JebreeetMedia melalui program inisiatif sosialnya, JebreeetMedia Care (JM Care), bekerja sama dengan Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI), menggelar pertandingan amal bertajuk Charity Match JebreeetMedia All-Stars x Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia pada Sabtu, 12 April 2025 di The Forum, Bintaro.
PSAI merupakan organisasi resmi yang menaungi sepakbola amputasi di Indonesia. Berdiri sejak 3 Maret 2018, PSAI hadir sebagai wadah bagi penyandang disabilitas untuk aktif dalam olahraga sepakbola. Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia tercatat pernah tampil di Piala Dunia Sepak Bola Amputasi 2022 di Turki dan menempati peringkat ke-22 dunia. Pada tahun 2025, Indonesia meraih gelar runner-up Kejuaraan Asia Sepak Bola Amputasi.
“Sepakbola itu olahraga universal, siapa pun dapat memainkannya tidak terkecuali penyandang disabilitas. Kami membuktikan capaian prestasi, semoga ini bisa mensupport agar timnas bisa berprestasi lebih,” ujar Ketua Umum PSAI, Yudi Yahya.
BACA JUGA: Preview Newcastle vs Man. United: Mengincar Kemenangan Back-to-Back Pertama Sejak 1930
Dukungan JM Care untuk PSAI
Dalam rangkaian acara ini, JM Care menyerahkan bantuan pembinaan kepada PSAI senilai Rp100 juta dan uang apresiasi juara sebesar Rp30 juta. Selain itu, JM Care juga menyerahkan perlengkapan latihan berupa rompi, sepatu, bola, tongkat, cone latihan, dan tas.
Ketua Umum PSAI, Yudi Yahya, menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. “Kami sangat apresiasi sekali atas bantuan dan suport pembinaannya. Mudah-mudahan dapat membekali timnas agar lebih bisa kuat kembali mencapai prestasi yang lain,” ujarnya.
Perwakilan Santini Group, Wandi Wanandi, mengungkapkan bahwa keterlibatan dalam acara charity ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus mendukung kegiatan sosial, khususnya olahraga bagi penyandang disabilitas.
“Kami di Santini Group memiliki prinsip bahwa setiap kegiatan yang kami inisiasi selalu berorientasi pada kegiatan charity. Sebelumnya kami sudah memberikan bantuan untuk atlet-atlet olimpiade. Dan kali ini, kami sangat mendukung penuh kegiatan ini karena memiliki tujuan yang sangat baik,” kata Wandi.
Menurut Wandi, keputusan mendukung PSAI diambil setelah mengetahui prestasi Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia sebagai runner-up Kejuaraan Asia 2025.
“Ketika mengetahui bahwa timnas amputasi kita meraih prestasi sebagai runner-up Asia, kami langsung berkomunikasi dengan manajemen PSAI. Kami sangat setuju mendukung mereka karena ini bentuk nyata kontribusi untuk olahraga nasional, khususnya untuk penyandang disabilitas,” jelasnya.
Selain itu, Wandi menambahkan bahwa keterlibatan Santini Group juga didorong oleh kedekatan pribadi dengan dunia disabilitas. “Kebetulan ibu saya adalah pengurus YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat), dan sejak kecil saya sudah terbiasa berinteraksi dengan anak-anak penyandang disabilitas. Ini semua bersinergi dengan baik dan momennya sangat pas untuk melaksanakan acara charity ini,” tegas Wandi.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan amal digelar dalam format trofeo yang mempertemukan Tim Merah (Combiphar), Tim Biru (Massiv Amal), dan Tim Hitam (Santini). Pertandingan berlangsung dalam tiga laga mini game.
Hasil pertandingan:
* Tim Merah 4-4 Tim Biru
* Tim Biru 4-4 Tim Hitam
* Tim Merah 5-2 Tim Hitam
Bek Timnas Amputasi Indonesia, Fiat Supriatna, berharap kegiatan ini menjadi motivasi tambahan bagi timnya yang akan menghadapi Kualifikasi Piala Dunia.
“Euforianya sangat luar biasa karena kita mengukir sejarah ikut serta pertama kali di Piala Dunia. Semoga tahun ini juga kita ada Kualifikasi Piala Dunia dan mudah-mudahan lolos lagi dan targetnya perempatfinal Piala Dunia,” ujarnya.
Mantan pemain Timnas Indonesia, Firman Utina, turut berpartisipasi dalam laga amal ini. Ia mengaku sangat termotivasi melihat perjuangan para pemain sepakbola amputasi yang telah mengharumkan nama bangsa.
“Mereka sudah sangat viral, tanpa kita melihat kekurangan mereka, mereka bisa membawa nama negara dengan baik. Itu cita-cita saya yang dulu terhambat, kok mereka bisa? Jadi bagi saya tidak ada alasan untuk tidak terlibat dan mendukung kegiatan seperti ini,” kata Firman Utina.
Firman juga menyampaikan bahwa sepakbola tidak hanya soal pertandingan, tetapi juga sarana mempererat tali persaudaraan. “Saya sangat bersyukur ada di sini dan bisa bersilaturahmi bersama mantan pemain, teman-teman sepakbola, dan juga selebritas. Sepakbola itu sudah meluas kekeluargaannya, sehingga kita bisa melihat bagaimana semua orang bisa bergabung dalam satu kegiatan yang positif,” ujarnya.
Tentang JM Care
JM Care merupakan program inisiatif sosial JebreeetMedia yang lahir sebagai wujud kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan dan sosial, khususnya melalui peran dalam dunia olahraga. Mengusung semangat solidaritas, JM Care hadir untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, serta mendukung komunitas-komunitas yang membutuhkan perhatian lebih.
Berbagai kegiatan ada dalam agenda besar JM Care, dimulai dari penggalangan dana, kampanye sosial, hingga event Charity Match bersama tokoh-tokoh sepakbola Indonesia. Salah satu fokus utama JM Care adalah mendorong inklusivitas dan memberikan ruang bagi para pegiat olahraga dari berbagai latar belakang.
Melalui kolaborasi dengan banyak pihak, JM Care terus berkomitmen untuk memanfaatkan kekuatan olahraga sebagai media penyebar nilai kemanusiaan, persatuan, dan inspirasi bagi masyarakat luas.
View this post on Instagram