Kartu merah langsung yang diganjarkan kepadanya saat Man. United menjamu Southampton membuat Casemiro absen di empat laga United berikutnya. Bagaimana Red Devils mengatasi absensi sang jangkar?
Kartu merah saat menghadapi Soton akhir pekan lalu merupakan yang kedua yang didapat Casemiro di tiga pertandingan terakhir. Catatan yang cukup mengejutkan mengingat rekornya bagus di awal musim.
Casemiro tidak mendapatkan selembar kartu kuning pun di sembilan penampilan awal setelah pindah dari Real Madrid. Catatannya menjadi hanya tiga kartu kuning di 24 pertandingan pertamanya membela United.
Noda mulai muncul. Di 13 pertandingan terakhir, Casemiro melihat wasit enam kali mengeluarkan kartu kuning dan dua kali kartu merah langsung untuk dirinya. Kartu merah langsung pertamanya muncul saat menjamu Crystal Palace pada awal Februari.
Gelandang Brasil itu tidak pernah mendapatkan kartu merah langsung sebelum pindah ke Inggris. Casemiro pernah dua kali mendapatkan dua kartu kuning saat di Madrid, yakni saat melawan Barcelona pada 2021 dan Real Valladolid pada 2019. Semusim penuh saja belum berseragam United, jumlah kartu merah Casemiro di sana sudah menyamai koleksinya selama sembilan musim di Madrid.
Sebagai catatan tambahan, Casemiro pernah juga diganjar kartu merah saat masih di Brasil, yaitu kala membela Sao Paulo menghadapi Mogi Mirim pada 2012. Koleksi merahnya terhitung sedikit bila dibandingkan dengan kartu kuning.
Dalam 600 lebih penampilan seniornya di berbagai tim, Casemiro telah 144 kali menerima kartu kuning. Rinciannya, sembilan di United, 92 di Madrid, 27 di Sao Paulo, 16 dalam semusim masa peminjaman di Porto, plus 21 kala membela timnas Brasil.
Sempat berkembang wacana United tidak menerima begitu saja kartu merah langsung saat melawan The Saints itu. Hal itu berbeda dengan reaksi Casemiro di lapangan yang tampak menyesali aksinya sendiri. United memutuskan tidak mengajukan banding untuk kartu merah terakhir.
Minus Casemiro ditengarai akan memengaruhi permainan United. Imbas absensi gelandang berusia 31 tahun itu akan terasa dalam ketangguhan defensif Red Devils besutan Erik ten Hag.
Rata-rata kebobolan Iblis Merah hanya 1,07 saat Casemiro tampil di sebelas awal sebanyak 16 kali. Rataan itu melonjak menjadi 1,72 gol per laga, hasil 19 kemasukan dari 11 laga tanpa Casemiro bermain sejak awal.
Kalau menyertakan penampilannya sebagai pemain pengganti, United kebobolan 15 gol dengan Casemiro dan 20 gol tanpa pemain kelahiran Sao Jose dos Campos, Sao Paulo, itu. Rata-rata tembakan lawan juga berbeda, yakni 10,2 tembakan per gim saat Casemiro tampil, dan 16,2 buah per gim saat Casemiro absen.
Rata-rata kemenangan dan poin per pertandingan Iblis Merah naik saat Casemiro jadi starter. Dengannya di sebelas awal, rataan kemenangan United 60 persen dan 2,07 poin per gim. Tanpanya, angka-angka itu menjadi 54,5 persen dan 1,73.
Saat Casemiro mendapatkan kartu merah langsung pertamanya, Red Devils bisa menang 2-1 atas Crystal Palace. Namun, United sudah unggul dua gol lebih dulu sebelum gelandang Brasil itu diusir keluar. Satu gol Palace cukup menggambarkan kegamangan pertahanan United setelah Casemiro keluar.
Perlu dicatat pula bahwa Red Devils meraih tujuh angka dari tiga partai saat Casemiro menjalani sanksi sebelumnya. Saat ia kembali tampil, United dicukur 0-7 oleh Liverpool.
Casemiro bakal absen di empat laga, diawali saat United menghadapi Fulham di Piala FA. Tiga berikutnya adalah melawan Newcastle, Brentford, dan Everton. Di atas kertas United lebih kuat daripada empat tim tersebut, tapi ketidakhadiran Casemiro bisa membuat keunggulan itu menipis.
Erik ten Hag akan memikirkan cara mengatasi absensi Casemiro. Ia akan mengandalkan Fred untuk mengisi salah satu dari dua titik gelandang bertahan dalam pakem kesukaannya, 4-2-3-1. Selain Marcus Rashford, pemain Brasil itu bisa dibilang mengalami kemajuan pesat di bawah arahan Ten Hag setelah dikritik musim lalu.
Memilih pendamping Fred akan menjadi pekerjaan besar buat Ten Hag. Scott McTominay tampak bisa menjadi pilihan pertama setelah aksi melawan Soton segera setelah Casemiro keluar. McTominay memberikan bantuan besar untuk mencegah lawan memanfaatkan kelebihan jumlah pemain.
McTominay dapat memakai kekuatan fisiknya untuk membantu pertahanan. Namun, pemain Skotlandia ini perlu menjaga ketenangan dan menaikkan kemampuan operannya di posisi itu. Bila tidak, ia mesti bersiap mendapat badai kritik lagi kayak musim silam.
Kematangan menjadi kelebihan pinjaman dari Bayern Munchen, Marcel Sabitzer, dibandingkan McTominay. Pemain Austria itu juga tampil lumayan kala mengisi posisi Casemiro saat menjalani larangan bermain. Sayang, cedera mengganggu peluangnya bermain.
Sepertinya solusi terbaik yang dipunyai Ten Hag saat ini adalah McTominay. Para pendukung akan berharap duet Fred dan McTominay, yang dijuluki McFred dengan segala konotasinya, sudah jauh berkembang daripada musim lalu.