Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan keseriusan skuadnya dalam menghadapi laga pamungkas putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C zona Asia melawan Jepang. Meskipun hasil pertandingan pada Selasa (10/6) di Suita City Stadium, Prefektur Osaka, tidak akan memengaruhi posisi kedua tim, Kluivert menekankan bahwa laga ini adalah tentang performa.
“Ini pertandingan yang serius. Kami bermain tandang melawan pemuncak klasemen grup yang sudah lolos ke Piala Dunia. Jadi kami harus bermain dengan gaya kami sendiri,” ujar Kluivert dalam konferensi pers pra-pertandingan.
Ia mengakui tantangan yang akan dihadapi, namun optimis dengan persiapan tim. “Meskipun ini akan menjadi pertandingan yang sulit, semua orang tahu itu. Tapi kami sudah mempersiapkan diri dan berusaha memberikan yang terbaik besok,” tambahnya.
Bagi Kluivert, pertandingan ini lebih dari sekadar skor akhir; ini adalah kesempatan krusial untuk menguji kekuatan mental dan strategi para pemain Indonesia.
Keyakinan dan Adaptasi Sistem
Kluivert mengungkapkan bahwa timnya datang dengan penuh keyakinan. “Kami datang dengan rasa percaya diri yang tinggi. Jepang adalah tim berkualitas dan sangat kompetitif. Tapi kami siap memberikan performa terbaik,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan rotasi pemain atau eksperimen strategi, Kluivert mengisyaratkan adanya perubahan namun tetap merahasiakan detailnya. “Kita lihat saja besok. Mungkin saja ada perubahan. Saya belum bisa bilang berapa pemain yang akan diganti atau apakah akan ganti. Tapi pertanyaan bagus. Tentu kami sudah pelajari laga Jepang melawan Australia,” tuturnya.
BACA JUGA: Hajime Moriyasu Soroti Kekuatan Timnas Indonesia dan Benteng Kokoh Jay Idzes
Bukan Pilihan Bijak
Lebih lanjut, Kluivert menjelaskan filosofi kepelatihannya terkait adaptasi dengan sistem yang sudah ada di timnas Indonesia. Sejak awal kedatangannya, ia menemukan bahwa timnas Indonesia sudah memiliki sistem permainan yang mapan, yang membuatnya harus segera beradaptasi dan melakukan analisis mendalam.
Mengganti sistem dalam waktu singkat bukanlah pilihan yang bijak. “Yang paling penting adalah ketika saya ditunjuk sebagai pelatih kepala, tim sudah memainkan sistem permainan tersebut,” kata Patrick Kluivert.
Ia melanjutkan bahwa sistem bermain skuad Garuda sangat mirip dengan timnas Belanda, yang sudah sangat familiar baginya. “Itu bukan sistem pertama saya, tetapi saya sangat terbuka untuk beradaptasi. Karena saya juga pernah menjadi asisten pelatih tim nasional Belanda dan kami bermain dengan sistem yang sama, jadi sistem tersebut sudah cukup familiar,” ujarnya.
Kluivert menegaskan, “Jadi, bagi saya ini bukan waktu yang tepat untuk beradaptasi dengan sistem baru atau menerapkan sistem baru.”
Pertahankan Gaya Bermain
Meskipun sempat mempertimbangkan perubahan saat menghadapi China, Kluivert memutuskan untuk mempertahankan gaya bermain yang sudah ada karena performa tim dinilai sudah cukup baik. “Tapi mungkin setelah pertandingan melawan China ketika pertandingan baru akan datang. Mungkin saya akan berpikir untuk mengubah sistem. Namun saat ini saya rasa para pemain bekerja dengan sangat baik dalam sistem ini,” ucapnya. Ia menambahkan, “Ada beberapa mekanisme yang berbeda dalam sistem yang kami mainkan. Namun para pemain sudah sangat terbiasa dengan sistem ini, jadi tidak ada waktu untuk mengubah sistem,” tutupnya.
Kepercayaan Diri Tinggi Joey Pelupessy
Di kubu pemain, gelandang timnas Indonesia, Joey Pelupessy, juga menyuarakan optimisme tinggi timnya. Ia menegaskan bahwa tim Merah-Putih memiliki kepercayaan diri untuk menantang tuan rumah Jepang di laga terakhir Grup C. “Saya sangat menantikan pertandingan ini, melawan tim top di Asia, pemuncak klasemen grup tentunya. Jadi ya, saya sangat menantikan pertandingan ini,” kata Joey.
Ia menambahkan, “Kalau saya bisa bicara mewakili segenap tim, kami semua sangat menantikan pertandingan ini. Mereka sudah lolos, kami juga (sudah lolos) ke putaran selanjutnya, jadi ini akan jadi laga yang menarik.”
Pelupessy tidak sungkan memuji kualitas tim Jepang yang disiplin dan teknikal. Namun, ia menekankan bahwa timnas Indonesia juga tidak bisa dipandang sebelah mata. “Hal pertama yang membuat saya yakin adalah karena kami punya skuad yang bagus juga. Dua laga terakhir kami menang, itu memberi perasaan positif dan dorongan besar,” tutur pemain Lommel SK tersebut.
Cuaca Bukan Jadi Penghalang
Keyakinan diri adalah kunci bagi Pelupessy. “Saya sangat percaya pada diri sendiri dan tim. Tanpa keyakinan itu, sebaiknya besok tidak usah bermain saja,” tambahnya. Bahkan, cuaca hujan yang diperkirakan akan turun saat pertandingan tidak menjadi masalah baginya, mengingat pengalamannya bermain di Belanda dan Inggris. “Saya sering bermain di Belanda, Inggris. Di sana 80% musimnya hujan. Jadi saya sudah terbiasa. Tapi ini juga bagian dari hal yang harus dihadapi sebagai tim. Kalau mau berkembang, harus bisa mengatasi hal-hal seperti ini,” tutup Joey.
View this post on Instagram