Setengah lusin gol cuma jadi salah satu tanda menarik saat Barcelona menjamu Inter Milan di leg 1 semifinal Liga Champion. Laga di Estadi Olimpic Lluis Companys pada Rabu (30/4) ini tergelar seru abis.
Garis tinggi pertahanan Barca, gol-gol mengesankan, dan aksi individual mewarnai gelaran pertama di empat besar. Leg 2 di Giuseppe Meazza minggu depan bakal sengit lagi kayak di Catalan.
Gol Tercepat.
Pendukung tuan rumah terhenyak saat Marcus Thuram membuka skor di menit pertama laga secara cerdik dengan tumit meneruskan sodoran Denzel Dumfries. Gol ini menjadi yang tercepat dalam semifinal Liga Champion.
Ganda Gunting Cantik.
Dumfries dengan energinya menjadi pemain terbaik Inter petang itu. I Nerazzurri memperbesar keunggulan melalui sayap Belanda tersebut dengan tendangan gunting dari assist Francesco Acerbi (21′).
Sinar di 100 Laga.
Barcelona mengimbangi pertahanan yang terpapar kecerdikan Inter dengan lini depan yang mantap. Tiga menit setelah gol kedua tamu, Lamine Yamal menandai laga ke-100 dirinya di Barca dengan dengan aksi menawan. Sayap berusia 17 tahun itu melewati Henrikh Mkhitaryan sebelum melepaskan tembakan kaki kiri dahsyat.
Kerja Sama Depan.
Blaugrana kembali memaksimalkan kerja sama di depan untuk gol penyeimbang yang melegakan publik tuan rumah sebelum turun minum. Ferran Torres menjejalkan bola dari jarak dekat setelah Raphinha menyundul umpan silang Pedri (38′).
Papar Lagi, Balas Kontan.
Di babak kedua, Inter kembali memapar kelemahan pertahanan Barca. Sepak pojok Hakan Calhanoglu disundul Dumfries di tiang jauh (64′).
Namun, Barca membalas tunai semenit kemudian. Sepak pojok dilewatkan Yamal di depan kotak, untuk disambar Raphinha dengan tembakan keras. Bola menerpa mistar, tapi lalu masuk usai membentur badan kiper Yann Sommer.
Keempat Batal Tipis.
Tiga gol tandang Inter bisa tidak terlalu berarti karena keuntungan gol tandang sudah dihapuskan. Inter pantas menyayangkan saat Calhanoglu bisa mencetak gol keempat (75′), tetapi dianulir VAR karena off-side yang tipis. Di sisi lain, bola liar tendangan Yamal membentur mistar pojok kanan.
Sama Terbanyak dan Ketujuh Tertua.
Hasil 3-3 ini menyamai leg 1 semifinal 1998-99 antara Dynamo Kyiv dan Bayern Munchen untuk gol terbanyak di empat besar. Catatan menarik lainnya, Simone Inzaghi menurunkan 11 awal tertua ketujuh di semifinal UCL dengan rata-rata umur 30 tahun 56 hari.
Mesti Analisis.
“Saya sungguh menghargai permainan kami. Kami tampil baik, tapi tentu gol-gol lawan tidak baik. Kami harus menganalisisnya, tapi cara dan gaya bermain kami fantastis,” ucap Hansi Flick dikutip BBC.
Wajah Asli setelah 7 Kekalahan.
“Setelah tiga kekalahan beruntun, kita melihat Inter sesungguhnya malam ini. Kami bermain dengan hati dan saya bangga. Tentu kami ingin menang, tapi saya rasa performa kami bagus dan masih berpeluang. Mari kita tunggu apa yang akan terjadi di San Siro,” ujar Dumfries.
View this post on Instagram