Partai menarik akan tersaji pada Minggu (6/4) petang saat AS Roma menjamu Juventus dalam laga pekan ke-31 Serie A. Dua kubu sedang menikmati pengaruh penanganan pelatih baru.
Ranieri vs Tudor.
Faktor pelatih baru menjadikan duel ini menarik. Roma tengah merasakan efek dahsyat pelatih baru walau sudah kawakan, Claudio Ranieri.
Juventus sudah melihat pengaruh positif kedatangan Igor Tudor dengan kemenangan saat debutnya menggantikan Thiago Motta, 1-0 atas Genoa. Di bawah arahan mantan bek itu, I Bianconeri mengakhiri dua kali keok beruntun.
Roma Ingin 8 Konsekutif.
Roma hanya mencetak satu gol di tiga pertandingan terakhirnya, ditutup kemenangan 1-0 atas Lecce pekan lalu. Namun, kemenangan itu membuat I Lupi mengukir 7 kemenangan beruntun di Serie A. Laskar ibu kota pun berpeluang menghasilkan 8 kemenangan konsekutif di liga, sesuatu yang terakhir mereka catatkan pada Maret 2016.
Lupi Incar Pembuka.
Gol pembuka bakal krusial buat Roma di Olimpico. Rekor mereka di rumah musim ini sempurna ketika bisa membuka skor, yakni 8 kemenangan.
Selain itu, catatan kandang I Giallorossi di semua ajang juga mengesankan, yaitu 12 kemenangan dari 13 kesempatan.
Sasar 4 Besar.
Dengan serangkaian hasil apik di bawah arahan Ranieri di masa kepelatihan keduanya, Roma kini berada di peringkat keenam dengan jarak hanya 4 poin dari peringkat keempat. Juve masih berada di posisi kelima dengan jarak hanya sepoin dari zona Liga Champion.
Tak ayal duel ini merupakan persaingan mendekati atau bahkan memasuki empat besar.
Catatan Lesu Lawan Setara.
Daya tarik benturan kedua klub terletak pula pada catatan pertemuan dengan klub lain setara lawan. Dari 14 kemenangan musim ini, hanya tiga di antaranya saat menghadapi klub 9 besar. Tujuh laga lainnya berakhir imbang, tapi praktis ketika masih menjadi spesialis seri bersama Motta.
Roma menghadapi masalah serupa. Giallorossi belum pernah menang menghadapi lawan yang berada di 5 besar di pekan bersangkutan.
Juve Kalah Ngotot?
Dari 14 laga tandang musim ini, Juventus hanya 2 kali kalah dan 6 kali menang. Nah, motivasi menembus Eropa yang diemban Juve layak disorot belakangan ini. Pasalnya, 2 kekalahan itu hadir di 4 partai terakhir kala menghadapi klub yang juga mengincar jatah ke Eropa.
Yildiz Lewat 25.
Perbedaan kecenderungan andalan kedua tim belakangan ini tak kalah menarik. Kenan Yildiz mencetak gol tunggal kemenangan Juve atas Genoa untuk membuka era Tudor. Pemain Turki itu pun selalu mencetak 3 gol terakhirnya sebelum laga melewati 25 menit.
Dovbyk Paruh 2.
Roma akan tampil tanpa Paulo Dybala, tapi tifosi mereka bisa melihat pengaruh Artem Dovbyk. Eks Girona itu selalu mencetak gol kemenangan Si Serigala di babak kedua pada 2 pertandingan terakhir. Dovbyk pun mencetak 7 dari 8 golnya di paruh kedua.
Prediksi: Condong 1.
Dengan banyak warna yang mengisyaratkan persamaan di satu sisi dan kontras di sisi lain, pertandingan ini tampaknya akan berakhir imbang.
View this post on Instagram