Selain berhasil kembali ke puncak klasemen, Arsenal juga mengirimkan bêberapa pemainnya ke catatan rekor. Di sisi lain, Chelsea makin terpuruk di era Frank Lampard.
Arsenal mengukir kemenangan penting usai mempermalukan Chelsea 3-1 di Emirates Stadium, Rabu (3/4). Raihan tiga poin itu tak hanya menyudahi catatan tanpa kemenangan The Gunners di empat laga sebelumnya, tapi juga mengantarkan mereka kembali ke puncak klasemen.
Langkah Arsenal sempat tersendat lantaran ditahan imbang imbang Liverpool (2-2), West Ham (2-2), dan Southampton (3-3), sebelum akhirnya digusur oleh pesaing terdekat yang menaklukkan mereka, Manchester City (1-4), pekan lalu.
Kemenangan Arsenal atas Chelsea tadi malam sudah begitu kentara lewat tiga gol yang berhasil dilesakkan tuan rumah di babak pertama. Dua gol dari Martin Odegaard (18’ & 31’) dan satu gol Gabriel Jesus (34’) sudah lebih dari cukup untuk skuat Meriam London mendominasi laga. The Blues hanya mampu membalas lewat gol tunggal Chukwunonso Madueke (65’).
Diilansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta menarik dari hasil semalam:
Peluang Juara 8%
Arsenal memang berhasil kembali ke puncak klasemen dan unggul dua poin dari City. Namun, posisi itu tak lantas sepenuhnya aman karena The Citizens masih menyimpan dua laga tunda.
Sekalipun, City hanya mampu meraih dua poin di dua laga tunda tersebut, skuat asuhan Pep Guardiola tersebut masih lebih berhak duduk di peringkat teratas lantaran memiliki agregat gol yang lebih baik dari Arsenal.
Hasil olah data statistik Opta menyebutkan bahwa peluang Arsenal untuk bisa menjadi juara bahkan masih berkisar di angka 8,87%. Angka itu berselisih jauh dari angka persentase 91,13% milik City.
Arsenal Lebih London Dari Yang Lain
Kemenangan 3-1 atas Chelsea menjadikan Arsenal sebagai tim Inggris pertama yang berhasil mendulang 10 kemenangan atas tim-tim London dalam kurun satu musim kompetisi.
Di laga kandang musim ini, Bukayo Saka cs. berhasil mengalahkan Fulham (2-1), Tottenham Hotspur (3-1), West Ham (3-1), Crystal Palace (4-1), dan Chelsea (3-1).
Catatan di laga tandang bahkan lebih keren lagi. Arsenal mendulang lima kemenangan tanpa pernah sekalipun kebobolan kala menaklukkan Palace (2-0),Brentford (3-0), Chelsea (1-0), Spurs (2-0), dan Fulham (3-0).
Dari 10 kemenangan atas enam rival sekota tersebut, hanya dua kali Arsenal ditahan imbang, yakni kala menjamu Brentford (1-1) dan bertandang ke West Ham (2-2).
Gol Jesus Berarti Tak Pernah Kalah
Gabriel Jesus memiliki keunikan tersendiri yang tak dimiliki pemain-pemain lain di Premier League. Data statistik menunjukkan bahwa timnya tak pernah kalah setiap kali striker Brasil itu mencetak gol.
Tradisi itu berlanjut semalam. Menurut Squawka, Jesus sudah mengoleksi 55 gol selama berkarier di Premier League dan timnya tak pernah kalah selama ia mencetak 55 gol tersebut. Jesus berhasil melampaui James Milner yang sudah mengoleksi 54 gol tanpa pernah kalah.
Satu-Satunya Tim Dengan 4 Pemain Subur
Tambahan satu gol Jesus semalam juga mengantar Arsenal ke catatan impresif lainnya. Pasalnya, gol Jesus tersebut merupakan koleksi golnya yang ke-10 musim ini.
Dengan begitu, Arsenal resmi menjadi satu-satunya tim di lima kasta tertinggi Eropa yang mampu memiliki empat pemain dengan koleksi 10 gol atau lebih. Jesus menyusul rekan-rekannya, yakni Gabriel Martinelli (15 gol), Martin Odegaard (14 gol), dan Bukayo Saka (13 gol).
Lampard Makin Permalukan Reputasinya
Benar bahwa Frank Lampard adalah salah satu sosok legendaris di Chelsea. Namun, untuk urusan kepelatihan, ia justru merusak reputasinya tersebut.
Sejak kembali dipercaya menangani tim, Lampard justru menjerumuskan Chelsea ke titik nadir. Sudah enam laga dilalui dan seluruhnya berujung dengan kekalahan. Catatan buruk itu merupakan yang pertama kali diderita Chelsea sejak 1993.
Kekalahan dari Arsenal juga merupakan kekalahan ke-20 Chelsea di semua ajang musim ini dan jumlah kekalahan tersebut merupakan yang terbanyak mereka telan dalam satu musim sejak era Premier League.
Masih Mending Era Tuchel
Musim ini, Chelsea sudah ditangani empat nama. Mulai dari Thomas Tuchel, Graham Potter, Bruno Saltor, dan Lampard. Dua nama terakhir berstatus caretaker.
Tuchel dipecat pada September 2022 dan digantikan Potter yang sebelumnya bersinar menangani Brighton. Kala itu, pemecatan Tuchel dianggap sebagai langkah terbaik bagi skuat London Biru untuk bisa bangkit.
Faktanya, Chelsea kini justru sudah menelan kekalahan lebih banyak (12 kekalahan di 27 laga) dari pada era Tuchel (11 kekalahan di 63 laga).