Real Madrid mengukuhkan lagi kelebihan mereka dari Barcelona. Di ajang Supercopa de Espana pada Minggu (14/1), Madrid menekuk rival abadi mereka itu dengan skor 4-1. Hadir hattrick di laga yang digelar di Arab Saudi itu.
Trigol, gol voli dahsyat, dan satu kartu merah menjadi beberapa hal menarik tergelar di laga ini. Ada juga bau mantan bintang Madrid yang kini bermarkas di arena yang menjadi tempat gelaran Piala Super Spanyol ini. Simak, deh!
Ulangan, kedua di format empat
Laga ini menjadi ulangan final tahun lalu. Barca membawa pulang trofi tahun lalu dengan kemenangan 3-1. Partai puncak kali ini merupakan yang kelima dengan format empat tim. Sebelumnya, ajang sejak 1982 ini hanya mempertemukan juara La Liga dan juara Copa del Rey.
Edisi terakhir format dua tim, yakni pada 2018, digelar di Tangier, Maroko. Laga yang dimenangi Barca tersebut merupakan satu-satunya yang digelar di luar Spanyol untuk format dua tim.
Untuk empat tim, gelaran kali ini menjadi yang keempat di Arab Saudi. Hanya sekali format empat tim diselenggarakan di dalam negeri, yakni pada 2020-21. Saat itu, tiga kota menjadi arena tiga laga.
Untuk perhelatan kali ini, Madrid, dengan kapasitas jawara Copa del Rey sekaligus runner-up liga, mengempaskan Atletico, peringkat ketiga liga, di semifinal dengan skor 5-3. Barca, kampiun La Liga, menggulung Osasuna, runner-up Copa del Rey, dengan 2-0.
Vini ngamuk
Real Madrid menggebrak sejak awal pertandingan final yang dihelat di King Saud University Stadium, Riyadh, Arab Saudi, ini. Alhasil, Los Blancos memimpin cepat.
Vinicius Jr. mencuat sebagai bintang lapangan di laga el clasico ini. Sang sayap mencetak dua gol dalam tiga menit sampai menit ke-10.
Gol pertama berawal dari operan daerah Jude Bellingham. Vinicius melewati kiper Barca, Inaki Pena, sebelum menyarangkan bola untuk gol pertamanya sejak pulih dari cedera hamstring. Gol kedua dari sodoran kompatriotnya, Rodrygo.
Jawaban apik Lewa
Ferran Torres hampir memberikan respons cepat, tapi tembakannya membentur tiang. Usaha Barcelona untuk bangkit terlihat akhirnya berbuah pada menit ke-33.
Striker asal Polandia yang tengah disorot karena ketajamannya menurun, Robert Lewandowski, membuat gol apik yang berawal dari sundulan dari Ferland Mendy. Pemain kawakan itu menjebol gawang Madrid yang dikawal Andriy Lunin dengan gol tendangan voli spektakuler.
Hattrick Vini
Madrid menjauh lagi enam menit kemudian. Wasit menunjuk titik putih setelah Ronald Araujo menarik Vini saat hendak menyambut umpan Aurelien Tchouameni. Araujo mendapat kartu kuning untuk pelanggaran ini.
Vini menjadi algojo untuk memastikan hattrick. Salah seorang asisten pelatih Barcelona diusir wasit setelah penalti itu.
Laju Real, frustrasi Barca
Pelatih Barca, Xavi Hernandez, membuat tiga pergantian pemain pada menit ke-61. Namun, Madrid malah menjauh tiga menit kemudian. Rodrygo memanfaatkan sapuan buruk Jules Kounde untuk gol keempat timnya.
Rasa frustrasi Barcelona terlihat lagi pada menit ke-71. Araujo mendapat kartu kuning keduanya setelah melanggar Vinicius.
Tidak ada tambahan gol sampai akhir laga. Madrid mengangkat Supercopa untuk ke-13 kali.
Bau Ronaldo
Pertandingan ini digelar di King Saud University Stadium. Stadion itu merupakan kandang Al-Nassr, klub Cristiano Ronaldo saat ini. Namun, pemain Portugal itu terbilang hadir di lapangan secara tidak langsung.
Terkait Ronaldo, bintang lapangan petang itu, Vinicius, merayakan gol pertama dan keduanya dengan gaya selebrasi “siu” yang terkenal yang diperkenalkan CR7. Vini mengaku bahwa dirinya memuja salah satu pesepak bola terbaik yang pernah lahir di dunia yang juga pernah menjadi bintang El Real tersebut.
“Selebrasi ini dipersembahkan untuk Cristiano Ronaldo. Ia adalah idola saya dan kini bermain di sini,” ucap Vini dikutip AFP.
Bendera putih Barca
Putih identik dengan Real Madrid. Akan tetapi, kali ini Barcelona yang sepertinya mengibarkan bendera putih tanda mengakui keunggulan lawan. Xavi Hernandez menyebut Blaugrana menyajikan permaianan terburuknya di partai ini.
“Kami tidak memperlihatkan level yang dibutuhkan untuk pertandingan seperti ini. Kami tidak nyaman sepanjang laga. Madrid melukai kami dari serangan balik. Saya meminta maaf kepada para suporter karena kami tidak bisa melawan. Kami memperlihatkan sisi terburuk kami,” ucap Xavi.
Barcelona seperti biasa memeragakan permainan dengan mengedepankan penguasaan bola dan operan. Barca mengukir 57 persen penguasaan bola. Walau lebih dominan, Si Biru Merah membuat 12 tembakan, enam buah lebih sedikit daripada Madrid. Tembakan Barca yang mengarah ke gawang tujuh, berbanding Madrid sebanyak sembilan.
View this post on Instagram