Debut gemilang Joey Pelupessy bersama Timnas Indonesia tidak lepas dari pengaruh besar sang pelatih, Patrick Kluivert. Pemain yang resmi memegang passport Indonesia pada 10 Maret 2025 ini mengungkapkan betapa kedekatan emosional dengan legenda sepak bola Belanda itu menjadi salah satu alasan kuatnya memutuskan membela Merah Putih.
Hubungan istimewa antara Joey Pelupessy dan Patrick Kluivert ternyata telah terjalin sejak lama, tepatnya saat pemain berusia 31 tahun itu masih mengasah bakat di akademi FC Twente. Saat itu, Kluivert menjadi salah satu sosok kunci yang membentuk karier awal Pelupessy, bahkan membawanya meraih gelar juara bersama tim muda.
“Saya mendapat kontak dari Patrick Kluivert sekitar pertengahan atau akhir Januari, tak lama setelah saya bergabung dengan Lommel SK. Semuanya terasa begitu cepat,” ungkap Joey Pelupessy dalam wawancaranya di kanal YouTube The Haye Way
“Saya sudah mengenalnya sejak lama. Ia adalah pelatih saya di tim muda FC Twente, dan kami bahkan berhasil meraih gelar juara bersama,” kenang gelandang yang kini menjadi andalan lini tengah Timnas Indonesia itu.
PERHATIAN
Tak hanya hubungan profesional, Pelupessy juga menceritakan momen personal yang menunjukkan perhatian tulus Kluivert. “Saya mengenalnya cukup baik, meskipun kami tidak sering berbincang. Namun, saya ingat betul ketika Groningen promosi, ia mengirimkan ucapan selamat kepada saya,” tambahnya.
Yang membuat Pelupessy semakin kagum adalah konsistensi karakter Kluivert yang tetap rendah hati dan dekat dengan pemain meski statusnya sebagai legenda sepak bola dunia. “Saya melihatnya 100 persen tidak berubah. Ia tetap hangat, rendah hati, dan sangat dekat dengan para pemain. Dia adalah pria yang baik dan pelatih yang hebat,” puji Pelupessy.
“Saya masih ingat betul saat di FC Twente U-21, kami semua percaya pada setiap perkataannya karena memang kualitasnya sebagai pelatih sangat luar biasa. Namun, sebagai pribadi, ia tidak pernah berubah. Saya tidak menemukan sisi negatif apa pun darinya,” tuturnya penuh kekaguman.
Kini, kolaborasi keduanya di Timnas Indonesia membawa angin segar bagi perjalanan Skuad Garuda. Duet Pelupessy dengan Thom Haye di lini tengah langsung menunjukkan chemistry yang solid, memberi harapan baru bagi fans sepak bola Tanah Air.
BACA JUGA: PSSI Siap Gelar Kongres Biasa 2025, Sehari Sebelum Laga Timnas Indonesia Vs Tiongkok
UJIAN BESAR
Ujian besar akan segera datang pada Juni mendatang, saat Timnas Indonesia menghadapi dua raksasa Asia, Tiongkok (5 Juni) dan Jepang (10 Juni), dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelupessy menyadari betapa pentingnya dua laga ini, sampai-sampai dia rela mengorbankan liburan musim panas pertamanya untuk fokus membela Merah Putih.
“Tahun ini, untuk pertama kalinya saya tidak memiliki liburan musim panas,” ungkap Pelupessy. “Dua duel yang sangat penting. Orang tua, saudara, dan keluarga saya semua ingin pergi ke sana,” tambahnya, dikutip dari Algemeen Dagblad.
Tak hanya fokus pada pertandingan, Pelupessy juga terkesan dengan dukungan luar biasa dari suporter Indonesia. “Saya sangat tersentuh ketika berada di Jakarta,” akunya. “Ini lebih dari sekadar bermain sepak bola, ada begitu banyak perasaan di dalamnya. Saya menyukai hal itu, itu menyentuh saya.”
Di tengah kesibukannya bersama Timnas, Pelupessy ternyata juga memiliki rencana khusus untuk menjelajahi Indonesia. Dia mengungkapkan keinginannya mengunjungi Pulau Saparua di Maluku, tempat sebagian keluarganya tinggal. “Itu pasti akan terjadi,” tegasnya.
“Seorang keponakan ayah saya tinggal di sana. Kami masih saling berkomunikasi sesekali. Tetapi sekarang setelah saya menjadi seorang pemain internasional, saya juga merasa berkewajiban untuk mengunjungi Saparua.”
Dengan semangat baru dibawah asuhan Kluivert dan dukungan penuh suporter, Pelupessy siap menjadi salah satu pilar penting dalam perjuangan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026. Kisah harmoninya dengan sang pelatih menjadi bukti bahwa chemistry di luar lapangan bisa menjadi kunci kesuksesan di dalam lapangan.
View this post on Instagram