Miris, mungkin menjadi kata yang paling pas untuk menggambarkan situasi bulu tangkis Indonesia saat ini. Indonesia yang dahulu merupakan salah satu tim terkuat di dunia bulu tangkis, saat ini seakan memudar.
Medali yang biasanya berhasil dibawa pulang oleh pebulutangkis Indonesia di ajang apapun, saat ini justru seakan sulit untuk diraih. Yang paling memprihatinkan adalah saat ini, kala Indonesia bertarung di ajang Asian Games 2022.
Tim bulu tangkis Indonesia mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah berpartisipasi Asian Games. Pasalnya, tidak ada satu pun pebulutangkis dari Indonesia yang sukses meraih medali, sekali pun itu perunggu.
Tim bulu tangkis Indonesia harus pulang ke Indonesia dengan tangan kosong untuk pertama kalinya. Berbeda pada edisi sebelumnya, di mana tim bulu tangkis Indonesia sukses membawa pulang dua medali emas, dua medali perak dan empat medali perunggu.
Akibat dari hasil tersebut, Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI meminta maaf. Permintaan maaf itu disampaikannya karena gagal totalnya tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022.
“Saya atas nama tim bulu tangkis Indonesia, meminta maaf kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dan seluruh masyarakat Indonesia atas kegagalan ini. Hasil ini tanggung jawab saya sebagai Kabid Binpres,” ucap Rionny Mainaky.
EVALUASI
Rionny Mainaky menilai bahwa pihaknya akan segera duduk bersama dengan semua pihak yang ada agar tidak terjadi nir prestasi lagi. Pertemuan akan segera dilakukan ketika seluruhnya sudah berada di Indonesia.
Rionny Mainaky juga memastikan bahwa gagalnya tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022 tak merubah kekuatan para atlet. Ia berharap ke depannya buku tangkis Indonesia dapat kembali memperlihatkan tajinya kepada dunia seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Tapi izinkan saya untuk menyampaikan evaluasi dan kendala yang dihadapi tim secara lebih utuh nanti setelah saya, tim pelatih dan pengurus mengadakan rapat setibanya di Jakarta,” jelasnya.
“Saya pastikan kondisi tim tetap solid, tetap kompak. Kami semua sadar kami velum berhasil, jadi kami sepakat untuk memperbaiki dan bangkit bersama-sama,” lanjutnya.
DUDUK BERSAMA
Kegagalan tim buku tangkis Indonesia di ajang Asian Games 2022 mendapatkan perhatian dari mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat. Peraih medali emas Olimpiade 2004 di Athena itu berpendapat jika PP PBSI harus segera duduk bersama.
Catatan terburuk sepanjang sejarah itu tidak bisa dibiarkan berlarut. Para pengurus di PP PBSI dikatakannya harus segera mencari jalan keluar agar para atlet bisa kembali berprestasi di ajang internasional.
“Semua harus duduk bareng mencari solusi. Pengurus harus bisa melihat para pemain mana yang benar-benar siap dan berani memberikan punishment apabila memang hasilnya gagal total,” ucapnya secara eksklusif kepada Jebreeetmedia.
JUJUR
Taufik Hidayat juga mendorong kepada para pemain untuk berlaku secara jujur dan mengeluarkan semua keluhan yang ada. Menurut Taufik Hidayat, dalam kondisi saat ini, para pemain juga sangat bertanggung jawab dalam prestasi Indonesia di kancah internasional.
Belum lagi sebentar lagi Olimpiade akan berlangsung. Oleh karena itu, Taufik Hidayat ingin semuanya segera beres, sehingga para pebukutangkis bisa fokus untuk bisa lolos ke Olimpiade.
“Bagi pemain, jika semua sudah terafiliasi oleh pengurus, harus jujur tentang kondisi fisiknya, jangan malah setelah kalah baru diungkapkan. Pemain harus punya daya juang karena dalam peryandingan pasti ada menang dan ada kalah.
“Tapi kalau kalahnya terlihat tidak dibarengi dengan fighting spirit, itu yang mengecewakan. Olimpiade semakin dekat, jangan saling menyalahkan tapi harus segera dicari solusinya,” tutupnya.
View this post on Instagram