Mohamed Salah tertunduk lesu begitu wasit John Brooks mengakhiri laga final Carabao Cup antara Newcastle vs Liverpool di Wembley Stadium, Minggu (16/3). Ia harus berlapang dada timnya takluk 1-2.
Salah wajib meratapi kekalahan tersebut karena sebagai pemain andalan, performanya justru buruk. Buktinya tercermin dari data statistik laga.
Menurut Squawka, ia sama sekali tak melepaskan tembakan maupun mengkreasi peluang sepanjang tampil 90 menit. Ini bahkan pertama kali Salah menorehkan catatan buruk tersebut semenjak dirinya berseragam Liverpool.
Lalu menurut Flashscore, Salah cuma mendapat nilai 6,1 untuk rating penampilannya malam tadi. Di antara rekan-rekan setimnya, nilai itu cuma lebih bagus dibanding Diogo Jota (5,2).
Jota bahkan sampai ditarik keluar dan digantikan Darwin Nunez di menit 57’, sementara Salah tetap merumput hingga akhir laga.
Performa buruk ini sungguh melawan kebiasaan. Pasalnya, Salah kerap tampil bagus di laga-laga sebelumnya kontra Newcastle.
Sejak bergabung ke Liverpool pada 2017, Salah sudah berkontribusi langsung sebanyak 18 gol ke gawang Newcastle. Rinciannya berupa 10 gol dan 8 assists.
Berkat kontribusi 18 gol tersebut, Newcastle bahkan menjadi tim ke-4 yang kerap menjadi bulan-bulan Salah setelah Manchester United (22 gol), Manchester City (21 gol), dan Tottenham Hotspur (20 gol). Namun, catatan bagus itu sirna malam tadi.
*Burn, Isak, dan Guimares
Di sisi lain, beberapa pemain Newcastle tampil bersinar. Bek tengah jangkung yang juga pencetak gol pertama Newcastle di laga ini, Dan Burn, terpilih sebagai man of the match dan berhak membawa pulang The Alan Hardaker trophy.
Menurut Squawka, Burn menjadi bek asal Inggris pertama yang memenangi trofi tersebut setelah John Terry (tahun 2015).
Berusia 32 tahun dan 311 hari, Burn juga menjadi pencetak gol asal Inggris tertua ketiga di final setelah George Eastham (35 tahun, 163 hari di tahun 1972) dan Terry (34 tahun, 163 bulan di tahun 2015).
Isak, pencetak gol kedua Newcastle, juga layak mendapat kredit, terlebih karena performa konsistennya belakang ini. Ia sudah mengoleksi empat gol di empat penampilan terakhir.
Berkat sumbangan satu gol malam tadi, Isak juga makin meneguhkan statusnya sebagai pencetak gol terbanyak Newcastle musim ini. Koleksi 23 gol Isak, jauh melebih koleksi gol Anthony Gordon (9 gol), di peringkat dua.
Selain Burn dan Isak selaku pencetak gol, pemain Newcastle lain yang tampil bagus adalah Bruno Guimaraes. Menurut Opta, gelandang berdarah Brasil itu menjadi pemain Newcastle dengan jumlah memenangi duel terbanyak (9 kali), memenangi perebutan bola terbanyak (9 kali), melakukan tekel sukses terbanyak (5 kali), dan mengkreasi peluang terbanyak (2 kali).
“Saya tak bisa berkata-kata. Ini merupakan hari terbaik dalam hidup saya,” ujar Guimaraes usai laga.
Nama lain yang tampil bagus meski tak mencetak gol adalah Jacob Murphy. Ia mencatatkan assist untuk gol kedua Newcastle yang dicetak Isak. Assist itu lahir berkat kegigihannya memenangi duel udara dengan bek Liverpool, Andy Robertson.
Yang menarik, Murphy makin membuktikan bahwa dirinya merupakan sosok yang ideal untuk mendampingi Isak di lini depan Newcastle.
Pasalnya, assist tersebut merupakan assist ke-8 Murphy kepada Isak. Jumlah itu menjadikan Murphy sebagai pemberi assist terbanyak secara spesifik kepada satu rekan timnya di antara seluruh pemain Premier League musim ini.
===
View this post on Instagram