Dua klub Inggris, sama-sama berada di papan tengah bawah di klasemen Premier League, akan bertemu di final Liga Europa. Di leg 2 semifinal pada Kamis (8/5), Man. United dan Tottenham juga mampu memperbesar keunggulan dari pertemuan pertama.
United dan Spurs boleh saja terdampar di paruh bawah klasemen Premier League, masing-masing di peringkat ke-15 dan 16. Namun, kedua kubu berpeluang meraih trofi bila keluar sebagai pemenang di final Liga Europa yang akan dihelat di San Mames, Bilbao, pada 21 Mei.
Bodo-Glimt 0-2 Tottenham (Agregat 1-5)
Tottenham menggenggam keunggulan 3-1 dari partai pertama di London saat mesti bertandang ke Bodo-Glimt. Klub Norwegia itu sempat memunculkan harapan bisa membuat kejutan saat skor masih 0-0 saat turun minum. Akan tetapi, Spurs menaikkan permainan di babak kedua untuk menutup peluang tim asuhan Kjetil Knutsen itu.
Kerja sama lini belakang dan depan mewarnai dua gol Tottenham. Gol pertama dibuat Dominic Solanke (63′) dari operan Cristian Romero. Enam menit berselang, Pedro Porro menggandakan keunggulan Spurs dari assist Dejan Kulusevski.
“Siapa yang peduli bila kami berkesulitan di liga? Ini hal yang terpisah, tak ada hubungan dengan performa di liga. Saya tak peduli siapa yang payah dan siapa yang bukan. Saya pikir kami dan United layak berada di final,” ucap bos Spurs, Ange Postecoglou, dikutip BBC usai laga di Aspmyra Stadion itu.
Tottenham merupakan juara kompetisi ini 41 tahun lalu saat masih bernama Piala UEFA. Di final ketika itu, Spurs mengalahkan Anderlecht.

Man. United 4-1 Athletic Bilbao (Agregat 7-1)
United tampak lebih nyaman daripada Tottenham bila melihat kemenangan 3-0 di Bilbao pekan lalu. Namun, Los Leones memercikkan tanda kejutan saat memimpin lewat Mikel Jauregizar (31′).
The Red Devils tidak terlalu mantap di kandang di liga. Namun, United bisa meyakinkan publik Old Trafford dengan performa tajam di bagian akhir paruh kedua.
Mason Mount menyamakan skor (72′) dari assist Leny Yoro. Casemiro membawa United berbalik unggul (80′) dari sodoran Bruno Fernandes. Rasmus Hojlund (85′) dari assist Amad Diallo diikuti gol kedua Mount (90+1′) menegaskan dominasi Iblis Merah atas Bilbao asuhan Ernesto Valverde.
“Saya seharusnya menjadi manajer yang lebih baik saat ini. Tim seharusnya lebih baik saat ini. Namun, kami masih berusaha. Kami tampil cukup baik di Eropa, tapi berjuang keras di Premier League,” tutur pelatih United, Ruben Amorim.
Yang jelas, pemenang di Bilbao dua pekan lagi akan mendapatkan keuntungan. Gelar akan menjadi satu-satunya cara bagi juara kompetisi ini untuk berlaga di Liga Champion musim depan.
Imbas partisipasi di UCL musim depan bisa berupa pemasukan sekitar 100 juta pound. Namun, Amorim menilai ada hal yang lebih penting.
“Uang bukan yang terpenting. Meraih gelar sebagai pelatih akan menjadi perasaan percaya diri bahwa kami bisa mencapai sesuatu yang bagus untuk para fan. Perasaan bahwa kami bisa mengubah sesuatu itu yang kami inginkan,” pungkas Amorim.
View this post on Instagram