Alih-alih mengejar peluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions, Manchester United justru harus menerima kenyataan pahit sebagai juru kunci grup A.
Setan Merah sebenarnya masih punya peluang lolos seandainya bisa menang dari Bayern Munich di Old Trafford, Rabu (13/12). Itupun dengan syarat, dua pesaing mereka lainnya, FC Copenhagen dan Galatasaray, bermain imbang.
Dua skenario yang diharapkan itu tak terjadi. United justru kalah 0-1 dari Munich. Gol penentu kemenangan wakil Jerman itu dicetak Kingsley Coman (menit 70’). Sementara itu, Copenhagen sukses menemani Munich ke 16 besar usai menaklukkan Galatasaray 1-0.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini merupakan fakta-fakta buruk yang mencoreng kiprah United atas kegagalan tersebut.
- Merindukan era Sir Alex Ferguson
Ini merupakan kali ketiga dari tujuh musim di mana United gagal lolos dari fase grup semenjak era kepelatihan Sir Alex Ferguson. Menurut Opta, jumlah tiga kali gagal lolos itu sudah menyamai jumlah kegagalan serupa di era Fergie.
Hanya bedanya, tiga kegagalan di era pelatih legendaris asal Skotlandia itu lahir dalam rentang 18 musim keikutsertaan United di ajang Liga Champions. Dengan kata lain, Fergie masih sukses meloloskan United ke fase knock-out di 15 musim lainnya.
2. Untuk kedua kalinya jadi juru kunci
Kekalahan dari Munich juga gagal menyelamatkan United dari posisi juru kunci di grup A. Hasil buruk itu diraih setelah Erik ten Hag dan pasukannya cuma bisa meraih satu kemenangan dari enam laga. Di sisa lima laga lainnya, United cuma bisa sekali imbang dan empat kali menelan kekalahan.
Menurut Squawka, ini merupakan kali kedua United finis di peringkat akhir fase grup selama keikutsertaan mereka di ajang Liga Champions (sebelumnya di musim 2005/06). Selain itu, United juga manjadi satu-satunya wakil Premier League yang dua kali finis sebagai juru kunci di fase grup Liga Champions.
3. Jumlah kebobolan terburuk wakil Premier League
Lantaran cuma mengemas satu kemenangan dari enam laga, agregat gol United (-3) juga menjadi merah. Skuat Manchester Merah cuma bisa menciptakan 12 gol dan harus kebobolan sampai 15 gol.
Menurut Opta, jumlah kebobolan 15 gol itu bahkan menjadi jumlah kebobolan terburuk yang pernah diderita wakil-wakil Premier League di kancah Liga Champions.
4. Rekor bagus vs Munich terpatahkan
Bicara head-to-head, United sebenarnya punya catatan bagus setiap kali bersua Bayern Munich di Eropa, khususnya di laga kandang.
Sebelum laga tadi malam, United tak pernah kalah kala menjamu wakil Jerman tersebut. Rinciannya berupa delapan kali menang dan tiga kali imbang. Sayangnya, catatan pertemuan impresif itu harus terhenti.
Sebaliknya bagi Bayern, keberhasilan membawa tiga poin dari Old Trafford melanjutkan kiprah impresif mereka selaku tim yang tak pernah kalah di 40 laga terakhir fase grup Liga Champions (36 kali menang, 4 kali imbang).