Barcelona mengukir hasil mengesankan di semifinal leg 2 Copa del Rey. Di Metropolitano, Barca menang tipis untuk unggul tipis pula dalam agregat menjadi 5-4 atas Atletico.
Insiden Awal.
Atletico mencoba mencari pelampiasan atas tersingkirnya mereka dari Liga Champion dan menipisnya peluang menjadi kampiun La Liga. Kengototan itu boleh jadi yang mendorong Cesar Azpilicueta melakukan tekel keras (6′) terhadap Raphinha. Beruntung wasit Jose Luis Munuera Montero tidak meningkatkan kartu kuning menjadi merah buat eks bek Chelsea itu.
Lamine untuk Ferran.
Lamine Yamal menjadi momok buat Atleti petang itu. Pergerakan sayap muda berbakat ini beberapa kali merepotkan pertahanan seperti saat melepaskan cungkilan. Alejandro Balde meluputkan penyelesaian akhir setelah aksi apiknya di dalam kotak. Namun, operan daerah Yamal akhirnya berbuah gol Ferran Torres (27′) yang mengecoh kiper Atleti, Juan Musso, yang maju menutup ruang.
Dominasi Babak I.
Barcelona seperti tampil di kandang pada laga ini. Penguasaan bola klub Catalan itu sampai 69% di paruh pertama. Di babak pembuka ini, Barca melepaskan 10 tembakan dengan 2 shot on goal. Atletico hanya bisa membuat sebuah percobaan yang tidak mengarah ke gawang.
Tamu Lebih Paten.
Diego Simeone membuat tiga pergantian saat turun minum, termasuk memasukkan Alexander Sorloth. Namun, Barca tampil lebih efektif di babak kedua meski penguasaan bola turun menjadi 45%. Serangan Barcelona lebih berisi, dengan Musso membuat 3 penyelamatan, dua di antaranya menangkal tembakan Raphinha.
Dari 5 tembakan Los Cules, tiga mengarah k gawang. Atletico membuat 5 tembakan. Tidak sebiji pun yang menjadi shot on goal. Skor 1-0 bertahan sampai akhir duel.
Meningkat Pesat.
“Kami bertahan dan melakukan segalanya dengan baik sehingga bisa mengendalikan laga. Semua orang, terutama para pelatih, dapat merasa bangga terhadap tim ini. Tidak mudah bermain di sini dan Atletico merupakan tim hebat, tapi kami meningkat pesat,” ucap Hansi Flick, pelatih Barca, usai laga seperti dikutip Marca.
Final Klasik.
Final nanti akan menjadi yang pertama buat Barcelona sejak 2020-21. Di laga puncak yang akan digelar di La Cartuja, Sevilla, pada 26 April, Blaugrana akan menghadapi musuh bebuyutan, Real Madrid. Yang menarik, kedua klub berpeluang meraih treble sehingga final bakal sengit.
Boleh Bermimpi.
Flick tidak ingin berbicara soal final, tapi jelas menginginkan banyak gelar. “Kami diperkenankan untuk bermimpi,” ucapnya.
Barca boleh jadi akan lebih percaya diri mengingat mereka dua kali membantai Madrid di el clasico musim ini, masing-masing dengan skor 5-2 dan 4-0.
View this post on Instagram