Athletic Bilbao memaksimalkan San Mames dan kelebihan jumlah pemain sejak laga masih di bagian awal leg 2 untuk melaju ke perempat final Liga Europa. Di kandangnya pada Kamis (13/3), Bilbao menang 3-1 guna menyingkirkan AS Roma.
Pede Era Ranieri.
Roma datang dengan bekal kemenangan 2-1 di Olimpico di leg 1 seminggu silam. Modal berikutnya adalah kepercayaan diri tinggi dengan catatan delapan laga tak terkalahkan di semua ajang, tujuh di antaranya berakhir dengan kemenangan. Bos gaek, Claudio Ranieri, layak berharap skuadnya bisa melangkah lebih jauh setelah ia memberikan perubahan besar pada performa sejak menggantikan Ivan Juric.
Apologi Hummels.
Mats Hummels menjadi salah satu pusat perhatian di leg 2 ronde 16 besar di Bilbao ini, tapi untuk alasan yang keliru terutama buat Roma. Bek kawakan Jerman itu diganjar kartu merah untuk tekelnya terhadap Maroan Sannadi saat duel baru memasuki menit ke-11. VAR memastikan kartu merah itu.
Usai laga, Hummels meminta maaf. “Saya mengecewakan semua orang dengan kesalahan yang bodoh dan buruk. Tim biasanya mengandalkan saya di laga seperti ini, tapi saya mengacaukannya dan berakibat punahnya impian klub meraih Liga Europa,” tulis Hummels di akunnya di medsos X.
Turun Minum Lebih Lega.
Kelebihan jumlah pemain membuat Bilbao lebih leluasa mendominasi hingga membuat penguasaan bola 67% di babak pertama. Namun, pertahanan Roma tetap keras kepala. Bilbao melepaskan 4 shot on goal, tapi baru dapat mencetak gol saat injury time paruh pertama memasuki menit ketiga.
Bintang muda Spanyol, Nico Williams, mengawali petaka buat Roma. Los Leones bisa sedikit lega saat turun minum.
Gas Via Pengganti Tepat.
Bilbao tancap gas lagi setelah restart. Ernesto Valverde memasukkan Alex Berenguer untuk menambah daya gempur Bilbao.
Penguasaan bola klub Basque itu mencapai 72%. Bilbao kembali membuat 4 shot on goal. Akan tetapi, Leones bisa memaksimalkannya menjadi dua gol kendati yang pertama baru muncul pada menit ke-68 ketika assist Berenguer diteruskan Yuri Berechiche.
Sinar Nico.
Meski sudah unggul 3-2 dalam agregat gol, Bilbao tak mau mengambil risiko. Nico Williams menjadi mimpi buruk buat I Giallorossi. Sayap lincah ini mengukir gol keduanya (82′) dari assist Berechiche.
Gol Terlambat.
Ranieri segera memasukkan Stephan El Shaarawy dan Alexis Saelemaekers. Hasilnya adalah gol yang terlambat. Tiga menit memasuki injury time, Leandro Paredes sukses mengeksekusi penalti setelah El Shaarawy dijatuhkan Andoni Gorosabel. Tambahan dua menit lagi tidak cukup buat Si Serigala untuk menyeimbangkan agregat.
Tidak Perlu Disesali.
Sambil mengamini bahwa Hummels layak diganjar kartu merah, Ranieri mengambil segi positif. “Dengan performa kuat seperti hari ini, kami takkan menyesalinya. Kami memberikan segalanya di stadion yang luar biasa ini seperti di stadion kami. Selamat untuk lawan, tapi juga untuk para pemain saya,” ucap Ranieri kepada TMW seperti dikutip Football Italia.
Lazio Lolos.
Kepahitan Roma berlipat ganda melihat rival sekota, Lazio, bisa lolos. Gol Alessio Romagnoli hanya membuat skor imbang dengan Viktoria Plzen, tapi cukup untuk mengantarkan Lazio ke perempat final. Lazio akan menghadapi Bodo/Glimt di delapan besar.
Di perempat final, Bilbao akan menghadapi Rangers yang mengempaskan Fenerbahce lewat adu penalti. Leg 1 akan dihelat di Ibrox, Glasgow.
View this post on Instagram