Musim baru berlangsung empat pekan, tapi drama sudah muncul di dalam Manchester United. Jadon Sancho boleh jadi mesti bersiap angkat kaki dari sekarang.
Pekan ini akan terasa aneh buat United. Kekalahan menyesakkan dan nahas dengan skor 1-3 dari tuan rumah Arsenal diikuti perselisihan internal yang sangat tidak sedap.
Pelatih United, Erik ten Hag, mengungkapkan bahwa Sancho belum mencapai level yang dibutuhkan untuk bisa bermain. Sayap yang didatangkan Iblis Merah dari Dortmund dua tahun lalu itu pun tidak disertakan dalam lawatan Red Devils ke Emirates Stadium.
“Jadon, melihat performanya dalam latihan, tidak kami pilih. Pemain harus mencapai suatu level setiap hari di Manchester United dan kami dapat membuat keputusan untuk lini depan. Jadi, untuk laga ini, ia tidak terpilih,” kata Ten Hag seperti dikutip Sky Sports setelah kekalahan dari Gunners.
Anggapan itu tidak diterima si pemain yang bersangkutan. Lewat media sosial, sejam setelah pernyataan sang bos, Sancho mengutarakan ketidaksetujuannya.
“Tolong jangan percaya semua yang Anda baca! Saya takkan membiarkan orang mengatakan hal yang sangat tidak benar. Saya telah membawa diri dengan sangat baik dalam latihan minggu ini,” buka Sancho dalam celotehnya di medsos seperti dikutip BBC.
“Saya yakin ada alasan lain untuk hal ini yang saya tidak ingin bahas. Saya sudah lama menjadi kambing hitam, dan itu tidak adil!” tegasnya.
Tudingan menjadikannya kambing hitam tampak mengarah kepada Ten Hag dan para staf kepelatihannya. Perselisihan tidak terelakkan lagi. Sancho sangat mungkin kena hukuman indisipliner untuk cuitannya itu.
Menurut ESPN, Ten Hag tetap berpegang kepada komentarnya. Sanggahan Sancho malah akan membuat situasi lebih buruk buat pemain timnas Inggris itu.
Kasus terakhir pertikaian pelatih asal Belanda itu dengan pemain berakhir dengan dilepasnya si pemain. Padahal, Cristiano Ronaldo tampil bagus saat turun, produktif musim sebelumnya, dan tetap dipuja para pendukung Iblis Merah.
Dalam interviunya dengan Piers Morgan, CR7 menyatakan bahwa dirinya tidak respek terhadap Ten Hag. Ujungnya adalah dukungan klub terhadap eks pelatih Ajax itu, dan kontrak Ronaldo diputus.
Nasib Sancho boleh jadi tidak jauh berbeda dengan Ronaldo. Nasib Marcus Rashford masih jauh lebih baik setelah dirinya hanya dibangkucadangkan satu laga karena terlambat menghadiri rapat tim pada Desember.
ESPN menyebut bahwa United akan memanfaatkan tenggat bursa transfer yang lebih panjang di Turki dan Arab Saudi untuk melepas Eric Bailly dan Donny van de Beek. Sancho bisa ikut rombongan itu.
Sancho, kini berusia 23 tahun, dibeli United dari Dortmund pada 2021. Saat itu, Red Devils rela merogoh kocek sedalam 73 juta pound untuk pemain yang konon juga diminati beberapa klub Premier League itu.
Sang sayap disebut mencoba bertahan dan memperjuangkan tempatnya di tim. “Yang paling saya inginkan adalah bermain sepak bola dengan senyum di wajah dan berkontribusi untuk tim saya. Saya menghormati semua keputusan yang telah dibuat staf pelatih. Saya bermain dengan pemain-pemain fantastis dan bersyukur untuk itu, yang saya tahu adalah tantangan setiap minggunya. Apa pun yang terjadi, saya akan terus berjuang untuk tempat,” ucap Sancho.
Entah apakah Ten Hag bisa melunak. Yang jelas, sang pelatih memuji Sancho yang bisa mencetak gol setelah kembali bermain di liga pada Februari. Sebelumnya, pemain asal Camberwell itu sempat melewati tiga bulan melawan masalah fisik dan mental. Kala mental Sancho membaik, kondisi fisik malah menjadi ganjalan, sekurangnya menurut Ten Hag.
Menarik menanti perkembangan perselisihan internal yang sudah kayak drama Korea ini. Sancho dipertahankan atau dilepas saja?