dan Riccardo Sottil (Yunus Musah).
Keputusan itu berbuah manis. Leao dan Felix terlibat langsung di gol pertama Milan. Lalu, umpan sentuhan Abraham, mengawali proses penalti untuk gol kedua Milan dari titik putih. Leao juga memberi assist akurat untuk gol penentu kemenangan 3-2 yang dicetak Christian Pulisic.
*Berapa menit comeback Inter? Juga lahir dalam selang 13 menit
Kemenangan comeback Inter juga diraih dengan interval identik dengan Milan, yakni 13 menit. Hanya saja, kalau Milan Merah mampu mencetak tiga gol dari rentang waktu tersebut, Inter cuma butuh dua gol.
Aksi comeback Inter diawali lewat gol penyeimbang 2-2 yang dicetak Hakan Calhanoglu (66’). Gelandang asal Turki itu melepas tembakan first-time terukur dari luar kotak penalti ke pojok kanan gawang Monza.
Setelah itu, suporter tuan rumah kembali bersorak ketika Martinez memaksa pengawalnya, Giorgos Kyriakopoulos, melakukan gol bunuh diri (77’).
Sekilas bola sapuan Kyrakopoulos masih bisa diselamatkan kiper Lecce, Josep Martinez. Namun, Goal-Line Technology memutuskan bahwa bola sudah lebih dulu melewati garis gawang.
Bintang comeback Milan: Jelas Pulisic
Selain mencetak dua gol krusial, Pulisic memang tampil sangat baik di laga ini. Ia menjadi satu-satunya nyawa serangan-serangan Milan di starting-eleven lantaran dua tandemnya di lini depan, Jimenez dan Gimenez lagi off-day.
Gol ini juga menyudahi dahaga pemain berdarah Amerika Serikat tersebut lantaran ia sempat puasa gol di sembilan penampilan sebelumnya (terakhir cetak gol ke gawang Dinamo Zagreb pada 29 Januari silam).
Bintang comeback Inter: Calhanoglu
Jika mengacu pada data statistik dan rating penampilan versi Flashscore, maka nama Calhanoglu layak dikedepankan.
Ia tak cuma mencetak gol penyeimbang, tapi juga meraih nilai rating penampilan tertinggi, yakni 8,3. Sebagai perbandingan, tak ada satupun dari rekan-rekannya yang mampu meraih nilai di atas 8.
===
View this post on Instagram