Inter Milan melangkah ke final Liga Champion usai menyingkirkan Barcelona lewat partai leg 2 yang sungguh dramatis pada Selasa (6/5). Gol ketujuh yang tercipta saat perpanjangan waktu menjadi indikasi pertama keseruan laga klasik ini.
Unggul dua gol, dibalap, lalu menyalip lagi. Duel klasik ini semestinya tergelar di final.
Sergap Tamu Lengah.
Setelah 3-3 di leg pertama di Catalan, kedua kubu memiliki kans sama besar untuk lolos. Namun, Barcelona mengawali laga tandang ini dengan dominasi dalam penguasaan bola. Walau begitu, Inter bisa menyergap kelengahan operan Barca di daerah sendiri. Denzel Dumfries secara tidak egoistis mengoper bola yang diceploskan Lautaro Martinez (21′).
VAR, Penalti, 2-0.
Giuseppe Meazza bergemuruh saat wasit, setelah pemeriksaan VAR, menunjuk titik penalti. Pau Cubarsi didapati melanggar Lautaro Martinez. Eksekusi Hakan Calhanoglu mengirim Wojciech Szczesny ke arah yang salah (45+1′).
6 Menit 2 Balasan.
Cerita berbalik di babak kedua walau situasi penguasaan bola tetap berada di Barcelona. Skuad Hansi Flick Barca memperkecil ketertinggalan melalui voli Eric Garcia di tiang jauh menyambar operan Gerard Martin dari kiri pertahanan Nerazzurri (54′). Skor berimbang setelah Dani Olmo menyundul masuk umpan lambung Martin dari luar kotak penalti Inter (60′).
Balik Unggul.
Barca praktis mengurung Inter lagi hampir di sepanjang babak kedua. Klub Catalan itu akhirnya mendulang hasil dengan gol ketiga di paruh kedua ini berawal dari sodoran Pedri dari luar kotak kepada Raphinha. Bola tembakan kaki kiri sayap Brasil itu bisa ditahan Sommer, tapi tidak dengan rebound voli kaki kanan eks Leeds itu (88′).
Injury Time Thriller.
Barca bisa menutup laga jika saja tembakan Yamal tidak membentur tiang. Namun, semenit kemudian, pertahanan Barca kembali terpapar. Meski dikawal Ronald Araujo, Francesco Acerbi bisa membelokkan umpan tarik menyusur tanah yang dilepaskan Dumfries dari sayap kanan. Laga mesti melewati perpanjangan waktu.
Pengganti Penentu.
Pertahanan menjadi titik lemah Barca yang kembali bisa disasar I Nerazzurri besutan Simone Inzaghi. Gol ketujuh duel ini diawali liukan Marcus Thuram di sayap kanan. Operannya ke depan gawang disodorkan ke arah Davide Frattesi. Pemain pengganti ini melepaskan tembakan melengkung ke pojok kanan gawang Szczesny. Barca, meski mencatat sampai 71% penguasaan bola, tak bisa mencetak gol lagi, termasuk gegara melayangnya sundulan Robert Lewandowski di depan gawang.
Super Inter.
“Tampilan super Inter. Pujian tinggi buat anak-anak untuk dua performa luar biasa dahsyat. Saya gembira bisa melatih mereka. Mereka memberikan segalanya. Kami memiliki masalah, tapi dengan hati kami bisa melewatinya,” ucap Simone Inzaghi di situs UEFA.
Coba Tahun Depan.
“Saya sangat kecewa kami tersingkir, tapi tidak kecewa terhadap penampilan tim saya. Mereka telah mencoba semuanya. Kami tersingkir, tapi tahun depan kami akan memulai lagi dan akan membuat pendukung, klub, dan semua orang di sekeliling kami bahagia,” ucap Flick.
View this post on Instagram