Arsenal akhirnya gagal melangkah ke final Liga Champions 2024/25. Setelah kalah 0-1 di leg pertama, The Gunners kembali takluk 1-2 kala ganti bertamu ke Paris Saint-Germain di leg kedua dini hari tadi, Kamis (8/5).
Arsenal kebobolan dua gol lebih dulu lewat Fabian Ruiz (menit 27’) dan Achraf Hakimi (72’), serta cuma bisa membalas satu gol lewat Bukayo Saka (76’). Agregat 3-1 untuk PSG.
Namun, jika menyimak ke data statistik laga, pasukan Mikel Arteta sebenarnya sudah berupaya mengejar ketertinggalan agregat. Kesan itu tergambar dari inisiatif mereka untuk langsung menggebrak sejak awal laga.
Dilansir Opta, Saka dkk. bahkan mampu melepaskan lima tembakan ke gawang PSG di 10 menit awal. Tiga di antaranya bahkan terbilang sebagai peluang emas.
Pertama kala sundulan Declan Rice cuma menyamping tipis di kanan gawang PSG (menit 2’). Lalu semenit kemudian, kala sontekan pelan Gabriel Martinelli di mulut gawang PSG, masih bisa dihalau Gianluigi Donnarumma (menit 3’).
Yang berikutnya kala tembakan kaki kiri Martin Odegaard ke pojok kiri gawang, masih bisa ditepis dengan akurat oleh Gigio, sapaan akrab Donnarumma (menit 7′).
Itulah mengapa begitu Fabian Ruiz yang justru sukses melahirkan gol pembuka untuk PSG, ketegangan publik Parc des Princes mencair dan berubah menjadi euforia. Skor 1-0 untuk tuan rumah bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Arsenal tetap berupaya meski akhirnya malah PSG yang bisa menambah keunggulan lewat gol Achraf Hakimi.
Sempat muncul harapan kala Saka berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 (76’). Apalagi, sekitar tiga menit setelahnya (79’), bomber asal Inggris itu kembali mendapat peluang emas. Sayang, upaya menyambut umpan silang Leandro Trossard malah melayang di atas mistar meski Donnarumma sudah salah posisi.
Skor 2-1 untuk PSG bertahan hingga akhir laga. PSG lolos ke final dan akan berhadapan dengan Inter. Sementara itu, Arsenal dipastikan kembali tanpa trofi musim ini.
Data statistik laga lainnya yang menunjukkan Arsenal sudah berupaya adalah soal jumlah tembakan. Menurut Flashscore, skuat Meriam London mampu melepaskan 19 tembakan. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari PSG yang cuma bisa melepas 11 tembakan.
Jumlah 19 tembakan itu bahkan menjadi jumlah tembakan terbanyak kedua Arsenal di laga tandang fase knock-out Liga Champions setelah bertandang ke Barcelona pada Maret 2016 silam. Kala itu, Mesut Oezil dkk. mampu melepaskan 20 tembakan, meski akhirnya kalah 1-3 lewat gol-gol Neymar, Luis Suarez, dan Lionel Messi.
3.14 – Arsenal produced an xG of 3.14 tonight, the most by a team against Paris SG in a UEFA Champions League game this season. Their 19 shots were also their most in a knockout match since having 20 away at Barcelona in March 2016. Valiant. pic.twitter.com/EFDWkeggkK
— OptaJoe (@OptaJoe) May 7, 2025
Di laga dini hari tadi, skuat London Merah bahkan sampai mencatatkan angka 3,14 untuk Expected Goals (xG) mereka. Menurut Opta, angka 3,14 xG Arsenal itu merupakan yang tertinggi dari tim-tim yang dihadapi PSG sepanjang musim ini.
“Kami sudah sangat dekat (dengan gelar juara) tapi sayangnya kami tersingkir. Kami sudah tampil sangat baik meski hasil akhirnya menyakitkan. Meski begitu, saya tetap bangga pada para pemain. Dari apa yang saya lihat, tidak ada tim yang tampil lebih baik dari kami di kompetisi ini,” ujar Arteta usai laga.
===
View this post on Instagram