Brighton memberikan kekalahan bagi klub yang sudah memastikan diri sebagai kampiun Premier League musim ini, Liverpool. Di Amex Stadium pada Senin (19/5), Liverpool menghasilkan catatan yang terbilang payah sebagai tim juara.
Di kandangnya, Brighton menang 3-2 atas Si Merah. Simak hal-hal menarik, terutama soal catatan cupu Liverpool.
Jajal Komposisi.
Setelah mampu membawa The Reds kepada gelar di musim perdananya, Arne Slot memakai kesempatan untuk menjajal komposisi berbeda. Jarrell Quansah bertandem dengan Ibrahima Konate di jantung pertahanan, diapit Conor Bradley dan Kostas Tsimikas. Dominik Szoboszlai menjadi jangkar bersama Ryan Gravenberch.
Mohamed Salah dan Cody Gakpo tampil di sayap depan. Harvey Elliott menempati titik di belakang ujung tombak yang ditempati Federico Chiesa yang melakoni start pertamanya di liga.
Efek Kontrak dan Isu Transfer.
Liverpool memulai duel dengan baik. Dua pemain muda bisa berkolaborasi untuk gol pembuka. Elliott, yang sebelum hari laga diisukan mendapat peminatan dari Wolves, membuka skor (9′). Assist datang dari bek kanan yang baru mendapatkan kontrak baru, Bradley, setelah melakukan tusukan dahsyat.
Minta Ditahan.
Semenit memasuki injury time paruh pertama, Elliott berperan lagi untuk gol kedua Si Merah yang dicetak Szoboszlai dengan tembakan dari kanan kotak penalti. Dengan gol dan assist, Elliott kayak hendak menunjukkan keinginannya untuk tetap berada di Liverpool.
Beda dalam Pengganti.
Brighton memperlihatkan lagi kapasitas sebagai pengganggu klub mapan. The Seagulls sempat menyamakan kedudukan di babak pertama lewat Yasin Ayari (32′) melalui kerja sama tim apik. Namun, penggantian yang dibuat Fabian Hurzeler menjadi perbedaan.
Kaoru Mitoma menyamakan skor (69′) empat menit setelah masuk dengan rebound dari tepisan Alisson. Si Burung Camar akhirnya unggul melalui Jack Hinshelwood (85′) semenit setelah diturunkan dari umpan tarik Danny Welbeck. VAR menginterupsi, tapi akhirnya mengesahkan gol tercepat keempat oleh pengganti musim ini.
Salah Tertahan.
Dua kansnya dimentahkan, Mo Salah melewatkan kesempatan untuk menyamai rekor 47 kontribusi gol semusim era Premier League yang masih dipegang Alan Shearer dan Andy Cole (walau dari 42 laga). Kesempatannya tinggal di pekan terakhir saat Reds menjamu Crystal Palace.
“Ia melewati musim hampir melebihi manusia normal. Namun, ada momen di mana ia tetap seorang manusia. Ini bukan pertama kali ia tidak mencetak gol untuk satu atau dua laga beruntun,” ucap Slot dikutip BBC.
View this post on Instagram