Chelsea di bawah asian caretaker Frank Lampard, akhirnya finis dengan beragam raihan terburuk sepanjang sejarah. Di sisi lain, Mauricio Pochettino hadir dengan torehan terbaik kala menangani Tottenham Hotspur.
Nasib Chelsea musim ini benar-benar amburadul. Belanja besar-besar yang dilakukan pemilik baru, Todd Boehly, tak lantas mengangkat performa klub.
Tiga pergantian pelatih di sepanjang musim ini juga memperlihatkan betapa kikuknya perjalanan The Blues. Mulai dari Graham Potter (berakhir 2 April 2023), ke Bruno Saltor (caretaker – berakhir 6 April 2023), hingga ditunjuknya Frank Lampard (caretaker – berakhir 28 Mei).
Rangkaian hasil terburuk bahkan lahir di era kepemimpinan Lampard. The Blues hanya mampu meraih satu kemenangan dari total 11 laga di semua ajang. Sedangkan 10 laga lainnya berakhir dengan dua hasil imbang dan delapan kekalahan!
Meski begitu, Lampard masih tetap mendapat sambutan hangat dari publik Stamford kala menjamu Newcastle di laga pamungkas. Laga itu berkesudahan 1-1. Di akhir laga, seluruh penonton memberikan standing ovation sebagai bentuk penghormatan terakhir lantaran laga itu juga menjadi laga terakhir Lampard menangani Chelsea. Lampard tetap dianggap sebagai salah satu gelandang legendaris Chelsea.
Dengan hanya meraih satu poin dari Newcastle, total raihan poin Chelsea musim ini adalah 44 poin. Menurut Squawka, itu merupakan raihan poin terendah mereka sepanjang keikutsertaan di Premier League.
Bukan hanya total raihan poin akhir itu saja yang menjadi catatan merah. Pasalnya, Chelsea hanya mampu melesakkan 38 gol dan kemasukkan 47 gol. Agregat -9 gol tersebut juga menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.
Berkaca dari dua hal tersebut, finis di peringkat 12 klasemen akhir rasanya tetap wajib disyukuri. Mereka hanya berjarak 10 poin dari zona degradasi.
*Kebalikan Lampard
Sehari setelah laga kontra Newcastle, Chelsea akhirnya secara resmi mengumumkan sosok Pochettino selaku nahkoda anyar mereka, Senin (29/5). Nama pelatih berdarah Argentina itu memang sudah kerap disebut-sebut sebagai calon pelatih Chelsea berikutnya sejak beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, Pochettino menangani Paris Saint Germain di musim 2021/22 dan berhasil menyumbang gelar juara Ligue 1. Namun, pada Juli 2022, ia berpisah dengan PSG. Jadi, ada sekitar satu tahun sang pelatih nganggur sebelum akhirnya resmi ditunjuk melatih Chelsea.
Lantas, apa yang dibawa Pochettino untuk Chelsea? Gelar juara Ligue 1 2021/22 setidaknya bisa menjadi bukti terakhir.
Khusus kiprahnya di ajang Liga Inggris, apa yang pernah ditorehkan Pochettino kala masih menangani Tottenham Hotspur di musim 2016/17 juga layak menjadi acuan. Kala itu, ia berhasil mengantar Spurs finis dengan 86 poin. Itu merupakan raihan poin akhir tertinggi Spurs di ajang Premier League. The Lilywhites juga berhasil finis di peringkat dua.
Berkaca pada sejarah, terakhir kali Spurs bisa finis sebagai runner-up di kasta tertinggi Inggris adalah di era kepelatihan Bill Nicholson (musim 1962/63) atau 54 tahun sebelumnya.
Jadi, kalau Lampard berkontribus membawa Chelsea finis dengan raihan terburuk sepanjang sejarah, maka Pochettino justru pernah mengantar Spurs finis dengan raihan poin terbaik.
Pada musim 2018/19, Pochettino juga berhasil mengantar Spurs hingga ke final Liga Champions sebelum akhirnya takluk 0-2 dari Liverpool di laga puncak.
Kontrak Pochettino di Spurs sebenarnya berlangsung hingga 2023. Namun, sekitar lima bulan dari final Liga Champions 2018/19, ia dipecat lantaran hasil-hasil buruk di kancah domestik. Ia hengkang saat posisi Spurs di papan klasemen sedang terpuruk di peringkat 14.
Saat tulisan ini dibuat, belum ada pernyataan resmi dari Pochettino. Situs resmi Chelsea baru merilis beberapa pernyataan dari petinggi-petinggi klub. Dari komentar-komentar tersebut, tergambar soal harapan tinggi bagi sang pelatih anyar untuk membuat Chelsea kembali bangkit musim depan.
“Berdasarkan pengalaman, standar kualitas, kepemimpinan, dan karaternya, Pochettino merupakan sosok yang layak untuk Chelsea melangkah ke depan. Ia merupakan pelatih juara di level tertinggi. Etos kerja, pendekatan taktik, dan komitmennya untuk membangun tim menjadikannya sebagai kandidat terbaik untuk kami,” ujar Sporting Director Chelsea, Laurence Stewart.
Media-media Inggris juga menyebutkan bahwa Pochettino akan mendapat ruang yang lebih leluasa untuk melakukan belanja pemain. Dua nama yang disebut-sebut tengah menjadi target utama Chelsea adalah Victor Osimhen (Napoli) dan Christopher Nkunku (RB Leipzig).
Nama yang disebut terakhir baru saja sukses meraih gelar Golden Boot di Bundesliga. Ia mengoleksi total 16 gol bersama Niclas Fullkrug (Werder Bremen).
Situs Football London merupakan salah satu yang mengabarkan bahwa proses pendekatan Chelsea, baik dengan Nkunku dan Leipzig, sudah terjalin dan hanya tinggal menunggu kesepakatan.