Dari sekian banyak laga jeda internasional, kemenangan telak Argentina 4-1 kala menjamu Brasil di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan, menjadi salah satu yang paling mencuat.
Bagi dua tim rival, selisih tiga gol berarti cukup telak. Ini merupakan kali pertama laga berakhir dengan selisih tiga gol sejak terakhir kali Brasil menang 3-0 pada 11 November 2016 (kualifikasi Piala Dunia 2018).
Jadi, dalam 20 pertemuan terakhir, baik Brasil dan Argentina cuma sekali bisa menang dengan selisih tiga gol.
Dalam laga yang berlangsung Estadio Mas Monumental, Bueno Aires, Rabu pagi waktu Indonesia,(26/3), gol-gol Argentina dicetak Julian Alvarez, Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister, dan Giuliano Simeone. Sementara itu, gol tunggal Brasil dicetak Matheus Cunha.
Raihan tiga poin tersebut memastikan tim Tango lolos ke Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko, sedangkan tim Samba tertahan di peringkat empat.
Layaknya dua tim rival, laga berlangsung sengit. Tensi tinggi membuat beberapa benturan tak terelakan. Wasit Andres Rojas asal Kolombia, sampai harus mengeluarkan 10 kartu kuning: 5 untuk Brasil dan 5 untuk Argentina.
Winger Brasil asal Barcelona, Raphinha jadi sosok yang paling bertanggung jawab. Komentar nyeleneh-nya jelang laga benar-benar menjadi pemantik semangat Argentina.
“Kami bakal menang, saya yakin betul, di dalam dan di luar lapangan kalau perlu,” ujar Raphinha dalam sebuah podcast bersama striker legendaris Brasil, Romario.
Yang terjadi justru sebaliknya. Alvarez dkk. tak cuma menang telak, tapi juga mendominasi laga lewat keunggulan persentase penguasaan bola (56% berbanding 44%) dan unggul jumlah peluang (12 berbanding 3).
Di beberapa momen dalam laga, Raphinha yang diplot sebagai winger kanan, tampak bersitegang dengan bek kiri Argentina yang bertugas mengawalnya, Nicolas Tagliafico.
Bek senior Argentina, Nicolas Otamendi, bahkan beberapa kali tertangkap kamera menegur Raphinha dengan ucapan: “Makanya jangan banyak omong,”
Usai laga, kemenangan telak 4-1 membuat kubu Argentina ramai-ramai “memaafkan” Raphiha.
“Ucapannya sebelum laga jelas menambah bumbu di laga ini. Namun, dengan kerendahan hati dan kerja keras, kami bisa mengatasinya,” ujar Alvarez dilansir Mundo Deportivo.
“Ini hasil yang bersejarah, terutama setelah apa yang dibicarakan. Terlebih lagi, kami tampil baik di depan pendukung dan lolos ke Piala Dunia,” lanjut Alvarez.
Pemain Argentina lain yang juga berkarier di Atletico Madrid, Rodrigo de Paul juga meyakini bahwa kemenangan ini menjadi bukti bahwa Brasil harusnya lebih respek kepada Argentina.
“Apa yang terjadi di lapangan, biarlah tinggal di lapangan. Kami tak pernah menyepelekan lawan. Sebaliknya, di beberapa tahun terakhir, justru lawan yang kerap menyepelekan kami. Padahal, kami selalu menang lawan mereka di lima atau enam tahun terakhir. Jadi, kali ini, biarlah mereka yang lebih menaruh respek pada kami,” timpal de Paul.
De Paul bukannya sesumbar. Faktanya, Argentina memang mendulang empat kemenangan dan sekali hasil imbang di lima pertemuan terakhir.
Terakhir kali Brasil bisa menang dari Argentina adalah di babak semifinal Copa Amerika 2019. Kala itu, Brasil menang 2-0 lewat gol Gabriel Jesus dan Roberto Firminho. Nah, setelah laga itu, mereka tak pernah menang lagi.
*Ramai di Grup WA
Gelandang Argentina, Leandro Paredes, menuturkan bahwa potongan video psywar Raphinha sempat muncul di Whatsaap grup timnas Argentina.
“Anda tak perlu banyak omong, apalagi tentang sesuatu yang tak bisa Anda wujudkan di lapangan. Video Raphinha sempat beredar di grup Whatapp dan kami berdiskusi. Setiap kali ada hal-hal seperti ini, kami berjuang untuk kehormatan dan kali ini, kami kembali bisa membuktikannya,” ujar Paredes.
Yang justru berkomentar agak kalem justru pelatih Argentina, Lionel Scaloni, tak ketinggalan angkat bicara. Sebagai mantan pemain, ia bisa mengaku bisa memahami pernyataan Raphinha tersebut.
“Saya memaafkan Raphinha karena bisa memahami ia tak bermaksud lain. Ia hanya membela timnasnya. Kalaupun dia tak berkomentar seperti itu, kami tetap bermain dengan gaya kami, begitupun Brasil. Saya yakin, ia tak bermaksud menyakiti hati siapapun,” ujar Scaloni.
===
View this post on Instagram