Harapan Manchester United untuk meraih satu trofi juara musim ini terbuka lebar berkat kemenangan 3-0 atas Athletic Bilbao di leg pertama semifinal Europa League, Jumat (2/5). Ketiga gol United dicetak Casemiro (menit 30’) dan Bruno Fernandes (37’-pen & 45’).
Namun, skor meyakinkan tiga gol tanpa balas itu dianggap tak kredibel. Para haters nyinyir. Mereka mengklaim Setan Merah diuntungkan wasit. Bilbao harus tampil dengan hanya 10 pemain sejak menit ke-35 lantaran kartu merah Daniel Vivian.
Awalnya, pelanggaran awal Vivian kepada Rasmus Hojlund dibiarkan wasit, sebelum akhirnya muncul sinyal dari VAR. Setelah mengamati tayangan ulang, barulah wasit Espen Eskas asal Norwegia, mengambil keputusan kontroversial. Ia tak cuma menunjuk titik putih, tapi juga mengkartu-merahkan Vivian.
Bukan dini hari tadi saja. Keputusan menguntungkan United dengan kartu merah lawan sudah mengiringi dalam perjalanan ke semifinal. Dua mantan lawan United, Lyon (perempat final) dan Real Sociedad (babak 16 besar) pernah diganjar hukuman serupa.
Khusus di laga dini hari tadi, kekuatan Bilbao dianggap tergerus karena kartu merah Vivian. Padahal, tim asal Basque itu punya reputasi bagus sebelumnya.
Sebagai contoh, Bilbao selalu memenangi enam laga kandang mereka di San Mames dalam perjalanan menuju ke semifinal di musim ini. Agregat golnya juga sangat meyakinkan, 14-2.
Mereka yang sebelumnya jadi korban keganasan Bilbao di San Mames adalah AZ Alkmaar (2-0), Slavia Praha (1-0), Elfsborg (3-0), Viktoria Plzen (3-1), AS Roma (3-1), dan Rangers (2-0). Torehan impresif itu terhenti dini hari tadi.
Menurut Opta, kekalahan 0-3 dari United bahkan sudah menyamai kekalahan kandang terbesar Bilbao selama berkiprah di Eropa, yakni kala dibantai Werder Bremen pada Desember 2009.
*United memang keren di Eropa
Namun, benarkah hasil buruk itu tercipta hanya karena hukuman kartu merah? Jawabannya tidak, kalau kita berkaca ke data statistik.
Meski tampil caur-cauran di Premier League musim ini, United justru tampil cukup meyakinkan di Europa League. Dari 12 laga yang telah dilalui untuk bisa sampai ke semifinal dini hari tadi, skuat Manchester Merah tak pernah kalah!
Rinciannya berupa tujuh kali menang dan lima kali imbang. Dari 12 laga tersebut, enam kali United tampil di kandang lawan. Namun, tak satupun dari Porto, Fenerbache, Viktoria Plzen, Steaua Bucharest, Real Sociedad, dan Lyon, yang mampu menang saat Setan Merah bertamu.
Bukti kehebatan United lainnnya adalah soal produktivitas gol. Berkat kemenangan 3-0 dini hari tadi, Bruno Fernandes dkk. berarti sudah mencetak 19 gol di kancah Europa League sejak pergantian tahun.
Dalam rentang waktu serupa, torehan 19 gol itu sudah lebih banyak dibanding jumlah gol yang bisa dibuat United di ajang Premier League sejak per 1 Januari 2025 (hanya 18 gol di 15 laga).
19 – Manchester United have scored more goals in their seven UEFA Europa League games in 2025 (19) than they have in their 15 Premier League games this calendar year (18). Priorities. pic.twitter.com/l808EfeImJ
— OptaJoe (@OptaJoe) May 1, 2025
Secara keseluruhan, pasukan Ruben Amorin berarti sudah mendulang delapan kemenangan dari 13 laga di Europa League musim ini. Dengan begitu, United berarti tinggal berselisih dua kemenangan dari minimnya jumlah kemenangan mereka di Premier League musim (10 kemenangan dari 34 laga).
Perbandingan kontras itu setidaknya mengindikasikan bahwa United benar-benar fokus menatap peluang gelar juara di Europa League yang sekaligus menjadi satu-satunya peluang merebut trofi di musim ini.
===
View this post on Instagram