Pemecatan Brendan Rodgers (Leicester) dan Graham Potter (Chelsea) menjadikan Premier League musim ini sebagai musim dengan jumlah pemecatan pelatih terbanyak sepanjang sejarah. Beberapa nama mantan bintang Premier League juga termasuk di dalamnya.
Rodgers lebih dulu dipecat Leicester dibanding Potter yang dipecat Chelsea. Tepatnya pada Minggu (2/4) atau sehari setelah The Foxes takluk 1-2 di kandang Crystal Palace.
Kekalahan itu cukup disayangkan para pendukung karena Leicester sempat unggul lebih dulu lewat gol Ricardo Pereira (menit 56’). Namun, hanya tiga menit berselang, tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan berkat gol tendangan bebas Eberechi Eze.
Eksekusi Eze awalnya sempat menerpa mistar dan memantul ke tanah. Bola pantulan lantas berbelok arah dan malah masuk ke gawang usai mengenai punggung kiper Leicester, Daniel Iversen.
Gol kemenangan Palace bahkan baru tiba di detik-detik akhir (90+4’). Tepatnya ketika bomber utama mereka, Jean Mateta, berhasil memperdaya Iversen dari jarak dekat.
Kekalahan dari Palace tersebut merupakan kekalahan ke-17 Leicester di liga musim ini. James Maddison dkk. pun masih terpuruk di peringkat 19. Mereka hanya unggul dua poin dari tim juru kunci, Southampton. Faktor itu yang sedikit banyak meyakinkan manajemen untuk memutus kontrak Rodgers.
Tak lama setelah kabar pemecatan Rodgers muncul, giliran Chelsea yang mengumumkan pemecatan Graham Potter, Senin (3/4) dini hari. Kekalahan 0-2 di kandang sendiri dari Aston Villa, Sabtu (1/4), ditenggarai sebagai akumulasi habisnya kesabaran manajemen The Blues terhadap kinerja sang pelatih.
Lewat pemecatan tersebut, Rodgers dan Potter berarti menjadi pelatih ke-11 dan ke-12 yang didepak klubnya sepanjang musim ini. Jika ditambah dengan perpindahan Potter dari Brighton ke Chelsea, maka ada 13 perpindahan pelatih yang terjadi di musim ini. Jumlah itu merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Premier League.
Sebelumnya, jumlah perpindahan pelatih Premier League terbanyak dalam semusim adalah 10 kali, yakni pada musim 2013/14, 2017/18, dan 2021/22.
Sekedar kilas balik, dari 12 kasus pemecatan musim ini (di luar perpindahan Potter dari Brighton ke Chelsea), terselip nama-nama mantan bintang Premier League era 2000-an seperti Scott Parker, Steven Gerrard, Frank Lampard, hingga Patrick Viera. (*Lihat boks data 1). Ada pula nama Thomas Tuchel dan Antonio Conte yang mewakili rombongan pelatih tenar dengan segudang reputasi.
Sebagian besar kasus pemecatan tersebut terjadi lantaran sang pelatih dianggap gagal mengangkat performa klub dan jauh melenceng dari target yang diusung manajemen.
Dari daftar 10 klub yang melakukan pemecatan (karena Chelsea dan Southampton dua kali melakukannya), hanya Tottenham Hotspur yang masih berada papan atas (5 besar). Pemecatan Conte memang lebih ditenggarai karena ucapan keras pelatih asal Italia tersebut yang mengkritik seluruh elemen klub usai ditahan imbang 3-3 Southampton pada pertengahan Maret silam. Kala itu, Soton berstatus sebagai tim juru kunci.
Klub terbaik berikutnya adalah Aston Villa yang kini menduduki peringkat sembilan. Sisa delapan klub lainnya masih tercecer di luar 10 besar, yakni Chelsea (11), Palace (12), Wolverhampton (13), Bournemouth (16), Leeds (17), Everton (18), Leicester (19), dan Southampton (20).
*Potter (benar-benar) layak dipecat
Berhubung nama besar Chelsea dinilai lebih menarik perhatian publik ketimbang Leicester, maka kasus pemecatan Potter pun lebih ramai dibincangkan media dibanding Rodgers. Apalagi, The Blues juga sebelumnya sudah sempat memecat Thomas Tuchel musim ini.
Namun, jika berkaca pada data statistik, Potter memang sudah selayaknya dipecat Chelsea. Ia pun menjadi pelatih Chelsea dengan masa tugas tersingkat sepanjang sejarah klub (hanya 206 hari).
Menurut Opta, dari 22 laga Premier League bersama The Blues, Potter cuma bisa menghasilkan rata-rata 1,27 poin per laga. Angka itu merupakan angka rerata terendah dari seluruh pelatih-pelatih Chelsea terdahulu yang setidaknya sudah melalui lebih dari 20 laga Premier League.
Bahkan jika dibandingkan dengan Luiz Felipe Scolari – sebagai pelatih kedua tercepat yang dipecat Chelsea (223 hari) – rerata poin per laga Potter masih kalah jauh karena Scolari masih sanggup menghasilkan 1,96 poin per laga.
Data lain dari Squawka juga menunjukkan betapa publik Stamford Bridge sudah begitu jengah dengan keberadaan sang pelatih, terutama menyusul kekalahan teranyar 0-2 dari tim tamu, Aston Villa, akhir pekan lalu.
Pasalnya, nilai Potter tampak semakin merah jika dikerucutkan ke dalam daftar persentase kemenangan kandang Chelsea di era lima pelatih terakhir. Jika empat pelatih terdahulu setidaknya mampu meraih persentase kemenangan kandang di atas 50%, maka Potter hanya sanggup mencatatkan 36,4%. (*Lihat boks data 2)
Secara keseluruhan, Potter cuma sanggup menuai 28 poin selama bertugas di Chelsea. Raihan poin itu bahkan masih dua angka lebih sedikit dibanding total raihan poin yang ia sumbangkan kala masih menahkodai Brighton (30 poin).
Awalnya, Potter dikontrak Chelsea untuk jangka waktu yang cukup panjang, yakni lima tahun. Namun, dari penjabaran data-data di atas, wajar jika manajemen klub bersikap menyudahi kontrak tersebut jauh lebih cepat dari rencana awal.
Sebagai pengganti Potter, sudah ada beberapa nama yang berseliweran di media-media Inggris. Mulai dari Julian Nagelsmann, Mauricio Pochettino, hingga Zinedine Zidane. Nama Nagelsmann disebut-sebut sebagai calon terkuat.
===
BOKS DATA 1
DAFTAR PERPINDAHAN/PERGANTIAN PELATIH MUSIM INI
- *Scott Parker/Bournemouth – 30 Agustus 2022 (dipecat)
- Thomas Tuchel/Chelsea – 7 September 2022 (dipecat)
- Graham Potter/Brighton – 8 September 2022 (pindah ke Chelsea)**
- Bruno Lage/Wolverhampton Wanderers – 2 Oktober 2022 (dipecat)
- *Steven Gerrard/Aston Villa – 20 Oktober 2022 (dipecat)
- Ralph Hasenhuttl/Southampton – 7 November 2022 (dipecat)
- *Frank Lampard/Everton – 23 Januari 2023 (dipecat)
- Jesse Marsch/Leeds United – 6 Februari 2023 (dipecat)
- Nathan Jones/Southampton – 12 Februari 2023 (dipecat)
- *Patrick Vieira/Crystal Palace – 17 Maret 2023 (dipecat)
- Antonio Conte/Tottenham Hotspur – 26 Maret 2023 (dipecat)
- Brendan Rodgers/Leicester City – 2 April 2023 (dipecat)
- Graham Potter/Chelsea – 3 April 2023 (dipecat)
Ket: * = Mantan bintang Premier League era 2000-an
** = Tidak dipecat (murni pindah klub)
====
BOKS DATA 2
PERSENTASE KEMENANGAN KANDANG CHELSEA DI ERA 5 PELATIH TERAKHIR
- Antonio Conte: 73,7%
- Maurizio Sarri: 63,2%
- Frank Lampard: 53,6 %
- Thomas Tuchel: 50%
- Graham Potter: 36,4%