Dua ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto mesti menepikan pertemanan saat berhadapan di ronde pertama Indonesia Open 2023 pada Selasa (13/6). Ana/Tiwi lebih mampu berkonsentrasi untuk melaju.
Ana/Tiwi, yang beperingkat 13 BWF, mengungguli rekan mereka tersebut dalam duel ketat di Istora Senayan, Jakarta. Ana/Tiwi menang 21-15 dan 21-18 atas sesama wakil tuan rumah yang berada di peringkat 29 itu.
Ana/Tiwi menyebut bahwa kunci kemenangan mereka adalah konsentrasi. “Kami fokus dari awal untuk poin demi poin dan memerhatikan cara bermain kami,” ucap Ana seusai duel, saat diwawancara secara eksklusif oleh awak JebreetMedia.
Yang tak kalah penting, Ana/Tiwi mengatakan bahwa mereka mengesampingkan relasi baik dengan sesama wakil Indonesia itu. “Karena sudah berada di dalam lapangan dan pertandingan, kami tidak menganggap teman. Kalau di luar lapangan seperti saudara sendiri. Kita harus sama-sama berjuang di lapangan,” ujar Tiwi.
Di ronde kedua atau 16 besar, Ana/Tiwi akan menantang pemenang duel sesama China, Chen Qingchen/Jia Yifan (peringkat 1) dan Li Wenmei/Liu Xuanxuan (peringkat 55).
“Lawan akan berat karena lebih di atas kami. Kami akan berusaha semaksimal mungkin karena kami tentu ingin menang,” ucap Ana menyiratkan perkiraan Chen/Jia akan menang pada Rabu (14/6) pagi.
Pasangan putri Indonesia lainnya, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose, juga melaju ke perdelapan final usai menekuk ganda Malaysia, Hoo V/Lim Chiew S. Ganda Indonesia itu menang dua gim, 21-18 dan 23-21.
Dari nomor ganda putra, publik Istora tidak dapat menyaksikan aksi pasangan Marcus Gideon/Kevin Sukamuljo. Mantan ganda nomor 1 dunia itu mengundurkan diri karena masalah cedera yang dialami Marcus.
View this post on Instagram
Sementara itu, dari ganda campuran, pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah mesti mengakui keunggulan ganda peringkat 1 dunia dari China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Pasangan unggulan pertama itu melangkah ke ronde kedua usai menang dua gim langsung atas Adnan/Nita.
Adnan/Nita mengaku mengambil banyak pelajaran dari kesempatan bermain di turnamen Super 1000 dan berhadapan dengan ganda top dunia. Adnan/Nita saat ini berada di peringkat ke-38 dalam ranking BWF.
“Kami harus berlatih lebih keras lagi supaya bisa mengimbangi ganda-ganda 10 besar atau bahkan 5 besar,” ujar Adnan saat ditemui usai pertandingan.
Adnan/Nita terbilang mampu merepotkan Zheng/Huang di gim pertama yang berakhir 21-15 untuk pasangan China. Zheng/Huang semakin menunjukkan kelebihan mereka di gim kedua dan menang 21-9.
“Kami perlu meningkatkan fokus. Saat sudah bermain di level atas, fokus tidak boleh mengendur dan tidak gampang membuang bola,” ucap Nita.
Zheng/Huang mengaku puas dengan hasil pembuka ini. Zheng menyatakan bahwa mereka langsung bemain cepat sejak gim pertama untuk bisa memenangi laga ini. Ia menyebut pula Adnan/Nita sebagai lawan yang cukup bagus. “Terutama pemain wanita yang aktif di depan. Pemain pria juga ganas di belakang,” tuturnya.
Huang berkata bahwa mereka membuat persiapan matang untuk pertemuan pertama mereka dengan Adnan/Nita. “Persiapan matang itu adalah kunci kemenangan kami hari ini,” sebutnya.
“Di set pertama Adnan/Nita sebenarnya punya kans untuk mengejar poin, tapi di skor 18-15 ada fault. Nita juga memberi banyak umpan untuk Zheng. Di set kedua banyak reli banyak reli, tapi dimenangi Zheng/Huang dengan kualitas yang masih lebih di atas sebagai ranking 1 dunia,” ujar Andrei Adistia, pandit, seperti dikutip dari PB Ina.
Pasangan tuan rumah lainnya, Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela juga kandas di ronde pertama Indonesia Open 2023 ini. Zachariah/Hediana yang beperingkat 30 dunia, dikalahkan pasangan peringkat ketiga, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Ganda asal Thailand itu menang 21-17 dan 21-9.
“Di awal set pertama, Zacha/Bela sebenarnya sudah menekan sementara pasangan Thailand masih meraba-raba pola main. Setelah interval, pasangan Thailand jauh lebih cepat. Zacha/Bela malah panik saat unggul. Dengan pengalamannya, pasangan Thailand bisa menang. Di set kedua, pasangan Thailand tak terkejar karena langsung menekan dan tampil cepat, sementara pasangan Indonesia sering mati sendiri sehingga kalah,” kata Andrei Adistia.
Di ronde kedua, Puavaranukroh/ Taerattanachai akan menghadapi ganda Cina beperingkat 33, Jiang Zhenbang/Wei Yaxin. Jiang/Wei menyingkirkan pasangan Jepang, Kaneko/Matsumoto melalui rubber game, 21-18, 19-21, dan 21-16.
Di nomor ganda campuran, Indonesia masih menanti hasil tiga pasangan lainnya. Ketiganya baru akan bertanding pada Rabu (14/6).